Vote!!
***
Sudah Lama sejak perjalanan terakhir Shella ke pantai itu. Shella tak lagi memikirkan perkataan ibu Davian. Hidupnya sudah diisi dengan rumitnya ujian kenaikan kelas.
Tetapi kemarin adalah hari terakhirnya ujian kenaikan kelas, sehingga sekarang sekolah sudah libur.
Shella bingung mengapa hari ini, Emma mengajaknya keluar. Bahkan untuk seorang Emma yang hanya akan rebahan dirumahnya ini adalah sebuah keanehan. Jelas saja aneh, Sedari tadi mereka hanya berkeliling mall tanpa tujuan.
"Emma, udah malem ayo balik. Lo kenapa gak jelas banget si hari ini? Muter-muter gak jelas. Lo tuh sebenernya mau ngapain si?" kesal Shella melihat Emma.
"Apa sih Shel? Marah-marah mulu. Makan Taichan yuk! Sumpah ayuk, lo harus mau!"
Shella geleng-geleng kepala melihat kelakuan temannya ini.Emma hanya mengobrol ringan seolah mengulur waktu. Waktu terus berjalan sampai tak sadar sudah hampir tengah malam.
Drrtt Drtt
Getar ponsel Shella membuat keduanya terfokus. Tante indah meneleponnya. "Halo tante?"
"hah? tante sakit apa? Mau ke dokter?"
"yaudah Shella pulang sekarang, tante tunggu ya bentar aja."
"Ma, ayo balik sekarang. Tante gue sakit." rengek Shella meminta pulang.
Mereka pun pulang ke rumah Shella dengan Taksi.
Rumah Shella sangat gelap membuat Shella khawatir. Shella mengetuk pintu tapi tak ada yang menjawab.
Shella mencoba mendorong pintu, ternyata tidak dikunci. "Tante?" ucap Shella menggema.
Shella yang hafal dengan rumahnya pun mendekat ke arah lampu. Baru berniat menyalakannya tiba-tiba televisinya hidup sendiri. Shella merasa tak beres.
"Tante??"
Tiba-tiba terdengar bunyi meletus dan terompet. Lalu muncul Davian yang membawa kue ulang tahun. Semua orang bernyanyi ceria untuk Shella.
Shella menutup mulut tak percaya sambil menatap wajah Davian yang disinari oleh cahaya dari lilin kue nya.
"Tiup lilinnya dong, cantik. Make a wish dulu." Shella mengangguk. Ia menyatukan tangannya untuk berdoa dan menutup mata.
Mata Shella berkaca-kaca, entah apa doanya. Lalu ia meniup lilinnya. Tante indah menghampiri dan memeluknya.
"Happy birthday anak tante yang paling kuat. Semoga hidup kamu selalu bahagia ya sayang." Peluk tante indah. Shella menahan tangisnya di pelukan tante indah.
Beralih ke Emma, ia sekarang sedang tersedu-sedu melihat kawannya yang ia sayangi. Shella menoleh ke suara tangis itu.
"Ma, Lo kenapa nangis?" Shella merentangkan kedua tangannya yang di sambut hangat oleh Emma.
"Selamat ulang tahun, bestie. Huaa" Semua orang tertawa karena Emma begitu juga Shella.
"Udahlah jangan nangis." Shella menghapus air mata Emma.
Davian meletakkan kue di meja, lalu berjalan menghampiri Shella. Emma pun meminggirkan diri.
Tatapan Shella dan Davian bertemu. "Happy Birthday, Shella. Gue doain yang terbaik buat lo. I love you" Shella tersenyum dan berkaca-kaca.
Davian langsung memeluk Shella. Disertai sorakan para tim hore di belakang. Davian mengusap punggung Shella sehingga Shella menangis tertahan.
"Kita hadapin yang ada di depan kita bareng-bareng ya, Shel. Jangan lupa kalo lo gak sendirian."
Shella sedikit terisak dan membuat suasana menjadi mellow. Tante indah beralih dan memilih pergi ke dapur.
Davian melepas pelukannya dan menghapus air mata Shella.
"Asik udah Sweet Seventeen nih. Cium lah." Sorak Ganang di belakang.
Davian mengangkat alis seolah bertanya. Shella salah tingkah.
"Cium! Cium! Cium!" sorak semuanya.
Davian mendekatkan wajahnya dan menyejajarkannya dengan Shella. Shella menutup mata.
Tinggal dua centi lagi. Davian beralih ke pipinya.
Cup.
"Yang bibir nanti aja ya. kalo udah sah." Wajah Shella memerah salah tingkah.
"Shella kok muka lo merah banget?" Tanya Aqil disertai gelak tawa.
"Davian juga kenapa tuh muka nya?" tanya Gilbrot sambil meledek. Mereka semua tertawa.
"Buka dong kado-kadonya." Ucap Ganang.
"Makan kue dulu dong gue laper banget." Celetuk Gilbrot.
"Lo mah emang laper terus, Gendut."
Akhirnya Mereka makan kue dan menginap di rumah Shella.
***
Pukul 2 pagi, Shella turun untuk mengambil minum. Dilihatnya Davian duduk sendirian di tengah kawannya yang pada tidur.
"Kak. Lo belom tidur?" Davian menoleh.
"Eh Shel, lo kenapa turun?"
"Gue haus. Lo mau minum hot chocolate ?"
"boleh deh."
Shella datang membawa 2 Cangkir. "Lo kenapa gak tidur?"
"gak papa kok. Gue cuma gak bisa aja" Davian mengambil satu cangkir.
Shella mengangguk dan menyeruput minumannya.
Davian menatapnya, Shella sadar itu. "Lo mau ngomong sesuatu sama gue?"
"Enggak." Tapi Davian tetap menatapnya.
"Kenapa ngeliatin gue kayak gitu?"
"ya gue pengen aja ngeliatin lo."
"Lo yakin gak mau ngomong sesuatu sama gue?" Davian menggeleng.
"Gue boleh peluk lo gak?" Shella bingung mendengar pertanyaan Davian yang mendadak.
Davian bersandar di pundak Shella dan memeluknya dari samping.
Shella tersenyum, "Lo gak papa, kak? Gak ada masalah kan?"
Davian tak menyahut.
"Lo cerita aja sama gue, gue pasti dengerin kok"
Davian tetap tak menyahut, hanya berdehem.
***
sumpah ini udah banyak, kalian harus vote si wajib!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANNOYING BAD BOY
Ficção AdolescenteHighest Rank!! #2- serubanget [17/04/2019] #3- perusuhkelas [17/04/2019] #3- cowok nyebelin [14/04/2019] #5- davian [17/04/2019] #2- berisik [30/12/2019] Di kejar-kejar cowok ganteng? idaman para gadis SMA bukan? Tapi bagaimana kalau yang ngejar-ng...