vote!
***
Shella memasuki rumahnya setelah pulang sekolah. Ia mendapati tante Indah sedang berada di dapur. Shella menyalaminya dan langsung naik ke kamarnya. Ia membersihkan diri dan beristirahat sambil merebahkan diri di kasur.
Shella menoleh ke nakas dan mendapati sebuah rekaman. Awalnya ia bingung, tapi tak urung ia menggunakan earphone dan menyetel rekaman tersebut.
"Shella, "
Mata Shella seolah memancarkan cahaya kerinduan mendengar suara itu.
"kalo kamu sudah dengar ini, artinya mama udah gak ada, nak. Maafin mama pergi ninggalin kamu sendirian. Maafin mama buat semua yang udah mama lakuin sama kamu. Shella gak perlu maafin mama kalo gak mau, karena mama gak seyakin itu kamu akan maafin mama."
Shella menggeleng dan bergumam sambil menangis 'Shella selalu maafin mama'
"Mama mau bicara tentang rahasia yang mungkin kamu gak pernah tau. Alasan alam bawah sadar mama selalu benci sama papa kamu. Mama selalu menyakiti kamu. Maaf sayang, mama gak benar-benar sadar saat menyakiti kamu." Suara tangis dari rekaman terdengar membuat Shella ikut terisak.
"Shella, Kamu bukan anak kandung mama, nak. Mama selalu berusaha menerima kamu dan menyayangi kamu seperti anak mama sendiri. tetapi mama malah lebih sering menyakiti kamu. Dulu, Saat kamu masih berumur 1 tahun, papa terlibat kecelakaan dan meninggal di tempat. Mama begitu terpukul saat itu. Lalu mama denger bahwa papa kamu tidak kecelakaan sendirian, melainkan ada seorang wanita yang sama meninggal di tempat. Ada seorang bayi juga di mobil itu. Setelah mama telusuri, wanita itu adalah ibu kamu, Shel. Mama tambah terpukul apalagi setelah tahu kalo kamu adalah anak mereka. Mama merasa begitu dikhianati, Shel. tapi karena kamu, seorang bayi, butuh orang tua, mama akhirnya mangadopsi kamu."
Shella tertohok mendengarnya,
"Mama selalu ingin menyayangi kamu seperti anak kandung mama, tapi mama stress setiap liat wajah kamu yang mirip papa." Astrid terdengar menangis di sebrang sana.
Shella terpaksa menelan kepahitan ini, segala pertanyaan atas hal yang terjadi dihidupnya seolah terjawab. Baru sekarang ia tahu alasan astrid depresi dan mengapa selalu kasar padanya.
Shella menangis sesenggukan. "Semoga Shella maafin mama karena udah bohong dan nyakitin Shella selama ini. Hidup dengan bahagia ya, nak. satu hal yang harus kamu tau. Mama sayang kamu seperti anak mama sendiri."
Suara di rekaman telah berhenti meninggalkan Shella yang terisak dengan tangisan pilu. Berharap hidupnya tidak selalu pahit. Berharap Astrid masih disini menemaninya.
Suara ketukan pintu membuat Shella menoleh dan menghapus air matanya cepat.
"Shella?" Cowok itu berdiri di ambang pintu.
".... kak" suara Shella terdengar parau.
Davian mendekat dan langsung memeluknya. Tangis Shella tumpah di dada Davian. Shella terisak seolah menceritakan betapa pilunya hidupnya.
"Shella.." Davian mengusap-usap kepala Shella.
"Gue, bukan anak mama, kak" Shella sesenggukan.
Davian sedikit terkejut tapi ia tetap menenangkan Shella. Ia mengusap punggung Shella.
"Gue bikin mama stress seumur hidupnya, kaak" Shella menangis seolah mengadu dengan segala penyesalan.
"enggak, Sayang. ini bukan salah lo" Davian memeluk Shella semakin erat.
"Gue mau mati aja, kak. Gue tinggal sendirian sekarang. Gue gak punya siapa-siapa" Ucap Shella parau.
"Hey! Gak boleh ngomong gitu. Ada gue, Shella. Lo gak sendirian. Ada tante Indah. Ada banyak temen-temen. mereka semua ada buat lo. Mati bukan satu-satunya solusi dalam hidup, Shella."
Davian memegang bahu Shella. Dua pasang mata mereka bertemu. Dengan mata meyakinkan dan tatapan yang amat dalam seolah memberi kekuatan.
***
vote! comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANNOYING BAD BOY
Teen FictionHighest Rank!! #2- serubanget [17/04/2019] #3- perusuhkelas [17/04/2019] #3- cowok nyebelin [14/04/2019] #5- davian [17/04/2019] #2- berisik [30/12/2019] Di kejar-kejar cowok ganteng? idaman para gadis SMA bukan? Tapi bagaimana kalau yang ngejar-ng...