TIGA PULUH SATU

35 5 0
                                    

Vote nya dong manies😉

***

Emma celingukan mencari Shella dan Davian yang belum terlihat kembali. Emma menghampiri Ganang untuk menanyai Davian. Ternyata Davian sudah kembali dan duduk santai.

"Loh, Kak, lo udah balik? Shella mana?" tanya Emma bingung.

"Shella belom balik?" Alis Davian menaut. Davian berdiri.

"Kok malah lo yang nanya? Kan dia sama lo dari tadi" ucap Emma kesal.

"Gue gak tau, Gue udah gak bareng dia dari pas di hutan. Gue kira dia udah duluan."

"Lo kepisah sama Shella?" Aqil yang baru datang bertanya dengan bingung. Davian hanya mengangguk.

BUGH!

"Apa-apaan, sih. lo?!" sulut Davian.

"Anjing! Gue udah bilang sama lo buat jaga dia, tapi apa, sekarang bahkan lo gak tau dia dimana. Lo juga nyakitin dia, Bangsat! Sadar gak lo?! Tadi siang Lo seret dia gitu aja tanpa tahu dia kesakitan apa enggak. Lo bahkan gak tau luka robek di lengannya yang kebuka jahitannya gara-gara lo seret paksa! Anjing!"

Davian termenung mendengarnya. Apa ia sudah keterlaluan kasar? Bagaimana ia bisa tak tahu kondisi Shella? Rasa bersalah seketika menghantuinya.

"Terus Sekarang gimana, anjing! Shella ilang di hutan tengah malem begini. Gimana kalo sesuatu terjadi! Anjing, Lo emang brengsek, Dav." Aqil mengacak rambutnya gusar.

"Biar gue lapor guru" ucap Emma lalu pergi.

***

Shella duduk dibawah pohon yang terbilang besar. Ia hanya menunggu pagi menjelang. Entah bantuan akan datang atau tidak.

Setelah tersungkur tadi, Shella mencoba berdiri namun kakinya terluka, sehingga sulit untuk berjalan. Ia mengambil kayu panjang untuk dijadikan tongkat.

"Tolong!" Shella berjalan dan mencoba mencari jalan. Namun minimnya cahaya amat menyulitkannya.

Berkali-kali ia melewati jalan yang sama. Ia berjalan jauh, namun kembali lagi ketempat yang sama.

Ia merasa lelah apalagi ia tidak membawa air. Jadi ia terpaksa duduk dan menunggu.

Suara jangkrik saja membuatnya merinding. Tentu saja, di kegelapan begini dan sendirian.

"Mana banyak nyamuk, duh!" Shella menepuk-nepuk tangan dan kakinya yang disamperi nyamuk.

"Davian kenapa berubah, ya? Apa Kiara bener-bener ngaruh banget buat kehidupan dia? Sampe sekasar dan se enggak percaya itu dia sama gue. Bahkan sekarang, saking cueknya. dia gak sadar ninggalin gue ditengah hutan begini." Shella termenung tak habis pikir.

Ingin menangis, tapi air matanya serasa sudah habis. Davian. Cowok yang memikat hatinya itu berubah karena seorang Kiara yang kembali ke kehidupannya.

Shella memukul dadanya. "kenapa gue nyesek banget, ya, kalo inget." Shella terseyum miris.

***

"Shella!"

"Shella"

"Shella!!"

Pihak sekolah sudah mendengar hilangnya Shella dan mulai melakukan pencarian. Untungnya mereka memilih kawasan hutan yang terpelihara dan jauh dari binatang buas.

Sedangkan disisi lain, Davian mencari dengan sangat khawatir. Begitu juga Aqil dan Emma.

Sedangkan Kiara, ia masih sombong dan bersikap tak peduli. Baginya Shella hilang artinya pertanda bagus untuk peluangnya mendapatkan Davian kembali.

***

vote jangan lupa

MY ANNOYING BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang