Happy Reading. ^^
___
Bel pulang sekolah berbunyi, Amanda dan Miska mengemasi buku-buku mereka. Amanda sudah merasa lebih baik sebab itu dirinya mengikuti jam pelajaran.
"Pulang sama Kak Thomas?" Tanya Miska saat mereka berjalan bersama keluar kelas.
"Iya, dia ngajak." Jawab Amanda lembut.
"Kayaknya banyak banget tantangan yang bakal kalian hadapin kedepannya." Komentar Miska.
Amanda hanya tersenyum menanggapi. Bukankah sejak pertama mereka memutuskan untuk bersama sudah banyak tantangan yang dihadapi? Bahkan semenjak mereka berdua putus hubungan juga masih banyak gangguan yang diterima? Jadi Amanda rasa ini adalah proses yang sedang mereka jalani.
"Tuh Kak Thomas!" Seru Miska sambil menunjuk seseorang yang menunggu di gerbang sekolah.
"Mau ikut?" Tanya Amanda pada Miska.
"Ke mana?" Miska penasaran.
"Ke markas Kak Thomas, tapi aku tanya sama dia dulu ya." Amanda berjalan cepat menghampiri Thomas.
"Jangan cepet-cepet, inget pahamu memar." Ucap Thomas mengingatkan.
"Gak kerasa sakit kok." Jawab Amanda sambil tersenyum simpul. "Miska boleh ikut?" Lanjutnya.
Thomas melihat ke arah Miska yang berjalan menuju mereka. Lalu mengangguk,"boleh, malah biar kamu ada temannya." Sahut Thomas.
"Oke, makasih Kak." Ucap Amanda senang.
"Boleh Mis." Amanda tersenyum riang ke arah Miska. Miska juga tersenyum senang karenanya.
"Ya udah ayok!" Miska berjalan ke parkiran yang tak jauh dari gerbang sekolah.
"Kak, aku naik motor sama Miska ya." Ucap Amanda merasa tak enak.
Thomas mengangguk dan mengusap puncak kepala Amanda. Tanda dia tak keberatan.
Mereka bertiga berkendara menuju markas Thomas. Hari ini Thomas bekerja di sore hari. Dia ke markas karena ada kepentingan dengan teman-teman lamanya. Dan Keisha bilang ingin bertemu Amanda, jadi Thomas mengajaknya. Hubungan mereka cukup dekat, mereka sering berbalas pesan. Jadi Thomas tak bisa menolak mereka untuk bertemu.
___
Di markas, Hikari dan Gevan sedang duduk di beranda. Mereka mengobrol serius. Memang sejak Hikari dan Thomas tak bersama, mereka semakin dekat. Gevan sering ke markas bersama Hikari. Dan tentu saja Tommy dan yang lain tak ingin dekat-dekat. Gevan adalah musuh mereka. Mendekat pada musuh sama saja mendekat pada bahaya.
"Van." Ucap Hikari dengan raut sedih.
"Hm?" Jawab Gevan lembut, tersenyum ramah pada Hikari.
"Kayaknya Thomas terus-terusan deketin aku deh, apalagi semenjak kita deket." Ucapnya dibuat-buat.
"Brengsek emang dia, aku bakal bikin perhitungan sama dia. Dia udah ninggalin kamu, sekarang mau deketin kamu lagi. Gak bisa dibiarin." Jawab Gevan emosi.
Hikari memalingkan wajah dan tersenyum sengit. Gevan memang mudah tersulut emosi. Jadi memanfaatkan Gevan cukup mudah untuknya. Jika dia tak bisa mendapatkan Thomas, dirinya akan mengadu domba Gevan dengan Thomas. Sampai Thomas mau lagi kembali padanya. Karena dirinya tak pernah kehilangan apapun. Apa yang dia mau akan jadi miliknya.
"Tapi kamu nanti akan kena masalah sama temen-temennya juga." Ucap Hikari memancing Gevan.
"Aku sejak awal memang udah bermasalah sama geng mereka. Dan gak perlu khawatir, aku udah aliansi sama gangnya Donny. Mereka sangat benci dengan geng Thomas sejak awal. Jadi mudah buat kalahin mereka." Gevan amat percaya diri dengan aliansi yang dia miliki. Dan gengnya mungkin cukup kuat untuk sekarang ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/280764681-288-k500054.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Senior
RomanceNama lengkapnya Thomas Rafe Valiant. Dia adalah putra kedua dari Mr. Valiant. Pernah tidak naik kelas saat kelas dua SMA bersama kedua temannya. Buruk perangainya, bahkan kata teman-temannya dia pelit dan tidak modal. Sampai pada akhirnya dia dipind...