Part 32. Kematian

5.9K 1.1K 191
                                    

Vote sebelum bacaa..

Saat Hong Xiang sampai di kerajaan, semua orang sibuk membicarakan kematian yang menimpa salah satu anggota kerajaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Hong Xiang sampai di kerajaan, semua orang sibuk membicarakan kematian yang menimpa salah satu anggota kerajaan.

Setelah di dengarkan baik-baik, ternyata Pangeran Bowen lah yang meninggal dunia akibat keracunan.

Pangeran Bowen adalah pangeran kelima, usia 18 tahun, dan anak bungsu Selir Agung Ying Yue.

Di dalam hati Hong Xiang menebak kematian Pangeran Bowen pasti ada kaitannya dengan Selir Bai Shi karena beberapa Minggu lalu, dia membuat wanita itu salah paham pada Pangeran Cheng Mo. Membuat Selir Bai Shi mengira Pangeran Cheng Mo lah pembunuh anaknya, padahal aslinya dia lah pelaku. Dia yang meracuni makanan anak selir Bai Shi tapi melemparkan kesalahannya pada Pangeran Cheng Mo.

Senyuman sinis muncul di bibirnya kala berhasil menghancurkan musuh dalam waktu bersamaan tanpa mengerahkan kekuatan apapun.

Hanya bermodalkan adu domba dan salah paham, semua beres.

Jahat? Memang.

Tapi mereka lebih dulu jahat ke Pangeran Hong Xiang. Mereka menyiksa dan selalu merendahkan Pangeran Hong Xiang sampai Pangeran Hong Xiang meninggal dunia.

Karma itu ada, jika berbuat jahat, maka akan mendapatkan balasan jahat pula.

"Apa yang kalian katakan tadi?" Tanya Hong Xiang sok tidak mengerti.

Para prajurit yang bergosip berhenti berbicara sejenak akibat terlampau terkejut melihat Hong Xiang.

"Kalian mendadak bisu?!"

Pertanyaan dingin Hong Xiang membuat kedua prajurit itu menggigil ketakutan. Mereka langsung menjelaskan dengan rinci apa yang menjadi topik perbincangan mereka tadi.

"Pangeran Bowen dan Pangeran Cheng Mo keracunan makanan, pangeran. Pangeran Bowen tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal beberapa saat yang lalu. Pemakaman Pangeran Bowen akan di adakan besok. Sedangkan Pangeran Cheng Mo sedang sekarat. Tabib masih berusaha menyelamatkan Pangeran Cheng Mo."

"Baiklah. Terima kasih."

Hong Xiang mengajak Shu Rien dan An Na kembali ke kediaman untuk beristirahat. Baru lah prajurit bisa menghela nafas lega.

Baru beberapa langkah berjalan, Hong Xiang sudah dihadang oleh Pangeran Zhi Ro. "Kenapa kau membawa An Na pergi keluar tanpa mengatakannya padaku?!" Kesalnya.

"Memangnya kau siapa sampai aku harus mengatakannya padamu?" Tanya Hong Xiang malas.

"Aku suami masa depannya. Jadi, kau harus mengatakannya padaku kalau membawa An Na jalan-jalan supaya aku bisa ikut."

"Jangan berdebat lagi! An Na lelah." Rengek gadis kecil itu.

"Dengarkan ucapan An Na. Kalau mau berdebat lain kali saja." Ketus Shu Rien.

Kedua pria itu berdecak kesal tapi tidak lanjut berdebat.

Pangeran Zhi Ro mengelus puncak kepala An Na sekilas dan menyuruh An Na beristirahat dengan baik lalu segera pergi.

Hong Xiang menggendong tubuh mungil An Na dengan mudah. Lalu melanjutkan perjalanan yang tertunda oleh ulah Pangeran Zhi Ro.

"Menurutmu siapa yang meracuni kedua pangeran itu? Dan apakah kita akan menjadi targetnya juga?" Tanya Shu Rien saat sudah berada di dalam kamar mereka. Tentunya tanpa An Na.

"Pelakunya Selir Bai Shi." Bisik Hong Xiang di telinga istrinya supaya tidak ada orang yang dapat mendengarnya.

Shu Rien mengerutkan keningnya heran. "Kenapa kau bisa menebak dia pelakunya?"

"Pikirkan saja sendiri."

Shu Rien mengerucutkan bibirnya kesal mendengar jawaban cuek Hong Xiang.

"Dia tidak akan meracuni kita juga 'kan?"

Hong Xiang menggeleng.

Shu Rien mulai kesal dicuekin. Dia langsung duduk di atas pangkuan Hong Xiang dan memeluk leher pria itu manja. "Jangan cuekin aku." Rajuknya.

Pria itu tersenyum miring dan langsung mencium bibir istrinya hingga Shu Rien kewalahan oleh serangan mendadak tersebut.

Bersambung...

19/8/21

firza532

My Love In The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang