27 - Insecure

1.9K 159 9
                                    


Happy Reading!!! 💛💛💛

Jangan lupa vote dulu lalu setelahnya komen ya 🤣🤣🤣
Oh iya, tolong koreksi kalau ada salah ketik/nama. Aku nih sebel banget biasanya salah nama. 🤦🤦🤦

___

Thomas sudah menghabiskan beberapa gelas wine tapi masih belum mau berhenti. Tommy dan Kelvin sudah menahannya tapi malah amukan yang didapat. Teman-temannya membiarkan Thomas minum untuk meredakan stress, tapi dia berlebihan. Bahkan Thomas sudah mabuk sekarang.

"Lo mau rusak organ lo apa gimana?" Tanya Tommy kesal.

"Gue ngerusak dia." Racau Thomas sambil memainkan botol wine.

"Ya tapi lo gak harus mabok gini, gak bisa menyelesaikan apapun." Ucap Tommy tajam.

Sepulang sekolah Thomas langsung ke markas. Sudah beberapa hari memang ia malas berada di apartemen. Di markas dia bisa mendapat alkohol juga rokok gratis. Mungkin benar jika dia diberitakan materialistis. Faktanya dia sudah tak punya uang sekarang.

Thomas frustasi, kakaknya, Theo juga hampir sama kondisinya seperti dirinya. Meski Theo sudah bekerja, tapi tak sebebas itu dirinya memberikan uang pada Thomas. Mamanya mengontrol mereka. Dan ayahnya tak begitu mempedulikan.

Kini dia tahu kenapa mamanya tak seperti seorang mama baginya. Dia tahu fakta bahwa Mama Dania bukanlah mama kandungnya. Dia adalah anak Bu Intan. Guru BK-nya. Guru yang selama ini bersikap lembut padanya. Dia jadi mengerti kenapa ayahnya memindahkannya ke sekolah itu. Itu semata-mata agar mama kandungnya yang mengurusnya.

Hatinya sakit. Dan belum bisa menerima fakta itu. Lalu ditambah lagi masalah artikel-artikel yang ditujukan pada dirinya itu. Lalu dia melampiaskan emosinya pada Amanda. Salah sangka pada gadis itu dan tak mau mendengarnya. Bodohnya lagi, ia tak tahu jika kekasihnya, ralat mantan kekasihnya itu diserang juga. Ia yakin ada yang sengaja melakukannya.

Thomas frustasi, dia harusnya menjaga kekasihnya. Tapi kalau Amanda terus bersamanya, dia pasti akan terus menderita. Dia merasa benar-benar buruk. Mungkin dia memang belum pantas untuk pacaran. Masih terlalu egois.

Thomas bangkit dan berjalan sempoyongan. Dirinya membuka pintu yang menghubungkan balkon lantai atas. Lalu berjalan menuju pagar balkon. Kelvin dan Tommy tentu saja berjalan cepat mengejarnya. Temannya itu bodoh kalau sedang mabuk.

"Lo jangan gila, bego!" Teriak Kelvin tepat di hadapan Thomas yang hendak memanjat pagar balkon.

Tommy dengan susah payah menahan tubuh Thomas yang condong ke arah depan. Hendak menjatuhkan diri dari lantai dua.

"Lo gak usah halangin gue, Mama!" Ucap Thomas menunjuk Kelvin lalu tertawa layaknya orang mabuk.

"Bangsat, lo kalo mau mati jangan di sini. Cari tempat lain!" Marah Kelvin.

"Anterin, Om!" Thomas sudah tidak mengenali lawan bicaranya sehingga memanggil teman-temannya dengan sebutan orang lain.

"Lo bener-bener ya!" Kelvin membantu Tommy membawa tubuh Thomas menjauh dari tepi balkon.

"Gak usah lo tanggepin orang mabok kayak dia. Percuma." Ucap Tommy susah payah menyeret tubuh Thomas. Membawanya ke kamar tidur yang ada di markas.

Sebelumnya Tommy memberikan Thomas minuman air kelapa. Agar pengaruh alkohol dalam tubuhnya segera hilang. Dia tidak mau Thomas terus-menerus mabuk seperti itu.

Setelah meminum air kelapa, Thomas dibaringkan di atas kasur dan diberi selimut. Kedua matanya terpejam, tapi mulutnya masih meracau tidak jelas. Kelvin dan Tommy menunggunya di sofa panjang yang terletak di kamar tidur itu. Menunggu Thomas tertidur, memastikan tak ada kekacauan lagi.

Bad SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang