EMPAT PULUH LIMA

26 1 0
                                    

Vote!!

***

"Ini dia kasian kalo kebangun." Shella ingin turun dari mobil tetapi Icha tidur di pangkuannya.

"Yaudah ke rumah gue dulu, deh." Davian melaju ke rumahnya. Akhirnya mereka sampai.

"Lo mau turun? atau tunggu mobil?"

"turun gak papa?"

Akhirnya Shella turun dengan menggendong Risya.

Davian masuk bersama Shella dan disambut tepuk tangan sinis wanita paruh baya.

"Wah, sudah besar ya kamu, Sekarang sudah bisa bawa anak gadis ke rumah," Ucap ibu Davian.

Davian mengambil Risya dan mengode Shella untuk kembali ke mobil. Shella berbalik dengan canggung. lalu Davian ke kamar Risya

"Hei mau kemana cantik? Sini duduk dulu." Dengan terpaksa Shella duduk.

ibu Davian mengajukan banyak pertanyaan, sampai pertanyaan terakhir, "Jadi kamu Yatim Piatu?" jelas sekali wajah ibunya yang iba itu palsu. Shella bingung ingin menjawab bagaimana, ia mengangguk canggung.

Davian datang dan menarik Shella keluar. "Gue bilang keluar, Kenapa lo duduk?"

Shella bingung harus jawab apa. Hingga suara ibunya terdengar lagi. "Kenapa kamu marahin? Emang dia gak boleh ngobrol sama mama?" Davian berniat menarik Shella. Tapi suara ibunya menginterupsi

"Cantik loh dia, ketemu di club mana?"

Davian menggertakkan giginya dan memaksa Shella masuk ke mobil.

"Dia perempuan baik-baik dan gak pernah kesentuh sama siapapun, Gak seperti anda yang sudah banyak di sentuh."

"Davian!" Suara papa nya terdengar, tampaknya baru pulang kerja.

"Jangan kurang ajar dengan mama kamu!"

"udah sejak lama dia gak jadi sosok ibu lagi buat Davian, Pa"

Davian tak peduli, ia masuk ke mobilnya dan mengemudi dengan gila.

Shella takut dan cemas. apalagi ini sudah malam. Walaupun begitu Akhirnya mereka sampai di rumah Shella.

"Kak, Lo mau turun?" Davian menggeleng.

Shella turun setelah berterima kasih. Tapi Davian memanggilnya.

"Gue minta maaf karena nyokap bersikap kayak gitu sama lo" Ucapnya menunduk.

"Iya kak gapapa, Tapi lo harus inget kalo dia orang tua lo, Lo gak seharusnya gak sopan kayak gitu."

"Dia udah bukan sosok ibu lagi buat gue, Shel. Gue yakin lo tau itu."

Shella merasa tak enak menyebabkan keributan malam ini di rumah Davian.

Shella menatap Davian, sepertinya Davian Takkan pulang ke rumah malam ini. "Kak, Lo tidur dimana malam ini?"

Davian sedikit berpikir. Lalu mengedikkan bahu. "Mungkin di Markas, atau night club? Gue Stress sekarang. Mau minum."

Shella meringis mendengarnya. Ia khawatir dengan Davian.

"Lo hati-Hati bawa mobilnya, ya. Jangan ngebut kayak tadi. Kalo lo gak tau mau tidur dimana, lo bisa ke rumah gue aja."

Davian mengangguk "Yaudah lo masuk sana"

Shella berdeham dan masuk ke dalam rumahnya, sedangkan Davian melajukan mobilnya dengan cepat.

MY ANNOYING BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang