VOTE!
***
Setelah kejadian di tempat kemah kemarin, akhirnya mereka kembali ke penjara murid. Sekolah.
Davian diam menatap Pak Suripto yang sedang menerangkan materi. Tidak, ia tidak belajar. Ia hanya melamun memikirkan Shella. Ia benar-benar menyesal.
Suripto menoleh ke Davian. "Hei kamu, Fokus banget. Pasti kamu tau jawaban dari pertanyaan ini kan?"
Davian tak menjawab sama sekali. Sampai sebuah pulpen nyasar ke keningnya.
"duh!"
"ya elah ampe gak sadar gini, Dav." ucap Aqil meledek.
"mikirin siapa, sih?" timpal Ganang.
"palingan mikirin ayang embeb" lanjut Gilbrot membuat satu kelas tertawa menggoda.
Davian tetap diam dengan wajah datar.
Gilbrot, Aqil dan Ganang melihat satu sama lain dengan tatapan seolah berkata, "mampus kita"
"Hei! sudah! Davian, Sini kamu!" panggil Suripto. Davian berjalan tanpa bantahan.
"bisa kerjain ini, gak?" Davian menggeleng.
"Keluar kamu dari kelas saya!" Tanpa menjawab atau membantah, ia berjalan keluar kelas begitu saja.
Tentu saja Suripto kesal, namun Davian tak peduli.
Davian berjalan ke lapangan dan mengambil bola basket. Ia memainkannya sendirian.
"Sendirian aja, mending berdua sama gue" Davian menoleh ke suara gadis dibelakangnya dan tak menjawab.
"gak jawab berarti mau ditemenin sama gue, kan?" cewek itu terkekeh.
"cukup ya, gue udah muak sama lo. Gue ingetin sama lo. i will never come back to you." Davian berjalan meninggalkan Cewek itu.
"Kenapa sih, lo sejahat itu sama gue? Apa coba lebihnya dia dibanding gue. Fisik, otak? gue jauh lebih bagus dari dia."
Davian berbalik, "lo mau tau?"
"dia punya attitude yang jauh lebih baik daripada lo."
"dan lo tanya, kenapa gue sejahat itu sama lo? bahkan yang gue lakuin ke lo sekarang gak bisa terhitung jahat dibanding sama yang udah lo lakuin ke dia."
Kiara terdiam mendengarnya.
"Kita pernah sahabatan sebelum jalin hubungan, atau harus gue ingetin kalo kita putus karena lo yang banyak tingkah? sekarang gue mulai nerima lo buat jadi sahabat gue lagi. Tapi apa, lo ngarep lebih. Sorry gue gak bisa. Hati gue milih orang lain."
Davian berbalik dan melanjutkan langkahnya. Kiara menjerit.
"Davian! Gue belum selesai ngomong!"
Davian menebalkan telinganya untuk tak mendengar dan berjalan ke kantin.
***
Bel istirahat belum berbunyi, namun Shella dan Emma sudah berada di kantin. Kelasnya jam kosong, tidak ada guru.
Daripada ia bertemu Davian saat istirahat nanti, lebih baik ia ke kantin sekarang. Begitulah pikiran Shella.
Baru saja Shella membuka bungkus roti, Suara langkah kaki terdengar mengarah ke kantin. Shella menoleh.
Ternyata Davian.
Shella mengambil rotinya dan langsung berdiri berniat meninggalkan kantin. Saat berpapasan, sebuah tangan menahan Shella. Shella hanya berhenti tanpa menoleh sedikitpun.
"Maaf" Shella jelas mendengar perkataan Davian. Tapi ia tetap pada pendiriannya.
Davian melepaskan tangannya sadar diri, dan Shella pun melenggang pergi begitu saja.
***
vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANNOYING BAD BOY
Teen FictionHighest Rank!! #2- serubanget [17/04/2019] #3- perusuhkelas [17/04/2019] #3- cowok nyebelin [14/04/2019] #5- davian [17/04/2019] #2- berisik [30/12/2019] Di kejar-kejar cowok ganteng? idaman para gadis SMA bukan? Tapi bagaimana kalau yang ngejar-ng...