Happy Reading 💛
___
Thomas membawa Amanda ke sebuah ruangan yang kini Amanda tahu adalah toilet. Terhubung dengan dapur yang digunakan untuk memasak pesanan pelanggan.
Thomas melepas hoodie miliknya dan memberikannya pada Amanda. Thomas masih memakai kaos lengan pendek berwarna hitam. Berlawanan dengan hoodie putih yang diberikan pada Amanda.
"Bersihin dada kamu, lalu ganti pakai ini. Biar gak lengket." Thomas menyodorkan hoodie miliknya pada Amanda.
Dengan gugup Amanda menerima hoodie yang disodorkan Thomas. Lalu ia menatap ke arah Thomas. Entah maksudnya apa.
"Buruan ganti atau aku akan menerkammu sekarang!" Ucap Thomas dengan suara berat.
Amanda panik mendengarnya. Dia mengangguk dan segera masuk ke dalam bilik toilet. Tak ingin Thomas melakukan hal yang tidak-tidak di kedai milik Budi.
Thomas tertawa kecil lalu menggelengkan kepala. Berusaha menjadi pria baik-baik nyatanya tidak mudah. Dia lalu pergi keluar, kembali ke kedai. Barangkali ada orang yang beli.
Thomas benar-benar memutuskan untuk menjadi orang baik-baik. Dan dia harus mandiri. Hidup jauh dari orang tua membuatnya berpikir untuk hidup mandiri. Dia harus bisa menghidupi diri sendiri setidaknya. Thomas tak ingin lagi diremehkan oleh ayah dan mamanya. Pun dia tak ingin dikasihani oleh Bu Intan, ibu kandungnya.
Bicara soal Bu Intan, Thomas belum bilang kalau sudah mengetahui fakta itu. Thomas sendiri bingung. Mungkin dia akan menunggu Bu Intan yang menjelaskan padanya. Terdengar tidak lucu jika dirinya datang ke Bu Intan dan bicara kalau dirinya sudah tahu bahwa dirinya adalah anak kandungnya.
Thomas mengeluarkan buku catatan dan soal-soal latihan ujian. Dia memang mulai rajin belajar semenjak bertekad untuk memperbaiki diri. Dan di apartemen atau markas dirinya tak ada waktu untuk belajar. Sudah mengantuk sepulang kerja. Jadi beginilah sekarang, dia memanfaatkan waktu luang untuk belajar. Ketika kedai tak ada pengunjung atau pesanan.
Amanda keluar dengan mengenakan hoodie milik Thomas. Dalam hati Amanda senang karena Thomas tak berbuat macam-macam. Dia teringat akan prestasi baru Thomas yang tak membuat onar beberapa minggu ini. Dan sangat lega saat Thomas ternyata bekerja paruh waktu. Dan kini dia melihat laki-laki itu tengah duduk dengan membaca soal-soal di depannya. Pemandangan yang mungkin langka akan terjadi pada seseorang seperti Thomas.
Amanda berjalan mendekat. Membiarkan Thomas yang belum menyadari kehadirannya. Dia tahu sekarang, bukan dirinyalah yang bisa mengubah Thomas. Bahkan orang lain pun tak akan bisa. Karena yang bisa mengubah Thomas adalah Thomas sendiri.
Amanda duduk di hadapan Thomas, barulah Thomas menyadari kehadirannya. Pria itu tersenyum lalu meletakkan pensil yang dia pegang. Beralih pada Amanda.
"Lanjutin aja, Kak." Ucap Amanda lembut.
"Suka gak konsen kalo ada cewek cantik gini." Ucap Thomas menggombal.
"Gombal banget." Sahut Amanda. "Lanjutin aja, aku gak akan ganggu. Nanti kalo ada pembeli aku bilangin." Sambungnya.
Thomas tersenyum lalu mengangguk. Ia bangkit dan mengambil satu cup choco oreo yang tadi dibuat untuk Amanda.
"Nih, biar nunggunya gak bosen." Ucap Thomas sambil meletakkan minuman itu di depan Amanda.
"Makasih, Kak." Amanda meraih minuman itu dan mencicipinya.
"Enak." Ucap Amanda kemudian.
Thomas kembali tersenyum menanggapi. Lalu ia beralih pada soal-soal latihan di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Senior
RomanceNama lengkapnya Thomas Rafe Valiant. Dia adalah putra kedua dari Mr. Valiant. Pernah tidak naik kelas saat kelas dua SMA bersama kedua temannya. Buruk perangainya, bahkan kata teman-temannya dia pelit dan tidak modal. Sampai pada akhirnya dia dipind...