18 - Telat

2.6K 167 6
                                    


Selamat membaca 💛

___

Keesokan harinya, Amanda menunggu Thomas menjemputnya untuk berangkat sekolah bersama. Dia menunggu di beranda rumah sambil duduk di sebuah kursi. Dia membuka pesan dari Thomas, yang ternyata Thomas kesiangan. Jadi dia harus menunggunya beberapa saat lagi.

Tak lama Abella keluar dari dalam rumah. Rambutnya digerai rapi dan berdandan natural. Kakaknya memang cantik. Itu yang terlintas di kepala Amanda. Tak salah jika Bima menyukai kakaknya.

"Kok lo belum berangkat?" Tanya Abella menatap Amanda.

"Nunggu Kak Thomas." Ucap Amanda singkat.

"Lo jadian sama dia ya?" Tanya Abella lagi.

"Eh?" Amanda tak menduga Abella akan bertanya begitu. Biasanya juga sang kakak cuek terhadapnya.

"Santai aja, gue tau kok malem itu Thomas di rumah kita." Ucapnya santai.

Berbeda dengan Abella yang bersikap santai. Amanda jelas tak bisa santai. Jadi kakaknya tahu kalau ada Thomas di rumahnya? Bagaimana bisa? Pikirnya.

"Alah gak usah kaget gitu deh. Gue tahu kok, gue liat tas ransel dia deket ranjang lo. Lagipula kalian juga udah gede." Ucap Abella lagi seakan itu bukan masalah saat adiknya bersama dengan seorang laki-laki di kamar pada malam hari.

"Kakak gak marah?" Tanya Amanda ragu. Pasalnya Abella pernah terkagum-kagum dengan Thomas. Dan juga Abella pernah berkencan dengan Thomas.

Abella tertawa kecil lalu melihat ke arah Amanda. Menatap lucu adeknya yang kebingungan.

"Kenapa harus marah? Bagus lah ada yang urus lo. Lagipula gue udah balikan sama Bima." Ucap Abella enteng.

Amanda kembali terkejut. Entah kenapa dia serasa menjadi orang bodoh yang tidak tahu apa-apa. Balikan? Itu artinya Abella sudah pernah pacaran dengan Bima? Tapi kapan? Lalu bagaimana dengan sikap Bima padanya akhir-akhir ini?

Banyak pertanyaan di benak Amanda. Tapi dia belum sempat menanyakan pada Abella karena beberapa saat kemudian sebuah mobil berwarna silver terparkir di halaman rumahnya. Mobil itu membunyikan klakson lalu Abella beranjak dari duduknya.

"Gue berangkat dulu. Bima udah dateng." Ucap Abella tanpa mengajak Amanda. Lagipula memang Amanda akan dijemput Thomas.

Amanda melihat kakaknya berjalan dengan riang menuju mobil Bima. Mereka memang tampak serasi. Tapi dirinya benar-benar tidak tahu jika Abella pernah berpacaran dengan Bima.

Amanda menghembuskan napas kasar. Ia menatap ke arah depan menanti Thomas datang menjemputnya. Dia tersenyum mengingat Thomas kini benar-benar hanya dengannya. Teringat kemarin di taman saat hujan. Di mana Thomas berusaha melindunginya dari rintik hujan meski tak deras. Thomas rela melepas jaketnya untuk dirinya. Manis.

"Ahem, lamunin apa sampai gak denger aku dateng?" Tanya Thomas yang kini sudah berdiri di depan Amanda.

Amanda terkejut dan bangkit dari duduknya. Menatap Thomas sejenak lalu tersenyum malu. Dia sedang membayangkan orang yang ada di hadapannya.

"Rahasia." Amanda berjalan ke halaman tempat motor Thomas terparkir.

"Ah aku jadi cemburu sama yang kamu bayangin itu." Ucap Thomas sambil berjalan mengejar Amanda.

"Ada kali cemburu sama diri sendiri." Sahut Amanda yang membuat Thomas tersenyum geli. Jadi Amanda sedang memikirkannya? Manis.

"Sekarang aku seneng karena pacarku pagi-pagi udah bayangin aku." Thomas menyetarter motornya dan Amanda menggonceng di belakang.

Bad SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang