05 - Menjenguk

3.3K 200 10
                                    

Selamat membaca 💛
Jangan lupa vote dan komen ya 💛

___

Thomas dan Amanda sampai di rumah sakit tempat Bima dirawat. Mereka sudah cukup terlambat dari teman-teman yang lain. Namun Amanda merasa itu momen pas sekalian nanti Thomas meminta maaf pada Bima.

Setelah memarkirkan motornya, mereka menanyakan ruang rawat Bima. Dan berjalan masuk setelah mendapatkan pengarahan.

Amanda melihat beberapa senior sudah berjalan keluar hendak pulang. Sepertinya Bima sudah dapat dijenguk. Tapi tak boleh berlama-lama.

Ada seorang perempuan paruh baya yang duduk di depan ruang rawat Bima. Amanda mendekat dan menyapanya.

"Selamat siang Ibu, saya Amanda teman Kak Bima. Apakah Ibu yang menunggu Kak Bima?" Tanya Amanda ramah. Lalu duduk di sisi perempuan itu.

"Selamat siang Non, saya Eni pembantunya Den Bima. Iya saya yang menunggu Den Bima. Karena Tuan dan Nyonya sedang berada di luar kota." Jawab Bu Eni dengan ramah juga.

"Oh begitu, jadi gimana keadaan Kak Bima Bu?" Tanya Amanda lagi.

"Sudah siuman Non, tapi masih butuh perawatan kata dokter. Saya cuma nurun dokter saja dan nunggu Den Bima." Jelas Bu Eni.

"Apa orang tuanya Kak Bima tahu kalau Kak Bima sakit?" Tanya Amanda lagi. Entah kenapa ia merasa prihatin karena yang menunggu Bima bukanlah keluarganya sendiri.

"Mereka tahu Non, tapi ya beginilah. Orang tuanya jarang memperhatikan Den Bima. Katanya juga bakal sehat kalo dirawat dokter. Lagipula Den Bima sering berantem. Gitu katanya Non." Ucap Bu Eni dengan raut sedih.

Amanda tersenyum kecil mendengarnya. Entah kenapa ia merasa bersimpati pada kakak kelasnya itu. Ia jadi berpikir, mungkin saja kenakalan Bima terjadi karena ia tak mendapat perhatian orang tuanya.

Amanda melihat sang kakak keluar dari ruangan Bima. Wajahnya terlihat masam, sepertinya habis cek-cok dengan Vani di dalam. Namun Abella tersenyum saat melihat Thomas di luar.

"Eh, lo juga ikut Tom?" Tanya Abella sambil tersenyum genit.

"Iya, suruh minta maaf katanya." Ucap Thomas singkat.

"Ya udah yuk masuk, lo minta maaf lalu kita pergi. Inget janji lo kan?" Ucap Abella riang.

Amanda tak mengerti, mungkin saja mereka ada urusan atau bahkan kencan. Jadi ia mengangguk saat melihat Thomas menatapnya.

"Kakak nanti pulang enggak?" Tanya Amanda pada Abella.

"Bukan urusan lo." Sahut Abella ketus.

Amanda hanya tersenyum dan beralih kepada Bu Eni lagi. Sudah tahu jika Kakaknya tak akan beramah tamah pada dirinya lagi.

Thomas melihat Amanda memastikan gadis itu tak apa-apa. Abella sedikit keterlaluan karena menjawab pertanyaan sepele dengan hal ketus. Abella cantik, tapi Thomas kurang tertarik sebenarnya. Ia hanya akan menjadikan Abella target mainan selanjutnya. Iseng-iseng daripada ia bosan. Meski Abella sebenarnya membosankan seperti wanita-wanita yang pernah ia kencani sebelumnya. Jadi tepatnya daripada ia menganggur jadi tak apa kencan dengan Abella. Dia juga perlu teman dan hiburan.

Thomas memasuki ruangan Bima. Abella menunggu di samping pintu. Sementara Amanda masih berbincang dengan Bu Eni. Bu Eni bercerita beberapa hal pada Amanda. Sepertinya Bu Eni juga tampak kasihan dan sangat menyayangi putra majikannya.

Thomas keluar dari ruangan. Dia terlihat biasa saja. Amanda berharap jika masalah mereka selesai. Thomas meminta maaf dan Bima memaafkan. Agar tak jadi masalah besar yang berlarut-larut.

Bad SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang