28 - Rencana Jahat

1.9K 148 9
                                    


Happy reading! ^^

___

Amanda berjalan memasuki kelasnya dengan santai. Sudah dua minggu semenjak insiden video itu, dirinya sudah mulai terbiasa dengan perlakuan para murid lainnya. Kini temannya hanya Nathan dan sesekali Irvin ikut dengan mereka. Mengingat Irvin beda kelas dengan Nathan dan Amanda.

Miska menjauh darinya. Amanda tidak tahu. Ia sempat menghubungi Miska tapi nomornya diblokir. Ingin bicara langsung, Miska selalu saja menghindarinya. Mau tak mau Amanda hanya menunggu kesempatan dan waktu yang tepat.

Kasus video dan berita buruk yang beredar pun kini mulai meredup. Digantikan dengan gosip baru meski perlakuan para murid pada Amanda masih tetap sama. Mereka sudah tak lagi menghormati Amanda. Tapi sebagian siswa masih ada yang baik dan mau bicara dengannya.

Amanda duduk di bangkunya yang kini hanya dia tempati seorang diri. Menaruh tas ranselnya dan mengeluarkan novel yang belum selesai dia baca. Selama dua minggu ini dia habiskan untuk membaca. Minggu lalu dia bersama kakaknya, Abella, pergi mengunjungi toko buku. Dan entah ada angin apa, Abella membayar semua buku yang dia beli. Tentu saja Amanda tak menyia-nyiakan kesempatan itu.

Selama dua minggu itu pula, Amanda sudah tak bertemu dengan Thomas. Beberapa kali melihat keberadaan Thomas di area sekolah, tapi mereka hanya diam saja seolah tak saling mengenal. Hari-hari di luar sekolah dia habiskan dengan Abella, tentu saja jika Abella tak berkencan dengan Bima. Kalau Abella dan Bima berkencan, dirinya pergi ke butik Erin. Begitu terus kegiatannya, karena dirinya sudah tidak menjadi bagian OSIS juga sudah tak aktif di komunitas.

Amanda pernah masih mengikuti kegiatan komunitas. Tapi dia dikucilkan, tak sampai di situ, dirinya juga sempat diusir. Jadi dirinya memilih untuk vakum atau menjadi anggota pasif. Dia lebih suka menyendiri atau menghabiskan waktu dengan orang terdekat selain di sekolah.

Amanda masih menjalankan amanat Bu Intan. Dia masih memantau Thomas meski tidak pernah bertemu langsung. Amanda sering meminta catatan hukuman dari Nathan. Beruntung Thomas tak lagi banyak membuat masalah di sekolah. Selama dua minggu, hanya ada tiga pelanggaran yang dia buat. Itu juga bukan pelanggaran berat. Hanya dua kali terlambat dan satu kali mengerjai Pak Firman dengan menguncinya di kamar mandi. Amanda yakin Thomas melakukan itu karena kesal dengan guru cerewet itu.

Amanda tersenyum mengetahui hal itu. Itu berarti Thomas sudah berubah menjadi murid yang lebih baik. Bu Intan juga cukup senang melihat kemajuan Thomas. Bu Intan pun telah bercerita pada Amanda perihal hubungannya dengan Thomas. Pernah suatu ketika ayahanda Thomas datang ke sekolah lagi. Menemui Bu Intan di ruang BK seperti saat pertama kali. Dan kala itu ada Amanda di sana. Dan Bu Intan jujur kepada Amanda. Bahkan mengenalkan Amanda sebagai orang yang bisa membantu Thomas lebih baik lagi.

Amanda juga berusaha menjelaskan soal kasus itu. Amanda dan Thomas hanya dijebak saja. Lagi pula mereka dulunya adalah pasangan kekasih. Orang yang menyebarkan video dan foto itu adalah orang yang melanggar privasi. Dan Ayah Thomas setuju untuk berusaha mencari tahu dan menghentikan penyebaran video itu. Membuat Amanda merasa cukup lega.

"Saya akan membantumu, tapi kamu juga bantu saya untuk memperbaiki sikap Thomas." Ucap Mr. Valiant kala itu.

"Juga tolong jaga rahasia ini. Tidak banyak orang yang tau siapa ibunda Thomas sebenarnya." Kalimat itu terbesit sebuah ancaman jika Amanda mengatakan pada orang lain.

Amanda setuju dengan syarat itu. Tidak ada alasan dirinya tak bisa tutup mulut. Amanda jauh dari kehidupan keluarga Thomas atau orang sekitar Thomas. Jadi tak perlu takut keceplosan atau semacamnya. Ia pasti bisa menjaga rahasia itu. Tapi yang Amanda pikirkan, bagaimana perasaan Thomas sekarang?

Bad SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang