TIGA PULUH TUJUH

35 4 0
                                    

Vote!

***

Sedangkan disisi lain, Shella pulang sekolah dengan gembira. Rumah rehabilitasi meneleponnya tadi dan berkata bahwa ibunya mencarinya.

Sekarang harapan bahwa ibunya sembuh dan kembali ke rumah akan segera terwujud. Shella naik taksi untuk kesana.

Sesampainya disana pada pukul 4 sore, Shella langsung ke ruangan ibunya. "Hai ma!"

"Halo anak mama sayang. Gimana sekolahnya hari ini?" Astrid langsung nemeluk Shella dengan erat.

"Biasa aja, ma. Mama udah makan?" Tanya Shella balik yang dijawab dengan gelengan.

"mau makan apa? mau Shella
beliin? mmm atau mau makan udang kesukaan mama?" Shella menawari.

"nanti aja gampang, Kamu disini aja dulu." Astrid membujuk dengan mata penuh rindu.

"Ish mama kan belum makan, biar Shella beliin dulu yaa.. oke? mama tunggu aja sebentar." Shella melangkah keluar.

"Mama masih kangen kamu, nak. Maafin mama belum bisa jadi mama yang baik buat kamu."

***

16.20

Shella memesan udang di rumah makan yang terdapat didepan rumah rehabilitasi. Shella duduk dengan gelisah, entah mengapa ia merasa gelisah.

Tapi ia menampikkan itu semua dan mencoba tetap tersenyum.

Setelah pesanannya siap, ia pun kembali ke ruangan ibunya. Shella berjalan di koridor dengan ceria.

Setelah tiba didepan ruangan, ia pun membuka pintunya, "Ma! ini ud—"

PRAK

kotak udang tadi terlepas dari gengamannya dan terjatuh begitu saja.

Wajah Shella berubah pucat, badannya bergetar hebat. Ia berbalik keluar dengan badan gemetar dan kaku, untuk memanggil dokter.

Dokter masuk dengan panik menghampiri Astrid yang sudah terkulai lemas dengan luka-luka di nadi lengan kirinya, dan sebuah pecahan kaca ditangan kanannya.

Shella tetap kaku tak bergerak didekat pintu. Ia terlalu panik untuk bergerak. Hatinya terus berdoa untuk keselamatan ibunya.

Dokter menggeleng, membuat suster langsung menutup Astrid dengan kain putih.

Dokter berbalik dan menggeleng ke arah Shella. "Maaf mbak, Bu Astrid sudah tiada. Waktu kematian sekitar pukul enam belas lewat sepuluh menit."

Shella menghampiri Astrid dan memeluknya erat. Airmatanya luruh begitu saja.

"Ma, bangun ma. Shella udah beli makanan kesukaan mama. Ayo bangun ma, kita harus makan ini sama-sama."

"ma, please, bangun ma. Mama tega ninggalin Shella sendirian? Mama, Shella mohon bangun ma. Shella butuh mama dihidup Shella. Mama harus tetep sama Shella sampai kapanpun ma. Mama belum boleh ketemu papa."

"Ayo ma bangun, Kita lewatin ini sama-sama. Kita mulai hidup baru. Ayo ma, Mama kan udah membaik dan udah mau sembuh. Kenapa mama tega ninggalin Shella? Ma, Shella mohon"

Shella menangis deras dipelukan ibunya. Shella menciumi seluruh wajah ibunya.

"Ma, Please ma. Mama belum lihat Shella lulus SMA, mama belum lihat Shella kuliah, Mama belum lihat Shella jadi wanita karier seperti yang mama minta. Mama belum lihat Shella nikah, Punya anak. Ma! Please bangun!"

Shella menangis deras, "Shella harus hidup sama siapa, ma? Please bangun, ma. Shella belum siap ditinggal mama kayak begini"

Shella terus menangis, serasa dunianya hancur.

Tante Indah datang dengan setengah berlari, dan betapa terkejutnya ia saat melihat Astrid yang sudah tak bernyawa.

Ia menghampiri Shella, dan mengusap bahunya. Indah meneteskan airmatanya "Shella yang sabar yaa."

Suster datang dengan sebuah surat persetujuan. "maaf, bu. kami harus segera mengurus jenazah. mohon izinnya."

Indah menandatanganinya. Beberapa Susterpun datang dan menghampiri Astrid untuk membawanya.

Shella tetap tak melepas pelukannya.

"Shella, Biarin mama kamu pergi dengan tenang, sayang" indah mengusap bahu Shella.

Shella menggeleng dan terus memeluk Astrid. Indah terus membujuk namun nihil.

Indah dengan paksa menarik Shella, Shella lemas dan Indah langsung memeluknya. Shella terus menangis

Susterpun membawa Astrid untuk merapihkan jenazahnya.

"Shella kamu yang kuat, ya. Mungkin mama kamu akan lebih bahagia disana" ucap tante Indah dengan mata berkaca-kaca.

"Mama belum boleh ninggalin aku, tante." Shelle menangis dan lemas dipelukan Indah.

"Kenapa mama harus ninggalin aku dengan cara kayak gini, ma?"

***

berharap feel nya dapet, dan jangan lupa vote ya:)

MY ANNOYING BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang