16 - Menguatkan Hati

2.3K 174 20
                                    

Part sebelumnya...

Menatap ke depan, Hikari kini mengernyit menatap orang asing yang berada di hadapannya. Ia belum melihat wanita itu sebelumnya. Semua anggota gang dia kenal.

"Dia siapa?" Tanya Hikari pada teman-temannya.

Suasana menjadi hening dan tegang. Belum ada yang membuka suara untuk menjawab pertanyaan Hikari. Mereka seperti enggan buka suara.

___

Thomas membuka mulut untuk menjawab. Namun Amanda menyela dengan cepat.

"Aku temennya Kak Keisha, Kak. Namaku Amanda." Ucap Amanda sambil tersenyum manis.

Sontak semua orang yang ada di sana tercengang dengan jawaban Amanda. Tentu saja terkecuali Hikari yang memang tidak tahu siapa Amanda.

"Halo, Amanda. Gue Hikari." Ucap Hikari balas memperkenalkan diri.

Amanda tersenyum saja. Menatap orang-orang yang sedang tegang, lalu tersenyum kecil. Seperti tidak terjadi apa-apa.

"Kamu cari tempat duduk lain aja." Ucap Thomas sekenanya.

Thomas merasa tak lega dengan tindakan Amanda. Dirinya sama sekali tak senang dengan jawaban Amanda. Ia tak paham maksud Amanda apa. Thomas tidak mau Amanda berkorban untuknya lagi dan mengabaikan perasaannya sendiri.

"Gak mau. Aku kangen." Hikari membelai sisi wajah Thomas dan mengecup bibirnya singkat. Lalu berpindah duduk di pangkuan Thomas.

"Anjir, kalian ngapain sih di depan orang banyak malah kayak gini." Umpat Tommy yang kini terlihat marah.

"Ya biarin aja lah, Bro." Sahut Kelvin sinis.

Thomas merasa dirinya terpojokkan. Dirinya memang brengsek. Thomas menatap Amanda yang kini juga tengah melihatnya. Thomas sangat khawatir akan Amanda, tapi Amanda hanya mengernyitkan dahi dan tersenyum saja.

Keisha yang mengetahui kondisi tidak kondusif, akhirnya mengajak Amanda meninggalkan ruangan. Keisha mengajak Amanda turun ke lantai satu dengan alasan akan melihat-lihat. Kasihan jika Amanda harus menyaksikan adegan Hikari dan Thomas yang kadang memang bar-bar.

"Aku mau ajak Amanda liat-liat markas." Ucap Keisha singkat. Amanda tersenyum dan menundukkan kepala lalu mengikuti Keisha yang sudah berjalan lebih dulu.

Keisha mengajak Amanda ke ruangan luas yang memajang beberapa tropi dan juga medali. Amanda melihat beberapa kejuaraan dimenangi. Tapi bukan prestasi sekolah sepertinya. Ada tropi dan medali bela diri, balap, dan beberapa cabang olah raga.

"Rata-rata cowoknya suka berantem. Jadi jago bela diri." Komentar Keisha dan tertawa kecil.

Amanda ikut tertawa dan melihat ada foto Thomas yang memakai seragam karate. Ada lagi foto lain yang sepertinya bela diri tae kwon do. Dan beberapa lagi yang Amanda tidak paham.

"Keren." Balas Amanda dan tersenyum melihat Keisha.

Sebenarnya Amanda sedang tidak baik-baik saja. Pikirannya malah tertuju pada Thomas yang di atas sana bersama Hikari. Sakit yang ia rasa sulit dijelaskan. Amanda kembali ragu akan keputusannya untuk menetapkan hati. Ragu karena Amanda menyadari belum mengenal Thomas lebih jauh. Amanda takut Thomas tidak serius padanya.

"Amanda!" Panggil Keisha yang ternyata sudah kedua kalinya.

Amanda mengerjap dan menatap Keisha. Merasa bersalah karena tak memperhatikan gadis itu bicara.

"Eh, iya, Kak?" Tanya Amanda sedikit kikuk.

"Mau minum apa?" Keisha tersenyum manis padanya.

Amanda tak ingin merepotkan, tapi ia merasa haus. Apalagi setelah melihat kejadian di lantai dua. Tenggorokannya terasa kering. Ia akhirnya memutuskan menerima tawaran Keisha.

Bad SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang