Selamat membaca 💛
___
Part Sebelumnya...
"Kalo kamu gimana? Adakah orang lain yang kamu sukai? Katakan!" Ucap Thomas santai.
Amanda mengerjap untuk kesekian kalinya. Ini adalah waktu yang tepat. Ia tak berani bicara pada Thomas, tapi saat ditanyai dia harusnya jawab jujur, kan? Amanda terdiam memikirkannya, ia harus menjawab.
"Enggak ada, Kak." Jawaban itu lolos dengan lancar dari mulut Amanda.
Jawaban singkat yang membuatnya merutuki mulutnya yang tidak bisa diajak kompromi. Mulutnya berucap tak sesuai arahan otaknya. Amanda menghela napas kasar dan mengutuk dirinya dalam hati. Bodoh.
___
Thomas terlihat puas mendengar jawaban Amanda. Dirinya memang tak perlu repot saingan dengan orang lain kalau memang Amanda sendiri tak menyukai orang lain. Dirinya mungkin memang brengsek, tapi jelas dirinya tak mau berbagi dengan pria lain. Amanda hanya akan jadi miliknya.
"Bagus deh, jadi gue gak perlu repot-repot singkirin orang yang lo sukai." Ucap Thomas santai.
Amanda merinding mendengar ucapan Thomas. Ia belum kenal lama dengan Thomas, tapi ia bisa tahu seberapa berandal Thomas. Thomas mampu melumpuhkan Bima yang terkenal sangar di sekolahnya. Jika nanti Thomas tahu kalau ia menyukai Bima, apa Thomas akan menghajar Bima lagi? Amanda bergidik ngeri.
"Kenapa? Kamu gak bohong, kan?" Tanya Thomas memastikan.
"Serius, Kak." Sahut Amanda cepat.
Amanda menghela napas. Dia membuat kesalahan dengan berkata tidak jujur. Tapi kalau dia jujur, bukankah akan lebih bahaya? Jadi dia harus bagaimana? Dia perlu bercerita dengan Erin perihal hubungannya. Ya dia akan menceritakannya ke Erin besok.
"Good girl." Thomas memeluk erat tubuh Amanda dari belakang. Menaruh dagunya di pundak Amanda. Sambil meresapi wangi tubuh gadisnya.
"Kak, motornya udah bisa diambil besok. Tapi uangnya dipakai Kakakku." Ucap Amanda pelan.
"Ya sudah, ambil lain waktu aja kalau udah ada duit. Aku juga mau cari kerja." Jawab Thomas santai.
"Tapi Kakak pasti sangat butuh motornya. Besok aku akan usahakan cari pinjeman." Ucap Amanda.
"Gak usah buru-buru. Serius gak apa-apa." Ucap Thomas lagi.
Kemarin-kemarin dirinya memang ingin sekali motornya segera jadi. Tapi sekarang dia sudah merasa sangat bahagia bersama Amanda. Sehingga dia tak begitu memikirkan motornya. Lagipula sekarang ia bisa menaiki angkutan umum untuk ke sekolahnya. Dan itu lebih murah.
"Maafkan aku." Ucap Amanda merasa bersalah.
"Hush, ini bukan salahmu. Aku gak tahu hidup kamu dalam keadaan susah gini. Mana Kakakmu kayak porotin kamu." Ujar Thomas.
Amanda hanya tersenyum mendengarnya. Kakaknya memang keterlaluan. Tapi dirinya masih bersyukur Kakaknya masih mau serumah dengannya. Meski jelas Abella sering tidur di rumah ibunya dan teman-temannya. Tapi Amanda merasa seperti masih memiliki keluarga. Dan itu sangat cukup untuk Amanda.
"Kakakku sebenarnya orang yang baik." Amanda tersenyum kecil.
"Aku heran kenapa kamu selalu memandang orang lain sebagai orang baik." Komentar Thomas.
"Ya karena memang aslinya baik." Sahut Amanda. Thomas mengalah dan tak mendebat Amanda.
"Kalau boleh tanya, orang tuamu mana? Dan kamu selalu bilang 'Ibunya Kakak'. Maksudmu apa?" Tanya Thomas penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Senior
RomanceNama lengkapnya Thomas Rafe Valiant. Dia adalah putra kedua dari Mr. Valiant. Pernah tidak naik kelas saat kelas dua SMA bersama kedua temannya. Buruk perangainya, bahkan kata teman-temannya dia pelit dan tidak modal. Sampai pada akhirnya dia dipind...