Part 8. Korban Pangeran Hong Xiang

10.2K 1.6K 174
                                    

VOMENT!

Di saat semua orang sudah tertidur pulas, Pangeran Hong Xiang malah berkeliaran di sekitar kediamannya tanpa disadari oleh siapapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di saat semua orang sudah tertidur pulas, Pangeran Hong Xiang malah berkeliaran di sekitar kediamannya tanpa disadari oleh siapapun. Mata elangnya tampak menatap salah seorang prajurit yang sedang berjaga di depan pintu kediaman seorang diri.

Seringai lebar muncul di bibirnya kala mengingat siapa prajurit itu. Pria itu adalah orang yang memprovokasi prajurit lainnya untuk bersama-sama menyerangnya tadi siang. Selain itu, dulu prajurit tersebut juga sering menindas Pangeran Hong Xiang sampai-sampai Pangeran Hong Xiang terluka parah dan tidak bisa bergerak turun dari tempat tidur.

Aura membunuh kembali menguar dari tubuhnya. Meskipun ia sendiri belum sembuh dari lukanya, ia tetap mencari korban untuk dibunuh karena hatinya tidak bisa tenang. Perlu membunuh seseorang supaya hatinya tenang dan bisa tidur nyenyak.

Tidak normal memang tindakannya tapi bagi dia sendiri hal itu sangat lah normal. Sama seperti yang dilakukannya di zaman modern dulu.

Jika ia tidak bisa tidur, maka dia akan bermain-main dengan korbannya terlebih dahulu. Mencongkel mata korban, menguliti, atau pun melakukan siksaan lainnya pada korban hingga korban menjerit kesakitan dan memohon belas kasihan.

Namun, korbannya hanya lah orang jahat atau orang yang menganggunya bukan orang baik.

Setidaknya ia tidak sekejam psikopat berdarah dingin yang tidak pandang bulu dalam membunuh korban.

Pangeran tampan itu mulai menjalankan rencananya. Membuat suara mencurigakan untuk memancing prajurit mendekat ke tempatnya.

Benar saja, prajurit itu berjalan mendekat penuh kewaspadaan. "Siapa di sana?!"

Pangeran Hong Xiang tersenyum mengerikan kala melihat prajurit kian dekat dengan tempat persembunyiannya.

Pria itu menarik prajurit secepat kilat dan menyumpal mulut prajurit dengan kain.

"Kau masuk ke dalam perangkap ku," kata Pangeran Hong Xiang sambil tertawa senang. Namun tawanya terlihat sangat mengerikan di mata prajurit.

Pangeran Hong Xiang tampak kesal saat prajurit melawannya. Langsung saja ia mematahkan tangan prajurit tanpa merasa kasihan sedikit pun. "Diam atau aku akan lebih menyiksamu." Bisiknya penuh ancaman.

Hanya orang bodoh yang akan mendengar perkataannya tersebut. Akibatnya, prajurit tersebut semakin bergerak bar-bar dan perutnya berakhir ditusuk oleh Pangeran Hong Xiang.

Lebih kejam lagi, Pangeran Hong Xiang menarik pisau yang dipegangnya begitu saja dan menghentakkan untuk kedua kalinya serta membiarkan pisau itu menancap di perut prajurit.

Pangeran Hong Xiang semakin menekan tubuh prajurit ke tanah karena masih berusaha melawan. Lantaran terlalu kesal Pangeran Hong Xiang membuat prajurit itu tidak bisa bergerak sama sekali.

Dulu, semasa di zaman modern, ia pernah mempelajari anatomi tubuh manusia hingga tahu pasti dimana titik kelemahan manusia. Dan yah, ilmunya berhasil dipraktekkan ke prajurit tersebut.

"Sekarang kau tinggal menikmati apa yang kulakukan padamu." Seringai Pangeran Hong Xiang.

"Anggap saja sebagai balasan atas apa yang kau lakukan padaku di masa lalu." Lanjutnya lagi.

Mulai mengeluarkan pisau kecil lainnya. Kemudian membelai wajah prajurit dengan pisau itu. "Bagian mana yang harus kumainkan terlebih dahulu? Apakah kau punya saran?"

Prajurit berusaha lepas dari cengkraman Pangeran Hong Xiang namun usahanya percuma.

Tidak ada yang bisa dilakukannya selain menangis dan menatap Pangeran Hong Xiang dengan tatapan memelas.

Akan tetapi, bukannya merasa kasihan, Pangeran Hong Xiang justru semakin bersemangat melihat tatapan si prajurit. "Ah! Aku tahu. Kita mulai saja dari matamu terlebih dahulu." Kekehnya menyeringai.

Pangeran Hong Xiang mulai bermain sambil tersenyum senang seolah sedang memainkan permainan yang sangat menyenangkan.

Prajurit nan malang itu hanya bisa berteriak dalam hati dan memohon pertolongan pada pencipta.

Rasa sakit yang ditorehkan Pangeran Hong Xiang pada seluruh tubuhnya, benar-benar membuatnya tidak berdaya.

Penyesalan telah menganiaya Pangeran Hong Xiang menyelimutinya. Kalau saja dia tidak menganiaya pangeran itu sebelumnya, dia tidak akan bernasib menyedihkan seperti sekarang.

Pangeran Hong Xiang tersenyum lebar melihat tatapan putus asa prajurit.

"Pa-pangeran," Ujar seseorang dengan nada gemetar.

Pangeran Hong Xiang mendongak dan melihat prajurit lainnya. Seringai lebar kembali tampak di bibirnya. Kemudian menarik prajurit itu menjadi korbannya. Menyiksa tanpa ampun dan kejam tanpa peduli dengan permohonannya.

Kejadian itu tidak sengaja dilihat oleh seseorang dari balik pohon besar. Orang itu adalah An Na. "Sangat kejam dan aku suka pertunjukan ini." Bisiknya sambil tersenyum kecil seraya terus menonton.

Bersambung...

9/8/21

My Love In The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang