T I G A ✓

154 15 0
                                    

Vote and komen 🤗🤗


🌹🌹🌹

Shella memasuki rumahnya dengan langkah pelan.. dan ragu.

"Eh, udah pulang kamu!" Shella menoleh dan mendapati mama nya sedang menjahit di atas sofa.

"Iya, ma." Astrid—mama shella— membelai rambut Shella.

"Sini duduk di sebelah mama" Astrid menepuk bangku yang ada di sebelahnya.

Shella berjalan gontai ke arah sofa itu dan duduk dengan takut takut.

"Dulu papa kamu itu sering liatin mama kalau mama sedang menjahit" Astrid membuka percakapan.

Inilah yang Shella takutkan. Dia tidak ingin ibunya membahas tentang ayahnya.

"Gombalin mama, bikin mama ketawa" Astrid tertawa "tapi itu dulu, sebelum wanita sialan itu rebut papa kamu dari saya" lanjutnya dengan marah.

Ia berdiri dan melepas jaitan yang sedari tadi di genggamnya. "Saya benci sama dia" ujarnya marah dan menjatuhkan guci yang ada di dekatnya.

"Saya benci papa kamu!" Astrid mendekati Shella yang sedang gemetar.

"Dan benci itu semakin bertambah saat saya melihat kamu!" Ia menampar Shella.

Ini dia yang Shella takutkan, jika sudah menyangkut ayahnya semua tidak akan beres. Bahkan dia lah yang menjadi korban.

"Dia pergi saat kamu masih bayi!" Ujar Astrid.

Ia melempar toples kaca yang ada di meja ke arah Shella. Membuat kening Shella mengeluarkan darah.

"Dan kamu tahu! Kenapa saya benci sama kamu?!" Shella diam tak berani mengangkat kepalanya.

"Karena wajah kamu mirip sekali dengan ayahmu!" Astrid menjambak rambut Shella dengan kuat.

Shella sudah tak dapat menahan air matanya. Astrid berjalan ke arah dapur.

Shella membelalakkan matanya saat melihat Astrid membawa pisau.

"Saya capek dengan hidup yang gak pernah adil ini!" Astrid menangis.

"Saya mau mati aja!" Astrid mendekatkan pisau tersebut hendak menggores tangannya.

"Enggak!" Shella mendorong tangan Astrid membuat pisau tsb jatuh.

"Mama cukup sakitin Shella! Jangan sakitin diri mama sendiri!" ia memeluk ibunya.

"Kenapa kamu baik sama saya?! Kenapa?!" Semakin kencang ia menangis.

Shella memeluk ibunya yang semakin lama semakin lemas. Shella memapah ibunya ke dalam kamar, membiar kan wanita itu istirahat.

”Shella sayang mama" ucapnya tulus seraya mencium dahi Astrid.

🌹🌹🌹

Pagi-pagi sekali, seorang gadis masih tidur di kamar nya.

"Non! Ada yang nunggu di depan tuh!" Bibi membangunkan Shella.

"Siapa bi?"

"Gak tau non. Cowok. Meni kasep pisan"

"Jam berapa ini, bi?"

"Jam 6 kurang, non."

"What?! Siapa sih rusuh pagi-pagi! Yaudah bi aku mandi dulu, siap-siap ke sekolah.

🌹🌹🌹

"Ini den diminum." Bibi menyodorkan susu kepada cowok itu.

Oiya, fyi bibi tuh kerja di rumah Shella dari jam 5 an sampe jam 12. Oke sip.

"Ih bibi baik banget. Jadi pengen gombalin, tapi takut yang disana marah." Ujar Davian sambil melirik ke belakang bibi.
Bibi ikut menolah dan tersenyum geli.

"Yaudah bibi ke belakang dulu, den."
Davian mengangguk.

"Gebet terus atuh, non" bisiknya saat di sebelah Shella. Membuat Shella mendengus.

"Ngapain lo?! Kerumah gue pagi-pagi gini! Mau maling?!" Kesalnya.

"Iya mau maling. Maling hati kamu...😉😚" Gombalan Davian sih kata nya bikin good mood.

Shella merona mendengar nya. Tapi ia menyembunyikan nya. iya lah! Shella juga bisa Gengsi kali. Ia berjalan keluar dan memakai sepatunya.

"Bodo!"

"Bada bodo tapi blushing, cewek emang gitu ya. Bikin dongkol. Untung sayang" gerutu Davian gak jelas.

Shella cuma senyum senyum geli aja deh.

Tak lama ada bunyi klakson di depan. Ternyata abang ojol udah nunggu di depan.

Shella mengambil helm yang di sodorkan oleh abang ojol.

Si Davian ambil helm dr abang ojol terus di balikin sama ngasih selembar uang 20 ribuan.

"Nih mas gak jadi" Abang ojolnya nya pun pergi.

"Lo tuh apaan sih?! Ngapain lo usir?!!" Shella naik pitam.

"Udah ya, lo sama gue!" Davian menarik Shella menuju ke motornya.

Shella mengerucutkan bibirr nya kesal. Membuat Davian gemas dan mencubit hidung Nya.

"Manyun mulu lu kayak bebek" '"udah manyun mulu, bogel lagi. Udah deh makin mirip ama bebek" lanjutnya dan terbahak sendiri.

"Lo tuh ya! Liat lo Pagi-pagi bawaan nya pengen marah terus! Iiiiiihhh ngeseliiiiin!" Kesel banget ..

Kesel banget. parah emang si Davian. Untung anjing dan kawan-kawannya gak kesebut.

🌹🌹🌹

Wididiw.. ap neh... Untung gabut. Kalo enggak ya enggak ap hehehe

Vote and comment shay ★

-salam penulis gabuts

MY ANNOYING BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang