Vomentt><
"Jangan salah paham, sayang. Aku dan Min Ah tidak ada hubungan apapun. Kau tahu sendiri bukan kalau dia yang mengejar-ngejarku dengan tidak tahu malunya selama ini? Apakah kau ingin membuat dia senang karena berhasil memecah belah kita?" Tanya Hong Xiang kala Shu Rien sudah tenang dan tidak menangis lagi.
Shu Rien mendongak. Tatapannya terlihat sendu. "Jangan berbohong padaku. Apakah kau pikir aku buta sehingga tidak dapat melihatmu menikmati pelukan dia? Hong Xiang, jangan pernah berpikir aku perempuan yang mudah dibodohi," katanya tegas.
Hong Xiang menggeleng kuat. "Aku tidak pernah membodohi mu."
Shu Rien mendorong tubuh Hong Xiang kuat lalu kembali menangis tersedu-sedu. "Bohong!! Tadi kau izin pergi keluar dariku untuk mengambil sesuatu tapi apa yang kulihat?! Kau malah berdua-duaan dengan Min Ah! Kau pembohong!!" Teriaknya murka.
Hong Xiang kembali mendekat dan menangkup wajah Shu Rien. "Apakah sikapku selama ini belum cukup membuktikan seberapa besar cintaku padamu, Rien?"
Mendengar pertanyaan Hong Xiang, wanita cantik itu langsung terdiam. Sorot mata sedih bercampur kesal suaminya membuat dia tertunduk dalam.
Bukan maksud meragukan cinta Hong Xiang tapi apa yang terlihat di depan mata membuatnya merasa sangat terganggu dan sakit hati.
Dia tidak suka melihat suaminya dekat dengan wanita lain apalagi sampai dipeluk seperti tadi.
Sungguh, ia cemburu dan sakit hati dalam waktu bersamaan.
Hong Xiang tiba-tiba memegang dagu Shu Rien, membuat wajah Shu Rien kembali terangkat.
"Aku hanya mencintaimu. Jadi jangan pernah meragukan Ku. Min Ah atau perempuan lain tidak akan pernah bisa membuatku berpaling darimu. Apakah kau mengerti?"
Senyuman tulus Hong Xiang membuat jantung Shu Rien berdegup kencang.
Rasa sakit hati dan cemburu yang dirasakannya tadi menguar begitu saja mendengar perkataan manis Hong Xiang.
Ah, dia memang begitu labil.
"Sekarang kita kembali ke kediaman ya? Kau pasti lelah." Kekeh Hong Xiang melihat wajah merah Shu Rien.
Shu Rien mengangguk patuh.
Hong Xiang tersenyum manis lagi lalu mengecup bibir Shu Rien sekilas. Kemudian menggendongnya ala bridal style.
"Apakah perutmu tidak apa-apa?"
Shu Rien meringis mendapatkan pertanyaan mendadak Hong Xiang. Ia bahkan sampai lupa sedang hamil tadi. Merutuk dirinya sendiri dalam hati karena berlarian dan bisa saja membuat anaknya berada dalam bahaya. "Untungnya tidak apa-apa."
"Lain kali jangan berlarian lagi. Kau bisa membahayakan anak kita." Nasihat Hong Xiang lembut. Tidak ingin membuat istrinya kembali sedih.
"Maaf." Cicit istrinya pelan.
Hong Xiang tersenyum geli melihat tingkah menggemaskan sang istri. "Jangan diulangi."
"Iya. Aku tidak akan mengulanginya lagi."
Hong Xiang kembali memfokuskan pandangannya ke depan. "Pernikahan bukan hanya tentang cinta tapi juga kepercayaan, sayang. Aku harap kau akan lebih mempercayaiku ke depannya."
Shu Rien terdiam.
"Apakah kau tidak menyadari tujuan Min Ah yang sebenarnya? Dia ingin kita berpisah dan kalau kita sampai berpisah, itu akan membuatnya sangat senang. Kau tidak ingin bukan melihat musuh bahagia di atas penderitaan kita?"
Shu Rien mengeratkan pelukannya. "Maaf." Isaknya pelan.
"Jangan menangis, sayang. Hatiku sakit melihatmu menangis seperti ini," kata Hong Xiang lirih.
"Maaf, bukannya aku tidak percaya padamu tapi aku terlampau cemburu dan sakit hati melihat Min Ah memelukmu." Ungkapnya.
"Lain kali dia tidak akan bisa memelukku. Aku akan memotong tangannya malam ini sebagai hukuman untuk dia. Apakah kau mau ikut bersamaku?" Bisiknya pelan tapi dapat di dengar Shu Rien. Wanita itu melotot kaget dan menggeleng panik.
Min Ah yang mengamati sepasang suami istri dari jauh mengepalkan tangan kesal. Tidak terima rencananya gagal begitu saja. Namun tak lama setelah itu, senyuman licik muncul di bibirnya. "Tunggu permainan selanjutnya. Ah, aku tidak yakin wanita sialan itu akan bertahan dan memaafkan Hong Xiang lagi."
Bersambung...
26/8/21
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love In The Past
FantasyDamian Alexander adalah pria lajang berusia 30 tahun yang sangat berpengaruh di dunia. Perusahaannya berdiri di seluruh negara dan menguasai berbagai bidang. Suatu hari, Damian dibunuh oleh Charlos. Namun, itu bukan lah akhir dari kisah hidupnya mel...