VOMENT!
Perjodohan antara dirinya dan Shu Rien sepertinya akan terus berlanjut karena kaisar tidak peduli dengan penolakan terang-terangannya.
Pangeran Hong Xiang telah menolak keras perjodohan tersebut dan menyuruh kaisar menjodohkan Shu Rien dengan pangeran lain tapi kaisar malah marah dan mengatakan hanya dirinya yang cocok dengan Shu Rien karena sama-sama memiliki reputasi buruk. Setelah itu, Kaisar langsung mengusirnya dan menyuruhnya mempersiapkan diri untuk menghadapi pernikahan. Tak lupa memberikan ancaman jika dia berani melarikan diri. Ancamannya yaitu menangkap dan membunuh An Na.
Ancaman tersebut tentu saja membuat Pangeran Hong Xiang tidak bisa berkutik.
An Na hanya lah seorang anak kecil lugu. An Na mudah ditipu. An Na mudah ditangkap, apalagi dibunuh.
An Na tidak punya kemampuan untuk melawan karena masih kecil. Tubuh mungil nan rapuhnya tidak akan bisa melawan orang dewasa.
Pangeran Hong Xiang tidak ingin membuat An Na berada dalam bahaya karena keegoisannya.
Lagipula bukan kah ini hanya sebuah pernikahan? Dia tidak disuruh menjalani kehidupan pernikahan normal, bukan?
Maka dari itu, lakukan saja perjodohan ini! Tapi jangan harap dia akan sudi tinggal satu ruang dengan perempuan bernama Shu Rien itu.
Ya, pernikahannya dengan Shu Rien hanya lah sebuah 'kegiatan' formal yang diadakan oleh kedua belah pihak kerajaan. Tidak lebih!
"Fu, cepat cari semua informasi tentang Putri ke empat Kekaisaran Shu. Namanya Shu Rien." Perintah Pangeran Hong Xiang kepada pengikut setianya. Fu.
"Baik, pangeran."
"Aku beri kau waktu sampai nanti sore." Pangeran Hong Xiang berlalu, meninggalkan Fu yang kelabakan.
Sekarang tujuan Pangeran Hong Xiang adalah mencari An Na. Ia ingin mengajak gadis kecil itu jalan-jalan ke luar istana. Sekaligus untuk menenangkan diri.
Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya ia pun sampai di kediaman. Akan tetapi keadaan di dalam kediamannya terasa begitu hening dan mencekam. Ia pun mengedarkan pandangannya ke segala penjuru arah dengan kerutan samar di keningnya. Tidak terlihat siapapun seolah kediaman ini tidak berpenghuni.
Pangeran Hong Xiang pun melanjutkan jalannya. Begitu sunyi, tidak ada terdengar suara selain suara langkah kakinya.
Keningnya mengernyit. Bertanya-tanya di dalam hati kemana semua orang pergi. Tidak biasanya kediaman sekosong ini.
Suara langkah kaki tergesa-gesa di belakangnya membuat pangeran segera berbalik dan menatap penuh tanya pada dayang yang terlihat sangat panik. Namun dia tidak bersuara.
Dayang itu tiba-tiba berlutut di lantai sambil menatap Pangeran Hong Xiang ketakutan. "Maafkan kami, pangeran. An Na menghilang. Sekarang semua orang sedang berusaha mencarinya."
Pangeran Hong Xiang tersentak kaget. "APA?!
Dayang langsung bersujud mendengar nada penuh amarah Pangeran Hong Xiang. "Maaf, pangeran. Maafkan kami." Pintanya bergetar.
Pangeran Hong Xiang berusaha tenang dan tidak menumpahkan amarahnya sekarang juga karena yang paling penting adalah menemukan An Na sebelum gadis kecil itu kenapa-napa.
"Dimana terakhir kali kalian melihat An Na?"
"Di dalam kediaman ini, pangeran. An Na menyuruh kami membuatkannya jus jeruk dan beberapa makanan. Saat kami kembali, An Na sudah tidak ada."
"Kalian sudah mengecek seluruh istana?"
"Sudah, pangeran tapi kami tetap tidak menemukan An Na."
"Kerahkan lebih banyak orang untuk mencari An Na!!" Perintahnya tegas.
"Baik, pangeran."
Dayang itu bergegas berdiri dan melarikan diri dari hadapan Pangeran Hong Xiang sebelum pangeran berubah pikiran.
Helaan nafas kasar keluar dari mulut Pangeran tampan itu. Baru beberapa menit meninggalkan An Na, gadis kecil itu sudah menghilang.
Dia sangat takut An Na kenapa-napa. Apalagi setelah teringat ancaman kaisar tadi.
Tangannya mengepal kuat. Dalam hati berjanji akan segera merebut kekuasaan supaya semua orang tunduk dan patuh padanya. Dia tidak suka berada di bawah kuasa orang lain seperti ini.
"Satu masalah saja belum selesai, sudah ditambah masalah lain." Tuturnya kesal.
Pria tampan itu pun mulai melakukan pencarian. Dimulai dari kediamannya sendiri. Semua ruangan di ceknya tanpa terkecuali. Kamarnya, kamar An Na, tempat tinggal para dayang, ruang baca, ruang makan, dan ruangan-ruangan lainnya. Tetapi An Na tetap tidak terlihat.
"Sebenarnya dimana kau, gadis kecil?" Gumamnya pelan.
Sebuah bunyi pecahan menarik perhatiannya. Pangeran langsung bergegas menuju asal suara.
Matanya melotot kaget saat melihat keadaan dapur yang sangat berantakan seperti habis terkena badai.
Matanya semakin melotot ketika melihat sosok yang sangat dikenalinya sedang tertidur di atas meja.
Untuk memastikan, ia pun berjalan mendekat.
Mulutnya terbuka lebar kala melihat An Na tertidur pulas di atas meja yang dipenuhi tepung terigu.
Pangeran Hong Xiang menggeleng tak habis pikir melihat keadaan An Na. Wajah dan pakaian gadis kecil itu sudah dipenuhi tepung. "Dasar gadis nakal." Decaknya pelan.
'bagaimana mungkin aku menolak perjodohan jika gadis kecil ini diancam akan dibunuh oleh kaisar sialan itu?!'
Bersambung...
10/8/21
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love In The Past
FantasiaDamian Alexander adalah pria lajang berusia 30 tahun yang sangat berpengaruh di dunia. Perusahaannya berdiri di seluruh negara dan menguasai berbagai bidang. Suatu hari, Damian dibunuh oleh Charlos. Namun, itu bukan lah akhir dari kisah hidupnya mel...