E M P A T B E L A S✓

72 10 0
                                    

Vote!!

***

Shella tengah mencuci piring setelah makan. Ia makan sendiri hari ini, rumah nya terasa sepi sekali. Walaupun setiap hari pun ia hanya berdua dengan Astrid.

Tante Indah pun sudah pamit sedari tadi selepas mengantarnya pulang, ada urusan penting katanya.

Ia menyapu rumah, dan mengepel. Setelah selesai semua pekerjaan nya, ia kembali ke kamarnya. Bajunya sudah penuh keringat walaupun pekerjaan nya tidak berat. Akhirnya Shella memutuskan untuk mengganti baju, setelahnya ia pun merebah kan dirinya di kasur.

Mencoba memejamkan matanya sejenak. Shella lupa membawa air putih ke kamarnya sehingga ia terpaksa turun jika tak mau haus di tengah malam.

Baru saja kaki nya ingin berbelok ke dapur, ketukan pintu menghentikan aktifitasnya.

"Iya, sebentar!" Ucapnya sambil melangkah menuju pintu utama dan membukanya.

Hal yang pertama Shella lihat adalah Davian dengan pakaian yang basah dan wajah yang terlihat sedang kacau.

HAPPP

Shella hampir saja terjungkal ke belakang kalau dirinya tak bisa menahannya. Dirinya belum siap menerima dekapan Davian yang tiba-tiba.

Tubuh Davian tampak bergetar, perlahan-lahan Shella membalas pelukan Davian dan mengelus-elus punggung nya berusaha menenangkan.

Cukup lama mereka dalam posisi seperti itu. Untung saja lingkungan rumah Shella adalah lingkungan yang sepi. Jadi Shella aman dari omongan tetangga yang kalo ngomong lebih tajam dari pedang.

Shella membawa Davian masuk kedalam rumahnya dan menutup pintu utama. Kemudian ia membawa Davian ke sofa ruang tengah.

"Ini jaket Lo lepas dulu deh, kak. Bentar gue ambilin anduk." Ucap Shella dan meninggalkan Davian begitu saja.

Tak lama Shella kembali dengan handuk di tangannya dan menyerahkan nya kepada Davian. Belum sempat Davian berterimakasih, Shella sudah pergi lagi.

Kali ini ia kembali dengan segelas teh hangat, lalu ia menyodorkan nya kepada Davian. Akhirnya ia duduk bersama Davian di sofa.

"Thanks banget, shell. Sorry gue ganggu Lo malem-malem gini." Ucap nya sambil menatap lekat Shella.

"Santai aja, kak. Lo kayak sama siapa aja deh" sahut Shella mencoba biasa saja. Padahal deg-degan gak karuan.

"Baju lo basah banget! kuyup gitu kayak tikus kecebur got. Mau gue pinjemin baju juga gue gak punya baju cowok." Ucap Shella tak enak dengan kondisi tamunya.

"Its okay, gak papa, kok. Di bukain pintu aja gue udah bersyukur. Mending Lo yang ganti baju gih. Kan basah gara-gara gue peluk" ujar Davian membuat pipi Shella bersemu.

Shella langsung ngacir ke kamarnya dan mangganti baju. Setelah wajah dan hati sudah netral ia langsung turun lagi untuk menemani Davian, tidak baik bukan meninggalkan tamu sendirian.

Saat ia sampai di bawah, ia melihat Davian sudah melepas atasannya dan tampak bersandar pada sofa dan menutupi wajah nya dengan lengan.

deg!  Yaelah.

Lagi-lagi Shella harus ke atas mengambil selimut untuk Davian. Ia memakaikan Davian selimut dan menggelar selimutnya untuk dirinya sendiri di lantai untuk menemani Davian, barangkali cowok itu bangun.

***

Vote! Makasi



MY ANNOYING BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang