Damian Alexander adalah pria lajang berusia 30 tahun yang sangat berpengaruh di dunia. Perusahaannya berdiri di seluruh negara dan menguasai berbagai bidang.
Suatu hari, Damian dibunuh oleh Charlos. Namun, itu bukan lah akhir dari kisah hidupnya mel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lima hari sebelum hari pernikahan Pangeran Hong Xiang terjadi sebuah insiden yang menggemparkan seisi kerajaan.
Pangeran keempat meninggal dunia akibat keracunan makanan. Pangeran Wang Fui, namanya.
Selir Bai Shi sangat sedih akan kematian putra satu-satunya itu. Dia menangis histeris sejak pemakaman dimulai sampai pemakaman berakhir. Banyak orang yang berusaha menghiburnya tapi Selir Bai Shi tetap menangis. Kaisar pun tak dapat menghiburnya.
Kehilangan seorang anak begitu menyayat hati Selir Bai Shi. Tak pernah terpikirkan olehnya akan kehilangan seorang anak secepat ini. Putranya bahkan baru menginjak usia 18 tahun beberapa hari yang lalu.
Hatinya semakin hancur kala mengingat dirinya tidak akan bisa hamil lagi karena rahimnya sudah rusak.
Hong Xiang yang melihat kehancuran Bai Shi tersenyum miring tanpa siapa pun sadari.
Ini lah yang diinginkannya. Tangisan kesedihan dan putus asa dari orang yang telah menjahatinya di masa lalu.
Kematian Pangeran Wang Fui baru lah permulaan rencana pembalasannya.
Ya, Hong Xiang lah yang telah meracuni makanan Pangeran Wang Fui.
Kematian untuk Pangeran Wang Fui masih tergolong ringan dan tidak terlalu menyakiti. Harusnya Pangeran Wang Fui berterimakasih padanya diberi jalan kematian seperti ini.
"Kaisar, aku mohon padamu untuk menangkap dan memberikan hukuman mati pada orang yang telah meracuni putra kita. Aku mohon." Raung Selir Bai Shi.
Kaisar mengangguk. "Kau tenang saja. Aku akan menangkap orang yang telah meracuni pangeran keempat."
'sayangnya kalian tidak akan bisa menangkapku' batin Pangeran Hong Xiang.
Seluruh orang dipersilahkan meninggalkan tempat. Hong Xiang langsung pergi dari sana tanpa basa basi. Berniat kembali ke kediamannya tapi niatnya tidak terencana kala Pangeran Cheng Mo memanggilnya.
Hong Xiang menahan rasa dongkolnya. Kemudian berbalik. "Ada apa?"
Pangeran Cheng Mo menyeringai. "Kau 'kan yang meracuni Pangeran Wang Fui?"
Hong Xiang tetap terlihat tenang. "Atas dasar apa kau menuduhku meracuni Pangeran Wang Fui? Aku saja tidak pernah bertemu dengannya belakangan ini."
Pangeran Cheng Mo menatap Hong Xiang penuh selidik sedangkan yang ditatap tetap tenang. "Jangan menuduh orang lain untuk menutupi kesalahanmu." Kekeh Hong Xiang.
"Jadi, maksudmu aku yang meracuninya?!" Teriak Pangeran Cheng Mo marah.
Hong Xiang tersenyum miring. "Bisa saja kau yang membunuhnya karena kau merasa iri dengan pangeran keempat. Ah, permainanmu hebat sekali. Kau yang meracuninya tapi kau malah menuduhku, Pangeran ketiga."
Pangeran Cheng Mo mencekik leher Hong Xiang kuat. "Berani-beraninya kau menuduhku, sialan."
Hong Xiang tertawa kecil. "Dari semua orang yang ada di istana, hanya kau lah yang pantas dicurigai sebagai pembunuh, Pangeran Cheng Mo. Kau langsung menghampiriku dengan tergesa-gesa saat pemakaman selesai. Kau pasti ingin mengalihkan kesalahanmu padaku karena hanya aku lah yang memiliki reputasi buruk di mata kaisar. Rencanamu hebat sekali, Pangeran ketiga."
Bughh!
Tinjuan kuat mendarat di pipi Hong Xiang hingga sudut bibir pria itu terluka.
"Kau memukulku, berarti apa yang aku ucapkan tadi benar." Hong Xiang tertawa sinis.
Pangeran Cheng Mo semakin marah mendengar perkataan Hong Xiang. Dia tidak suka disudutkan seperti ini apalagi bukan dia pelakunya. Pangeran itu terus memukuli Hong Xiang tanpa takut tercyduk oleh siapapun.
"Kau semakin marah, berarti benar kau lah yang meracuni pangeran keempat. Ah, aku kasihan sekali dengan Selir Bai Shi yang harus kehilangan anaknya karenamu."
Mendengar ucapan Hong Xiang, amarah Pangeran Cheng Mo semakin menjadi-jadi.
Tak jauh dari tempat Hong Xiang dan Pangeran Cheng Mo, terlihat Selir Bai Shi yang mengepalkan tangan kesal hingga jari-jarinya memutih.
Mendengar perdebatan kedua orang itu, dia langsung menyimpulkan Pangeran Cheng Mo lah yang meracuni anak kesayangannya.
Tatapan penuh amarah dan dendam Selir Bai Shi tertuju pada Pangeran Cheng Mo. Terlihat jelas ambisi ingin balas dendam di mata wanita satu itu.
Hong Xiang tersenyum melihat rencananya berhasil. Selir Bai Shi telah salah paham pada Pangeran Cheng Mo. Selir Bai Shi pasti tidak akan melepaskan Pangeran Cheng Mo setelah ini.
Pria tampan itu tertawa di sela-sela rasa sakit pukulan Pangeran Cheng Mo.
Pangeran Cheng Mo menendang perut Hong Xiang kuat. "Sampah!" Hinanya.
Hong Xiang terbatuk darah. Wajahnya babak belur dan terluka parah. Sangat menyedihkan nasib wajah tampannya.
Namun, bukan tanpa alasan Hong Xiang tidak melawan. Dia melakukan itu supaya Pangeran Cheng Mo bebas memukulinya sampai terluka parah sehingga pernikahannya akan diundur akibat kondisinya yang tidak memungkinkan.