Part 23. Berlawanan (1)

6.8K 1.2K 330
                                    

Vote sebelum baca ^^

Burung mulai berkicau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Burung mulai berkicau. Semua orang mulai beraktivitas. Terkecuali untuk Hong Xiang dan istri barunya yang masih tertidur pulas di atas ranjang sambil berpelukan erat layaknya takut kehilangan satu sama lain.

Cahaya matahari yang menyusup masuk lewat jendela kamar tak membuat tidur keduanya terusik.

Si gadis cantik menyembunyikan wajahnya di dada bidang Hong Xiang. Pelukannya makin erat pada leher pangeran itu. Pelukan yang membuat Hong Xiang merasa terganggu dan terbangun.

Hong Xiang membuka matanya yang terasa sangat berat. Ingin mengucek kedua matanya tapi tangannya tidak bisa digerakkan sedikit pun. Ia berusaha menggerakkan tangannya tapi tetap tidak berhasil karena ada seseorang yang menghimpit tangannya.

Secara perlahan, pria tampan itu pun menunduk dan melotot kaget melihat Shu Rien memeluknya begitu erat layaknya seekor ular yang tengah membelit mangsanya.

Pelukan Shu Rien benar-benar erat pada tubuhnya. Membuatnya mulai merasa kesulitan bernafas.

Pria itu pun mengerahkan tenaganya untuk menarik tangan kirinya. Lantas ia pun mendorong tubuh Shu Rien menjauh darinya.

Sayangnya, dorongan dia terlalu kuat hingga Shu Rien pun terjatuh ke lantai dan membuat gadis itu terbangun.

"HONG XIANG!! INI MASIH PAGI DAN KAU SUDAH MENINDAS KU?!" teriak Shu Rien murka.

Hong Xiang berdecak kesal. "Jangan membalikkan fakta! Kau lah yang menindas ku!"

Wajah Shu Rien merah padam. "APA KAU BILANG?! AKU MENINDAS MU?!" Gadis cantik itu menunjuk-nunjuk wajah Hong Xiang. "Jelas-jelas kau lah yang menindas ku di sini! Siapapun akan tahu kalau kau yang menindas ku tapi malah dengan tidak tahu malunya menuduhku menindas mu."

Hong Xiang mengusap kupingnya sedangkan tatapannya terlihat sangat sinis pada Shu Rien. "Dasar orang utan. Suara cempreng mu menganggu pendengaran ku. Lebih baik tutup mulutmu itu sebelum aku jahit."

"Menjahit mulutku? Cih! Jangan harap! Sebelum kau menjahit mulutku, maka aku akan memotong tanganmu terlebih dahulu." Bentak Shu Rien.

"Sebelum kau memotong tanganku, maka aku akan lebih dulu mencabut nyawamu." Sarkas Hong Xiang.

Shu Rien mencengkram kerah pakaian Hong Xiang dengan tatapan penuh amarah. "Aku yang akan lebih dulu mencabut nyawa pria menyebalkan sepertimu."

Hong Xiang menyeringai. Menyentak tangan Shu Rien kuat lalu mengurung gadis itu di bawah kungkungan tubuhnya dalam satu kali serangan.

Shu Rien mengerjapkan mata tidak percaya melihat Hong Xiang membalikkan keadaan begitu mudah.

"Kau tidak akan bisa melawanku, wanita murahan." Hong Xiang mendekatkan wajahnya ke wajah Shu Rien dan berbisik penuh intimidasi. "Jika aku mau, aku bisa membunuhmu detik ini juga."

Shu Rien melotot kesal. "Bunuh aku sekarang juga kalau kau memang bisa. Jangan hanya membual." Provokasinya tanpa merasa takut sedikit pun.

Hong Xiang yang direndahkan tentu tidak terima. Dia langsung mencekik leher Shu Rien dengan satu tangan.

Shu Rien berusaha meronta tapi tangannya ditahan oleh tangan kiri Hong Xiang, kakinya juga dikunci oleh Hong Xiang. Ia benar-benar tidak berdaya di bawah kuasa Hong Xiang.

"Yak! Kau benar-benar ingin membunuh istrimu ini, hah?!" Sentak Shu Rien terbata-bata akibat cekikan kuat di lehernya.

Hong Xiang tersenyum manis tapi terlihat sangat menyeramkan di mata Shu Rien. Wajahnya kian mendekat ke wajah Shu Rien. Seringai lebar muncul di bibirnya. "Ya."

"Gila!!"

Shu Rien mengigit pipi Hong Xiang kuat karena pipi pria itu berada di dekat mulutnya.

Pria tampan yang tidak menyangka akan digigit itu sontak melepaskan cekikannya.

Namun, Shu Rien tidak berhenti sampai di sana. Dia memeluk leher Hong Xiang, mengunci pria itu dalam pelukannya, dan mencium bibir Hong Xiang.

Tindakan beraninya itu membuat Hong Xiang sangat terkejut. "Tadi kau mencekikku, sekarang aku akan membuatmu kehabisan nafas." Kekeh gadis itu dan mencium Hong Xiang agresif.

Tidak hanya mencium kasar, Shu Rien juga mengigit bibir Hong Xiang kasar sampai bibir pangeran itu terluka.

Hong Xiang tidak melawan akibat masih terlampau terkejut oleh serangan mendadak sang istri.

Bersambung...

Shu Rien emang berbeda👍😌

16/8/21

My Love In The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang