Selamat membaca 💛___
Thomas mengepalkan kedua tangannya seraya menatap gadis yang berada beberapa meter di hadapannya. Melihat gadis itu menangis hebat dengan bahu bergetar membuat hatinya teriris. Ia bisa merasakan sakitnya meski tak mendengar isakannya. Dan itu disebabkan oleh dirinya.Thomas berbalik dan duduk bersandar di balik pohon yang cukup besar. Air matanya ikut turun, ia mendongak menatap langit yang mulai menampakkan tanda-tanda akan hujan.
Thomas sudah bersikap kasar pada Amanda padahal baru semalam ia menjadi pacar yang manis. Ia sadar terlalu memaksakan kehendaknya tanpa mau mengerti perasaan Amanda. Sehingga ia malah menyakiti gadisnya. Apakah dirinya memang belum siap untuk pacaran?
Selama ini ia hanya dekat dengan beberapa wanita, termasuk Hikari. Dan mereka hanya sekedar menjalani hubungan friend with benefit. Selebihnya Thomas akan memilih acak wanita-wanita yang ingin ia kencani untuk beberapa hari atau hanya semalam saja.
Thomas mengerti jika dirinya memang sangat buruk dan brengsek untuk seorang gadis baik-baik seperti Amanda. Seharusnya ia tak melibatkan gadis itu dalam lingkungannya yang kejam dan tak bersahabat. Seharusnya ia tak membawa Amanda masuk dalam sisi hidupnya yang kelam. Seandainya saja ia tak bertemu dengan gadis itu di sekolah barunya. Seandainya ia tak menjalin hubungan dengan Amanda.
Thomas menggeleng cepat menampik pikirannya. Tidak. Tidak boleh ada kata seharusnya dan seandainya untuk sekarang. Karena ia hanya perlu memperjuangkan apa yang sudah ia usahakan dan mempertahankan apa yang sudah ia dapatkan.
Thomas mengingat kejadian tadi di lantai dua markas saat Amanda dan Keisha memilih untuk pergi dari sana. Hanya ada dirinya dengan Hikari karena Tommy dan Kelvin memilih untuk meninggalkan mereka berdua. Membiarkan mereka berbicara empat mata.
**
Hikari duduk di pangkuan Thomas dan kedua tangannya bergelayut manja di leher Thomas. Thomas tak menolak saat Hikari kembali mengecup bibirnya. Lalu melumatnya dengan lembut.
Hikari melepas ciumannya dan mengernyit menatap Thomas. Tak biasanya Thomas diam dan tak merespon ciumannya. Apakah Thomas sedang ada masalah?
"Kenapa?" Tanya Hikari pelan.
"Aku mau bicara sesuatu padamu." Thomas menatap serius pada Hikari yang juga menatapnya.
"Astaga sayang, omongin aja." Hikari membelai sisi wajah Thomas.
"Aku mau berhenti dari hubungan saling menguntungkan kita." Ucap Thomas langsung.
Hikari kembali mengernyit, tak mengerti. Berusaha mencerna apa yang baru saja diucapkan oleh Thomas.
"Maksud kamu apa?" Tanya Hikari memperjelas.
"Aku ingin hubungan kita berakhir. Jadi jangan anggap aku orang yang bisa kamu ajak buat seneng-seneng. Kita berhenti dari hubungan gila kita. Sebaiknya kamu cari orang lain, karena aku udah bertobat." Ucap Thomas serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Senior
RomanceNama lengkapnya Thomas Rafe Valiant. Dia adalah putra kedua dari Mr. Valiant. Pernah tidak naik kelas saat kelas dua SMA bersama kedua temannya. Buruk perangainya, bahkan kata teman-temannya dia pelit dan tidak modal. Sampai pada akhirnya dia dipind...