TIGA PULUH LIMA

43 4 0
                                    

vote!

***

Shella masuk ke dalam rumah rehabilitasi bersama tante Indah. Ya, ia masih takut untuk bertemu ibunya.

Tante indah membuka pintu kamar Astrid dan masuk disusul oleh Shella.

Astrid gembira. Ia mendekat dan memeluk Indah. Tante Indah membalasnya tak kalah erat. Astrid dan Indah memang keluarga yang kental karena satu nenek.

Astrid melepas pelukannya dan mendekat ke arah Shella. Berniat memeluknya.

Dep!

Astrid memeluk tubuh kaku Shella yang sedikit gemetar. Astrid menangis. Shella luluh dan membalas pelukannya. Matanya ikut berkaca-kaca.

"Maaf mama udah sering lukain kamu"

Shella mengangguk. Astrid pun melepas pelukannya. Mereka akhirnya duduk dan berbincang sambil tertawa-tawa.

Shella berharap ibunya akan selalu membaik seperti sekarang ini.

***

Davian pulang setelah basket, tapi ternyata lagi-lagi orang tuanya sedang berdebat.

Davian berjalan melewatinya begitu saja. Sampai sebuah teriakan terdengar.

"Davian! Sini kamu!" Ayahnya memanggilnya dan Davian pun menghampiri orang tuanya.

"kamu pilih mama atau papa?" tanya Ibu Davian.

Harus dijawab seperti apa pertanyaan seperti ini? Davian menatap mereka datar.

"terserah, kalian sama aja. Gak ada yang beri Davian dan Icha kasih sayang"

Davian berbalik dan memilih masuk ke kamarnya dan mandi. Setelah rapih ia melewati orang tuanya yang masih berdebat itu dan berjalan ke kamar Icha.

"halo, sayang abang" Davian mencubit pipi Icha.

"ikut abang mau, gak?"

***

Malam mulai datang dan bintang bertebaran begitu saja di langit.

Sebuah ketukan pintu mengalihkan pikirannya dari film yang sedang ia tonton.

Shella berjalan dan membuka pintu. "kakak cantik!" Suara gadis kecil menggemaskan itu membuat Shella tersenyum senang.

"Icha! ya ampun kakak kangen banget sama kamu" Shella menggendong Risya.

"Sama gue gak kangen?" Ucap Davian, namun Shella bahkan tak melihat wajahnya sama sekali.

Shella membawa Icha masuk ke rumahnya. Ia membawanya ke ruang tv dan menyetel kartun. Davian menyusul masuk dan duduk sedikit berjarak.

"Icha mau minum jus gak? kakak bikinin ya?" Icha mengangguk antusias.

"Gue mau, Shel" Shella acuh dan terus berjalan ke dapur.

Shella membuka kulkas dan mengambil jus kemasan rasa mangga. Ia juga mengambil beberapa camilan.

Shella mengambil beberapa roti dan membakarnya di wajan. Suara langkah kaki terdengar mendekat.

"Shel, maaf" Shella tetap tak menjawab.

Shella membalik roti didepannya. "Soal Kiara, Dia dulu sahabat gue sebelum jadi mantan. Sikap dia emang buruk waktu pacaran sama gue dan gue putus sama dia, dia langsung ke US. Waktu dia balik dari US gue kira dia udah berubah dan jadi sosok sahabat lagi bagi gue. ternyata enggak, dia mengharap lebih sama gue"

Shella mengambil gelas dan menuangkan jus kemasan tadi. Tetap acuh dan bersikap seolah tak mendengarkan.

"dia--"

"sst! gue gak tertarik" Shella memotong ucapan Davian.

Shella meletakan piring roti bakar dan gelas di nampan lalu mencuci tangannya.

Shella berbalik dan menubruk tubuh Davian yang ternyata tepat dibelakangnya tadi.

Davian memeluk Shella dengan erat seolah tak akan melepasnya. "Gue harus apa biar lo maafin gue, shel?"

Shella tetap diam dan tak membalas pelukannya.

"Gue bener-bener nyesel, Shel. Please, forgive me" Davian memeluk Shella lebih erat.

"Jangan diemin gue terus, gue mohon. Gue gak bisa, Shel. Lebih baik lo ngomel-ngomel ke gue. please, Shel" Davian mengecup puncak kepala Shella.

"Gue sayang sama lo, Shella" Mata Shella berkaca-kaca.

Bagaimanapun ia ingin marah, tapi tetap saja hatinya selalu memaafkan siapapun yang menyakitinya. 

Logika dan hatinya selalu bertentangan. Ego nya tetap tak ingin memaafkan tapi hatinya seolah melupakan semua sesak yang didapatnya.

"Abang?" Davian dengan cepat melepas pelukannya dan menghampiri Icha.

"abang sama kakak lagi apa?" tanyanya bingung.

"gak ngapa-ngapain, sayang" Davian lalu menggendong gadis kecil itu dan membawanya ke ruang tv.

Shella dengan kikuk menyusul dengan membawa nampan.

***
vote!

600 kata mantap euy

MY ANNOYING BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang