Vote!
***
Shella menahan tangis nya sejak pelajaran pertama di mulai, ia ingin mencari Davian dan menjelaskan semuanya. Baju seragam nya yang basah tadi sudah ia ganti dengan hoodie milik Emma.
Sekarang Shella hanya menunggu jam istirahat dan segera pergi ke tempat yang menurutnya dapat menemukan Davian. Percuma juga Shella di kelas karena ia tidak mendengar penjelasan guru sama sekali, yang ada di pikirannya hanya Davian. Cowok yang selalu mengisi hari-harinya walau cowok itu tidak jelas dan selalu menganggunya.
KRINGG!
Bunyi bel istirahat seolah menyadarkan lamunannya. Ia langsung berdiri dan berpesan,
"Emma! Kalo pas bel masuk gue belom balik bilangin gue di UKS ya sakit abis ujan-ujanan. Makasiiih!" Belum sempat Emma menjawab, Shella sudah hilang dari pandangannya sepeti di bantu jin.Shella melangkah kembali ke belakang sekolah, dan menghampiri lemari tua. Shella dengan susah payah mendorong nya, tiba-tiba ada sepasang tangan yang membantunya.
Shella menoleh dan mendapati Aqil sedang membantu nya. Setelah berhasil membuka sebuah pintu, Shella menatap ke arah Aqil.
"Udah sana! Bujuk dia kalo lo emang beneran sayang sama dia. Urusan gue sama dia nanti gue selesain." Ucap Aqil membuat Shella mengangguk.
"Tolong tutupin pintunya!" Setelah mengucap itu, Shella langsung berlari menuju gedung tua yang waktu itu dikunjungi nya bersama Davian.
Shella melangkah dengan nafas memburu melewati tangga-tangga itu. Dengan bercucuran keringat, akhirnya Shella sampai di depan pintu rooftop yang setengah terbuka.
Shella melangkah pelan dan berjalan mendekati Davian yang sudah di lihatnya. Di sekitar nya banyak beberapa bungkus rokok yang berserakan dan sudah kosong.
"Ngapain lo kesini?" Ucapan dingin itu menghentikan langkah Shella.
"Gue... bisa jelasin, Kak" ucap Shella terbata-bata.
"Apa lagi? mau bilang kalo lo udah sama dia?" ucap Davian dingin membuat dada Shella berdenyut tapi ia tetap melanjutkan langkahnya.
"Kak.. gue juga gak tau kenapa kak Aqil ngomong kayak gitu. Sumpah demi tuhan! Gue gak pernah berbuat seperti yang lo pikirin!" Ucap Shella mendekat.
Davian diam dan tetap menyesap rokoknya.
"Kak Aqil tiba-tiba dateng terus ngajakin gue untuk ngetes rasa sayang lo ke gue" ucap Shella sambil menunduk.
"Menurut lo? Gue beneran sayang sama lo. gue yakin lo tau itu, shel. Lo gak perlu pake tes gue segala. Gue gak suka! "
"Maaf kak gue tau gue salah besar!" Ucap Shella bergetar menahan tangis membuat Davian berdiri dan berbalik.
"Ya gue tau! Tapi cara lo salah! Apa gue gak cukup membuktikan kalo gue sayang sama lo?! Apa harus gue lepas lo biar lo bisa bebas ngapain aja?!" Ucap Davian lalu mengacak rambutnya frustasi membuat sebutir airmata jatuh dari mata indah Shella
"Bukan begitu maksud gue, kak! Gue juga sayang sama lo, kak! Please jangan tinggalin gue! Jangan nyakitin gue dengan cara yang kayak gini" Shella memukul-mukul dadanya.
"Cukup mama gue aja yang nyakitin gue secara fisik dan mental! Gue sendiri, kak!" Ucap nya sedih membuat Davian memeluknya erat dan ikut meneteskan airmata, karena apa yang Shella rasakan persis dengan yang ia rasakan yaitu kesepian.
***
Setelah mereka menenangkan perasaan masing-masing, Kini mereka duduk bersampingan di rooftop itu.
"Bokap gue selingkuh waktu gue kecil, lalu gak lama dia meninggal. Nyokap benci banget sama dia, dia sampe depresi berat kayak sekarang dan seiring umur gue yang bertambah, nyokap juga benci sama gue karena wajah gue mirip sama bokap. Makanya dia suka gak sadar melukai gue dengan benda-benda yang ada di sekitarnya. Seperti yang lo liat hari itu. Yang melukai gue bukan nyokap gue, tapi alam bawah sadarnya. " Ucap Shella panjang lebar.
"Jadi yang gue liat itu adalah alam sadar nyokap lo? Oke gue ngerti sekarang" ucap Davian
"Iya, terus beberapa bulan lalu. Gue nangkep nyokap gue lagi transaksi.. ekhm narkoba. Gue sengaja ngumpatin nya. Dengan berharap nyokap gue gak makin Halusinasi, tapi gue salah! Dia marah besar dan melukai gue seperti yang lo liat, sebabnya itu karena obat dia gak ada. Lalu gue sama tante Indah sepakat buat rehab mama. Makanya gue di rumah sendirian belakangan ini" ucap Shella diakhiri dengan menunduk.
"Lo gak usah sedih, shel. Gue ngerasain kok apa yang lo rasain." Ucap Davian sambil merangkul dan mengusap-usap kepala Shella.
***
Vote jangan lupaa!!
-salam penulis capek sekolah online:(
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANNOYING BAD BOY
Teen FictionHighest Rank!! #2- serubanget [17/04/2019] #3- perusuhkelas [17/04/2019] #3- cowok nyebelin [14/04/2019] #5- davian [17/04/2019] #2- berisik [30/12/2019] Di kejar-kejar cowok ganteng? idaman para gadis SMA bukan? Tapi bagaimana kalau yang ngejar-ng...