04 - Break The Rule

4.4K 212 5
                                    

Ada yang masih terjaga?
Bagi yang masih yuk cus baca!!! 🙈🙈
Jangan lupa vote dan komen ya 💛

___

Hari kedua Thomas bersekolah masih belum mengenakan seragam sekolah. Dia masih dengan percaya diri berjalan di area sekolah. Baru kemarin dia bersekolah di sana, namun dia sudah banyak dikenal. Entah dari sisi fisiknya atau perihal kemarin dia berkelahi dengan siswa di sekolah barunya.

Terlihat beberapa kali Thomas membalas sapaan beberapa siswi yang menyapanya. Tak sedikit juga yang sok akrab dan berjalan di sebelahnya.

Bukan, bukan ini yang diinginkan Thomas di sekolah barunya. Ia sendiri sudah muak dengan penggemar-penggemarnya di sekolah lama. Dan tak ingin lagi terulang di sekolah barunya. Ia hanya ingin teman baru yang bisa sepemikiran dengannya. Seperti Tommy atau Kelvin di sekolahnya yang dulu.

"Eh, kalian minggir deh!" Seru seorang siswi yang wajahnya tak asing buat Thomas.

Tak lama, gerombolan siswi yang tadi mendekatinya kini pergi satu persatu. Merasa kesal juga dengan kedatangan wanita itu.

"Maaf ya, Thomas. Cewek-cewek sini gitu, ganjen." Ucap siswi itu dan berjalan beriringan dengan Thomas.

"Biasa aja sih." Sahut Thomas sambil tersenyum. Padahal dalam hatinya ingin memaki gadis di depannya. Gadis itu juga tak ada bedanya dengan siswi-siswi lain. Ganjen.

Bagaimana tidak ganjen jika sekarang gadis itu bergelayut di lengan Thomas?

"Kita sekelas loh, gue Abella. Inget kan?" Tanya gadis itu dan tersenyum manis pada Thomas.

"Hehe inget dong." Ucap Thomas sebagai jawaban. Sebenarnya dia lupa dengan gadis ini. Bahkan tak ingat jika sekelas. Hanya saja memang wajahnya familiar.

Gadis ini adalah orang yang membuat Amanda dibawa ke ruang BK. Seketika ingatan Thomas kembali pada hari kemarin. Teringat pada Amanda yang ia kerjai. Amanda yang ia buat kesal namun bersabar. Amanda yang kemarin ia cium.

Mengingat hal terakhir, Thomas kembali tersenyum miring. Ciuman itu mengartikan sesuatu yang ia sendiri tak pahami. Ciuman yang berkesan mungkin? Entahlah, bahkan kemarin ia pergi berkencan dengan Hikari. Dan dia juga menikmati kebersamaannya dengan gadis yang sudah lebih dari setahun menemaninya. Meski mereka tak memiliki ikatan atau hubungan pacaran. Namun Hikari selalu sabar dengannya.

"Iihh kenapa sih? Kok senyum-senyum sendiri. Kan gue ajak lo ngobrol." Abella nampak merengut menatap Thomas.

"Eh gak pa-pa sih. Seneng aja jalan sama cewek cantik." Bohong Thomas.

Namun kini ekspresi wajah Abella nampak bersemu. Terlihat senang karena dipuji cantik oleh Thomas.

"Lo bisa aja deh." Abella menundukkan kepala, belaga malu.

"Serius. Mau kencan sama gue?" Tanya Thomas kemudian.

"Beneran?" Pekik Abella girang.

"Yups." Ucap Thomas sambil tersenyum manis.

"Tentu. Kapan?" Tanya Abella tak sabar.

"Sepulang sekolah?"

Abella mengangguk dan tersenyum senang. Thomas balas tersenyum padanya. Lalu mereka berjalan menuju ruang kelasnya.

Di sudut lain, nampak seorang gadis tengah memperhatikan mereka berdua. Tersenyum kecil dengan raut kecewa. Di satu tangannya terdapat sebuah paper bag yang berisi seragam Thomas. Gadis itu adalah Amanda.

Amanda membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju kelasnya. Ia urungkan niatnya memberikan seragam itu pada Thomas. Entah kenapa dia urung memberikannya. Membiarkan Thomas berlalu bersama kakaknya.

Bad SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang