Selamat membaca 💛___
Amanda mengikuti langkah Thomas keluar dari dalam kamar. Ia menggulung lengan hoodie Thomas yang terlalu panjang untuknya. Ia harus ikut keluar agar tak menambah curiga pada teman-teman Thomas.
"Ahemm." Dehaman seorang laki-laki berambut pirang mengagetkan Amanda. Ia lalu berjalan ke arah sofa mengikuti Thomas.
"Pantesan lo gak dateng ke kita, ternyata lo dah ada hiburan di sini." Ucap pria itu.
Thomas diam, mengusap punggung tangan Amanda yang kini duduk di sebelahnya.
"Dengerin Thomas dulu, jangan asal bacot. Kayak lo gak brengsek aja. Kasihan juga lo bicara seenaknya di depan orangnya." Ucap lelaki di sebelahnya yang memiliki wajah tampan oriental.
"Kalian gak usah mikir ngeres, dia pacar gue. Emang gue belum lama kenalnya, tapi dia emang pacar gue. Namanya Amanda." Ucap Thomas kesal.
Amanda diam mendengarkan perkataan Thomas. Ia sendiri bingung harus bagaimana. Tapi sepertinya mengakui bahwa Thomas adalah pacarnya merupakan hal paling aman. Ia tak tahu akan disebut apa jika tanpa status dan kepergok berduaan di kamar tanpa busana.
Jantung Amanda berdebar kencang. Apapun keputusan yang ia berikan akan berefek pada dirinya nanti. Tapi ia harus benar-benar memperhitungkan konsekuensinya.
"Manda kenalin ini temen-temen gue. Kelvin sama Tommy." Ucap Thomas kemudian.
Amanda dengan kikuk menjabat tangan kedua temannya Thomas. Kelvin yang memiliki wajah bule sedangkan Tommy yang memiliki wajah oriental. Amanda sedikit mengernyit, nama Thomas dan Tommy mirip.
"Gue juga ogah sebenernya punya nama mirip gini sama dia." Canda Tommy berusaha mencairkan suasana.
"Gue juga ogah." Sahut Thomas cepat.
Amanda tersenyum menanggapi hal itu.
Beberapa saat terdiam, Amanda pamit untuk membuat masakan. Ia tak lupa jika Thomas lapar. Dan ia sendiri juga merasa lapar. Ia sebaiknya pergi ke dapur agar ada kegiatan. Mungkin Thomas dan teman-temannya ingin bicara juga.
Thomas mengangguk saat Amanda pamit ke dapur. Dan juga dipersilakan oleh Kelvin dan Tommy.
"Anjir lo, gue gak nyangka asli." Umpat Kelvin saat Amanda sudah menghilang ke dapur.
"Sama. Sekarang jelasin ke kita!" Tuntut Tommy.
"Apanya yang perlu dijelaskan? Orang gue udah bilang dia pacar gue, kan?" Sahut Thomas kesal.
"Jujur aja sama kita, brengsek! Bukan gaya lo pacar-pacaran gini." Kini Kelvin semakin kesal dibuatnya.
"Kalo lo bingung jelasin. Gue yang tanya. Gadis itu siapa? Temen sekolah lo? Kelas berapa? Dan kenapa lo bisa kenal dia?" Tanya Tommy bertubi-tubi.
Thomas berdecak kesal karena dicecar pertanyaan oleh Tommy. Namun ia memang harus menceritakan pada teman-temannya agar dirinya tak bingung juga.
"Dia siswi di sekolah baru gue emang. Baru kelas sebelas. Dia juga ketua OSIS. Awal kenal gue, dia orang pertama yang gue liat di sekolah." Ucap Thomas memulai cerita.
Kelvin dan Tommy ternganga mendengar cerita Thomas. Mereka berpikir ini lelucon karena Thomas yang brengsek itu berpacaran sama ketua OSIS.
"Di hari pertama gue kenal dia, udah banyak banget kejadian. Kemarin gue berantem sama murid sana. Dia sampai dibawa ke rumah sakit. Nah gue abis jenguk siswa itu tadi bareng Amanda. Tapi gue pulang sama kakaknya, cewek juga namanya Abella. Gue kencan sama dia. Tapi sayangnya gue tadi kecelakaan. Si Amanda dateng nolongin gue. Si Abella langsung cabut aja setelah Amanda dateng." Thomas menjeda ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Senior
RomansaNama lengkapnya Thomas Rafe Valiant. Dia adalah putra kedua dari Mr. Valiant. Pernah tidak naik kelas saat kelas dua SMA bersama kedua temannya. Buruk perangainya, bahkan kata teman-temannya dia pelit dan tidak modal. Sampai pada akhirnya dia dipind...