33 - Sudut Pandang

1.8K 153 3
                                    


Happy Reading 🤗🤗

Jangan lupa vote dan komen ya 💛
Harap koreksi juga kalau ada typo 🤗

___

Jam istirahat, Amanda dan Miska pergi ke kantin. Nathan dan juga Irvin ikut bersama mereka. Kini Amanda merasa lebih senang karena ada teman yang mau bersamanya. Dulu, sebelum kejadian video itu, Amanda hanya berteman dengan Miska. Nathan dan Irvin hanya sekedar teman OSIS dan tak begitu akrab. Siapa sangka mereka berdua yang paling peduli padanya saat kesulitan.

"Wah Kak Thomas." Ucap Miska sambil menghentikan langkahnya.

Amanda melihat ke arah yang dilihat Miska. Di sana ada Thomas yang sedang membawa kertas jawaban ke kantor. Thomas berhenti, juga menatap ke arah Amanda. Lalu tersenyum kecil. Amanda balas tersenyum, jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

"Kak!" Seru Miska sambil melambai. Thomas menatap ke arah Miska lalu mengangguk seraya tersenyum. Kemudian melanjutkan jalan.

"Makin ganteng aja." Komentar Miska dan juga kembali berjalan.

Amanda tersenyum saja mendengar ucapan Miska. Lalu ikut berjalan bersama teman yang lainnya.

"Gue juga ganteng." Ucap Irvin dan meletakkan jempol dan jari telunjuk di dagunya. Membuat Miska berakting seolah muntah melihatnya.

"Tapi lo kutu buku dan kurang keren."  Sahut Miska cepat.

"Orang kayak gue tuh langka. Banyak dicari. Gak percaya tanya aja sama Nathan." Balas Irvin tak terima.

"Emang iya?" Miska menatap ke arah Nathan yang sejak tadi hanya diam.

"Jelas bohong dia." Jawab Nathan santai dan dibalas cibiran oleh Irvin.

"Jangan terlalu jujur napa?" Protes Irvin.

"Coba jujur napa?" Kini Miska melotot pada Irvin.

"Sudah-sudah, kalian ini." Nathan menatap jengah pada Miska dan Irvin yang sepertinya tidak bisa diakurkan.

"Dia duluan yang mulai." Sahut Miska tak mau kalah.

"Lo duluan lah." Sembur Irvin

"Serah deh, yuk Man, tinggalin aja mereka." Nathan mengajak Amanda berjalan duluan. Meninggalkan Miska dan Irvin yang masih cek-cok.

"Mereka kekanakan sekali." Ucap Nathan setelah memesan makanan dan duduk di meja kantin.

Amanda tersenyum, melihat ke luar kantin dan belum mendapati tanda-tanda Miska dan Irvin datang. Sepertinya mereka masih sibuk berdebat di tempat semula.

"Terkadang sifat kekanakan itu mengasikkan." Sahut Amanda masih tersenyum.

"Jadi menurut lo gitu?" Tanya Nathan dan diangguki Amanda.

"Bukankah mereka berdua lucu?" Amanda balik bertahya pada Nathan.

"Yah, sedikit menyebalkan juga." Ucap Nathan masih belum menyetujui.

"Tapi mereka temen kita." Amanda berucap sambil tersenyum pada pelayan yang membawakan makanan untuk mereka. Lalu Amanda mengucap,"terima kasih." Sebelum pelayan pergi.

"Yah, mana Irvin udah temenan sama gue sejak TK." Sungut Nathan, mengeluhkan nasibnya yang berteman lama dengan Irvin.

Amanda terkikik geli. Lalu menyendok es krim banana yang dia pesan.

"Gak pesen makanan lain?" Tanya Nathan melihat Amanda yang hanya memesan es krim.

"Gak laper. Ayo dimakan!" Ajak Amanda, karena terlalu lama menunggu Irvin dan Miska. Bisa-bisa es krimnya mencair dan tidak enak lagi.

Bad SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang