•DUA PULUH•

47 7 0
                                    

Vote!

***

Shella baru saja turun dari ojek nya di depan sekolah. Setelah membayar, ia pun melangkah masuk ke dalam sekolahnya. Hari ini langit mendung, Shella tidak suka.

"Pagi, pak." Ucap Shella kepada satpam yang berdiri di gerbang.

"Pagi juga, sayang" Shella terkejut dengan suara di samping nya.

"Kak! Bikin gue jantungan aja pagi-pagi!" Ucap Shella kaget sekaligus deg-degan di panggil sayang oleh Davian. Shella melangkah cepat meninggalkan Davian.

Setelah kejadian kemarin Shella sedikit merasa canggung. Namun tentu tidak dengan Davian,

"Cantik banget pagi ini. Apa pesona kamu terus bertambah seiring dengan rasa cinta aku?" Ucap Davian sambil mengejar nya.

"Lo! Please, masih pagi gak usah bikin sebel" ucap Shella kesal.

Tiba-tiba Aqil datang dari belakang mereka dan langsung menggandeng Shella. Davian terkejut sekaligus cemburu. "Eh apa-apaan lo!??!" Ucap Davian.

Aqil tak menjawab dan malah berbisik kepada Shella. "Dia pelit kalo udah punya sesuatu yang di sayang, ayo kalo lo mau buktiin dia sayang apa engga"

"Aqil! Lepas!" Ucap Davian berubah dingin.

"Emang kenapa? Siapa lo?" Ucap Shella berlalu sambil menggandeng Aqil.

"Denger ya. Satu. Dua. Tiga" ucap Aqil berbisik.

"Lepasin cewek gue!" Ucap nya dingin dengan nada rendah namun menusuk.

Shella menoleh ke arah Davian dan mendapati wajah merah Davian dengan tangan yang mengepal di samping nya.

"Gak usah ngaku-ngaku, Dav. Dia udah jadi cewek gue duluan" ucap Aqil memanas-manasi sambil merangkul Shella.

Tangan Davian langsung mengepal lebih kencang dan mata indah nya menatap tajam ke Aqil. Untung sekolah masih sepi sehingga tidak banyak yang melihat ini.

"Gue tunggu lo di belakang, anjing!" Ucap Davian lalu pergi ke belakang sekolah.

"Kak. Kok jadi gini si, nyesel guee.. lo gak usah ke belakang deh, biar gue aja" ucap Shella takut.

"Udah gue bilang. Kalo dia udah begitu berarti dia tulus sama lo, jadi lo tenang aja." Ucap Aqil lalu pergi menyusul Davian.

"Eh ehh gue ikut!" Ucap Shella dan melangkah mengikuti.

Tibalah mereka di belakang sekolah yang kumuh dan bau serta licin karena banyak lumut. Shella bersembunyi di balik tembok.

"Maksud lo apa, qil? Lo tau gue suka sama dia dari awal ketemu. Kalo yang lo omongin emang bener, gue gak perlu jatuh cinta kayak gini!" Ucap Davian di akhiri pukulan di tembok.

"Terus mau lo apa?! Gue udah tidur sama dia" ucap Aqil santai.

Bugh!

Ucapan aqil benar-benar membuat Davian dan Shella terkejut. Ini bisa jadi kesalahpahaman!

"Anjing lo!"

Bugh!

"Bangsat."

Aqil menghentikan tangan Davian. "Terus kalo udah terlanjur lo mau apa? Itu gak akan ngerubah yang udah terjadi." Ucap Aqil mencoba santai. Ia masih ingin mengetes sahabat nya ini.

Davian melepaskan kerah baju Aqil yang sedari tadi di cengkeramnya kuat. Dan beralih memukul tembok. Lalu tiba-tiba hujan mengguyur mereka.

"Shit!" Ucap Davian marah sambil terus memukul tembok.

Shella yang sudah ketakutan pun memberanikan diri menghampiri Davian dan langsung memeluknya. "Kak, kak gak gitu!" Ucap Shella sesenggukan.

Davian berhenti sejenak dan melihat Shella yang tak berani menatap nya. "Kenapa?" Tanya nya Membuat Shella semakin sesenggukan.

"Kenapa? Kenapa Lo sok takut saat gw tidur sama lo padahal gue gak berbuat apa-apa?" Ucap Davian dingin.

"Enggak kaakk! Percaya sama gue" ucap Shella memeluk Davian lebih erat. Namun Davian mencoba melepaskannya.

Shella menahan namun kekuatan seorang Davian lebih besar darinya. Davian melangkah menjauh dan berhenti untuk berkata,

"Bitch!" Ucapan itu sangat menusuk di hati Shella, cowok yang biasanya selalu ada di sisinya, kini pergi karena kesalahan bodoh seorang Aqil.

Aqil hanya memandangnya sambil tersenyum walau sudut bibir nya terluka. Tapi ia cukup kaget mendengar perkataan Davian bahwa mereka pernah tidur bersama.

"Kak! Gue sayang sama lo!!" Ucap shella. Membuat davian mendecih.

"Sayang? Gue jadi mikir mau sayang sama lo lagi apa enggak" ucap nya dingin dan lanjut berjalan meninggalkan mereka.

"Dav!" Ucap aqil membuat davian berkenti.

"Gue boong! Cuma ngetes lo doang" ucap Aqil sambil sesekali tertawa.

"Peduli setan!" Ucap Davian lalu pergi meninggalkan mereka.

Hening

Hanya ada suara hujan. "Gue terlalu bodoh buat nurutin lo, kak. Sekarang berantakan! Terus gue punya siapa?!" Ucap Shella menyesal dan pergi.

"Lo gak tau shell gue suka sama lo juga, cukup sakit denger lo pernah tidur sama dia walau gak berbuat apa-apa" ucap Aqil pelan sambil melihat punggung Shella yang mulai menjauh.

***

Vote ayoo!

Jangan lupa makan makanan yang sehat!

-salam penulis lagi radang:(

MY ANNOYING BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang