Follow akun author ya firza532
Semua orang menatap gadis kecil yang tertidur pulas di dalam gendongan Pangeran Hong Xiang. Bertanya-tanya di dalam hati tentang sosok gadis kecil itu karena sebelumnya mereka tidak pernah melihat anak kecil di sekitar Pangeran Hong Xiang. Yang lebih membuat mereka heran adalah tubuh Pangeran Hong Xiang berlumuran darah dan terluka parah. Terlihat dari pakaian yang sobek dan luka besar menganga nan mengerikan.
Akan tetapi, tidak ada yang berani mendekat dan bertanya mengingat tingkah pangeran itu beberapa jam yang lalu. Dimana semua prajurit ditumbangkan dengan mudah oleh Pangeran Hong Xiang.
Semenjak kejadian itu, mereka tidak akan pernah berani bertindak sembarangan lagi. Mereka masih sayang dengan nyawa. Hanya orang bodoh yang akan mencari masalah dengan Pangeran Hong Xiang.
"Kalian para dayang siapkan pakaian dan makanan untuk gadis kecilku ini!" Titah Pangeran Hong Xiang ke para dayang.
"Maaf, pangeran. Bolehkah kami melihat tubuh gadis kecil pangeran terlebih dahulu?" Tanya dayang gemetar.
"Makanan apa yang disukai gadis kecil Anda, pangeran?"
Pangeran Hong Xiang terdiam sejenak. Kemudian menatap gadis kecil yang tertidur di dalam gendongannya. Dia menjadi tidak tega membangunkan gadis kecil itu.
"An Na ingin makan mie, paman." Bisik An Na sembari membuka mata dan menyengir lebar.
Pangeran Hong Xiang tersenyum gemas. "Sejak kapan kau bangun, gadis kecil?"
"An Na tidak tidur sama sekali paman. An Na hanya memejamkan mata karena mata An Na perih."
Pangeran Hong Xiang menggeleng tak habis pikir. Dia pikir gadis kecilnya itu tidur tapi ternyata tidak tidur sama sekali.
"Para ibu dayang yang cantik bak bidadari, buatkan An Na mie ya. Harus pedas." Pintanya sambil mengeluarkan jurus puppy eyes sehingga membuat semua dayang gemas.
"Baiklah, tuan putri. Kami akan membuatkan apa yang Anda inginkan."
"Yeyy! An Na sayang kalian!"
Pangeran Hong Xiang tiba-tiba menjitak kepala An Na. Membuat gadis kecil itu cemberut dan bertanya. "Kenapa menjitak kepala An Na, paman?"
"Jangan sayang ke orang lain. Kau hanya boleh sayang kepadaku."
Gadis kecil itu tersenyum lebar dan mencium pipi Pangeran Hong Xiang tanpa terduga. "Baiklah, pamanku yang posesif."
Para dayang tercengang melihat senyuman manis Pangeran Hong Xiang yang terlihat sangat memikat.
Mereka baru menyadari betapa tampannya seorang Pangeran Hong Xiang setelah sekian lama bekerja di sini.
Buru-buru mereka semua menunduk saat melihat tatapan tajam Pangeran Hong Xiang dan merutuk dalam hati akibat kelepasan menatap lama sang pangeran.
"Sebagian dari kalian mandikan An Na dan carikan dia pakaian terbaik sedangkan sebagian yang lain buatkan dia makanan yang enak." Titah Pangeran Hong Xiang dingin.
"Baik, pangeran."
Pangeran Hong Xiang beralih menatap An Na dan tersenyum lembut. "An Na mandi dulu ya bersama para dayang, setelah itu baru makan."
An Na mengangguk patuh. Pangeran Hong Xiang menurunkan An Na.
"Kalian perlakukan An Na dengan baik. Kalau saja An Na terluka akibat keteledoran kalian, maka kalian akan menerima hukuman yang tidak pernah kalian bayangkan sebelumnya." Ancam Pangeran Hong Xiang begitu dingin dan mengintimidasi sehingga mampu membuat para dayang ketakutan.
Pangeran Hong Xiang tersenyum puas saat melihat semua dayang mengangguk takut. Dengan ini, ia baru bisa tenang menyerahkan An Na ke mereka.
Pangeran itu meninggalkan An Na bersama para dayang lalu masuk ke dalam ke kamarnya sendiri untuk membersihkan tubuhnya.
Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya ia pun selesai membersihkan diri dan keluar dari kamar. Ia tersentak kaget saat kakinya dipeluk begitu saja oleh An Na.
"Paman!! Ayo makan! Perut An Na sudah lapar."
"Lepaskan dulu kakiku, gadis kecil." Pangeran Hong Xiang menunduk.
An Na segera melepaskan kaki Pangeran Hong Xiang dan mengarahkan kedua tangannya ke atas. "Gendong!!"
Pangeran Hong Xiang langsung menggendong tubuh mungil An Na. "Dasar gadis manja."
"Memangnya tidak boleh?" Tanya An Na terlihat sedih.
Pangeran Hong Xiang mencubit pipi chubby gadis kecil itu gemas. "Tentu saja boleh tapi hanya boleh manja kepadaku."
"Kenapa perkataan paman seperti seseorang yang sangat mencintai wanitanya ya? Jangan-jangan paman pedofil?!" Jerit An Na histeris sedangkan Pangeran Hong Xiang melotot kaget.
"Jangan mencintai An Na sebagai wanita ya, paman. Meskipun paman tampan, An Na tidak mau menikah dengan orang tua. An Na maunya nikah sama berondong." Ucapannya semakin membuat Pangeran Hong Xiang melotot.
'Apa-apaan gadis kecil ini?!'
Bersambung...
8/8/21
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love In The Past
FantasyDamian Alexander adalah pria lajang berusia 30 tahun yang sangat berpengaruh di dunia. Perusahaannya berdiri di seluruh negara dan menguasai berbagai bidang. Suatu hari, Damian dibunuh oleh Charlos. Namun, itu bukan lah akhir dari kisah hidupnya mel...