Part 36. Tak Pernah Puas

7.2K 1.1K 792
                                    

17+ guyss

Yang masih polos jangan baca🌚

Terutama, vote sebelum baca><

Hong Xiang terbangun lebih awal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hong Xiang terbangun lebih awal. Dia menoleh ke samping dan dapat melihat istrinya masih tertidur pulas. Kemudian ia mengubah posisinya menjadi menyamping. Tatapannya terus tertuju pada Shu Rien. Memuja setiap lekukan wajah istrinya dalam diam.

Bibirnya mengukir senyuman cerah. Tangannya perlahan terangkat, mengusap pipi tirus sang istri.

Di dalam hati dia berjanji pada diri sendiri akan terus membahagiakan Shu Rien karena ia telah mengambil keperawanan gadis itu semalam.

Seperti yang diceritakan Shu Rien sebelumnya. Gosip dirinya murahan itu hanya lah rumor yang dibuat oleh orang yang membencinya. Karena sebenarnya Shu Rien masih suci dan tidak pernah melakukan hubungan intim dengan pria manapun.

Hong Xiang merasa sangat senang bisa menjadi pria pertama untuk Shu Rien. Dia merasa dirinya menjadi pria paling beruntung di dunia.

Setelah ini, Hong Xiang berharap Shu Rien akan mengandung anaknya. Kemudian melahirkan anak yang lucu seperti An Na.

Pangeran itu menelan salivanya susah payah kala selimut Shu Rien melorot hingga menunjukkan dada menggoda istrinya.

Tubuhnya terasa panas dan bagian intinya sudah kembali menegang. Pagi-pagi sudah dihadapkan oleh pemandangan seperti ini membuat nafsunya langsung naik.

Hong Xiang masih berusaha menahan karena tak tega menganggu Shu Rien yang terlihat sangat kelelahan. Kemarin dia menyerang Shu Rien sampai larut malam. Dia melakukannya berulang kali meskipun Shu Rien merengek untuk berhenti. Mengeluarkan benihnya beberapa kali di dalam Milik istrinya itu.

Pangeran tersebut meraup wajahnya gusar akibat mengingat kejadian semalam. Hal itu hanya membuat nafsunya semakin besar.

Pandangannya kembali terfokuskan pada tubuh Shu Rien. Bibirnya tersenyum puas melihat tubuh wanita itu penuh dengan bekas kemerahan yang diciptakannya.

Tangannya mulai memeluk Shu Rien erat hingga tubuh polos mereka menempel satu sama lain. Kemudian mengecupi puncak kepala istrinya itu beberapa kali. Sementara itu, tangannya mengusap punggung telanjang Shu Rien. Berniat membuat tidur istrinya semakin nyenyak tapi yang dilakukannya malah membuat Shu Rien terbangun.

Hong Xiang tersenyum miring kala merasakan tubuh Shu Rien menegang kaku. Dia langsung melepaskan pelukannya dan menindih istrinya itu.

"Apa yang kau lakukan?"

Hong Xiang menyeringai melihat wajah merah Shu Rien. "Menurutmu apa yang kulakukan?" Tangannya bermain nakal di tubuh wanita cantik itu sehingga membuat Shu Rien mendesah.

"Desahanmu selalu membuatku semakin bersemangat, sayang." Bisiknya tepat di telinga Shu Rien.

Shu Rien mengerucutkan bibirnya kesal. "Jangan melakukan itu lagi. Tubuhku masih terasa sakit karena ulahmu."

Hong Xiang tertawa kecil. "Ini tidak akan sakit lagi, honey."

Pangeran itu langsung menyosor bibir Shu Rien. Menciumnya dengan semangat menggebu-gebu. Melampiaskan seluruh nafsunya.

Shu Rien tak bisa menolak. Wanita cantik itu hanya bisa menerima karena terlena oleh permainan Hong Xiang.

Hong Xiang yang mendapatkan balasan dari Shu Rien semakin gencar. Menyentuh tubuh Shu Rien sampai istrinya mendesah kuat.

Pagi itu terjadi lah penyatuan di antara sepasang suami istri itu. Mereka sama-sama bergairah dan lupa akan dunia luar.

Mereka baru berhenti ketika sudah puas. Alhasil, mereka melewatkan sarapan dan Shu Rien tidak bisa berjalan dengan normal.

Seharian mereka tidak keluar dari kamar, membiarkan para dayang mengantar makanan, setelah selesai makan Hong Xiang kembali menyerang tubuh Shu Rien.

Hong Xiang seperti tidak pernah puas melakukannya dengan Shu Rien. Sampai-sampai Shu Rien harus mengeluarkan jurus rayuan andalannya supaya Hong Xiang mau berhenti mempermainkan tubuhnya.

"Mulai sekarang, kau resmi menjadi milikku seorang. Kau tidak boleh menatap pria lain, memikirkan pria lain, apalagi mendekati pria lain. Mengerti??"

Shu Rien tentu tidak mau diserang lagi. "Iya. Aku mengerti."

"Bagus. Sekarang aku akan memberikanmu satu ciuman sebagai hadiah."

Shu Rien hanya bisa menggelengkan kepala tak berdaya menghadapi tingkah suaminya itu.

"Cukup, jangan menciumku lagi. Nanti kau malah ingin melakukannya lagi denganku. Astaga, tubuhku benar-benar sudah lelah. Kalau kau melakukannya padaku sekali lagi, aku akan mati." Shu Rien mundur, menjauh dari Hong Xiang hingga membuat pria itu tertawa terbahak-bahak.

"Aku serius!" Bentak Shu Rien kesal.

Hong Xiang berusaha menghentikan tawanya. Mendekati Shu Rien dan membawa wanita cantik itu ke dalam pelukannya. "Baiklah, baiklah. Aku tidak akan melakukannya lagi. Sekarang istirahat lah. Aku akan menjagamu."

Pria itu tersenyum melihat Shu Rien tertidur pulas dalam pelukannya. Dalam diam dia berharap istrinya segera hamil. Ah, rasanya dia tidak sabar menunggu moment itu tiba.

Bersambung...

20/8/21

firza532

My Love In The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang