11 - Pulang

3K 185 7
                                    

Warning! Part ini mengandung adegan panas, yang gak suka skip aja!!!

Selamat membaca 💛

___

"Baiklah."

Amanda lega setengah mati saat Thomas mengatakan kata itu. Kata singkat yang dia mengerti bahwa Thomas tak akan berbuat kurang ajar padanya.

"Tapi dengan syarat temenin gue malam ini, bantu gue lepasin hasrat gue." Bisik Thomas di telinga Amanda. Suara serak penuh gairah yang membuat Amanda merinding.

Amanda mendongak ke atas, menatap wajah Thomas yang juga menatapnya tajam. Matanya terpancar penuh gairah. Di posisi yang dekat ini, Amanda bisa mendengarkan detak jantung Thomas berpacu kencang. Tak kalah kencang dari detak jantungnya.

Amanda membuka mulut hendak mengatakan sesuatu, tapi Thomas mengecup bibirnya. Lalu menggeleng tanda tak ada protes dan penolakan. Thomas sudah hampir gila karena lama tak jumpa dengan Amanda.

"Gak ada penolakan atau-"

"Okay, okay." Ucap Amanda sambil menatap Thomas. Ia tak ingin mendebat lagi kala tubuhnya sudah lelah begini.

Baru beberapa hari dia mengenal pria itu. Yang mana kesan pertama saja sudah tidak baik. Tapi tidak semua tindakan Thomas juga jahat. Meski terkadang keterlaluan. Apalagi laki-laki ini dan dirinya sudah seperti orang pacaran. Atau mungkin memang pacaran benaran. Rumit.

Thomas tersenyum menyeringai. Kali ini ia menang. Memang Amanda tak ada pilihan lain selain menuruti dirinya.

"Good girl." Komentar Thomas.

Thomas kembali membungkam mulut Amanda dengan bibirnya. Menciumnya dalam. Ia menghisap bibir gadis itu atas dan bawah bergantian. Amanda pasrah saja menerima perlakuan Thomas. Sesekali melenguh saat Thomas menjilat daun telinganya.

Amanda mendorong dada Thomas saat mendengar derap langkah kaki di luar. Membuat Thomas menatap protes padanya.

"Ada orang di luar, kita bisa keliatan dari kaca." Ucap Amanda lirih. Nampak sangat khawatir.

"Okay." Thomas menggendong tubuh Amanda. Ia duduk berselonjor dengan bersandar meja. Amanda berada di atas pangkuannya. Thomas kembali mencumbui gadis di hadapannya dengan ganas.

"Aghh, Kak." Amanda memejamkan mata merasakan cumbuan Thomas yang ada di leher dan dadanya.

"Teruslah mendesah, itu bikin gue semangat." Ucap Thomas kini bermain di dada milik Amanda.

"Kak, geli." Amanda meremas rambut kakak kelasnya sebagai pelampiasan.

"Lo nikmat." Ucap Thomas yang tak dimengerti oleh Amanda.

Amanda menggerakkan tubuhnya karena tak tahan dengan rasa geli yang dia terima. Sama seperti saat di apartemen Thomas. Bedanya sekarang dia di ruang OSIS sekolahnya. Dia tak pernah membayangkan ini terjadi di ruangannya.

"Sial, lo bikin gue makin nafsu." Umpat Thomas lalu membuka kancing celananya.

"Kak." Gugup Amanda, takut Thomas lupa akan kata-katanya.

"Bantu kocokin!" Perintah Thomas saat miliknya sudah terlepas dari celana dan boxernya.

Amanda memalingkan wajah, merasa malu melihat kejantanan milik kakak kelasnya. Amanda terkejut saat tangan Thomas menarik tangannya, membuat jemarinya menyentuh milik Thomas.

"Ayo genggam, Sayang. Kocokin." Ucap Thomas dengan birahi yang memuncak.

Amanda masih diam dan hanya menggenggam milik kakak kelasnya itu. Tubuhnya memanas melihat milik Thomas berada di genggamannya.

Bad SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang