Vote sebelum baca😙
Pangeran Hong Xiang bertopang dagu, menatap An Na yang makan dengan sangat lahap. Bertanya-tanya di dalam hati kenapa ada orang yang setega itu untuk menjual gadis kecil menggemaskan seperti An Na ke seorang kakek tua. Seharusnya orang yang bisa memiliki An Na merasa sangat beruntung karena An Na sangat imut dan menggemaskan.
Helaan nafas kasar keluar dari mulut Pangeran Hong Xiang ketika melihat air mata An Na mulai keluar akibat mie pedas. Tanpa dapat ditahan rasa tidak suka menyelimutinya. Berakhir dengan membuang semua makanan di hadapan An Na ke lantai.
"Jangan makan itu lagi!" Ujarnya dengan nada penuh penekanan.
An Na menyambar secangkir air dan meneguknya hingga tandas lalu menatap Pangeran Hong Xiang kesal. "Tega-teganya paman membuang makanan kesukaan An Na. Dasar paman jahat!" Sentaknya.
Pangeran Hong Xiang mengernyit tidak suka. "Sekarang kau berani membentak ku, gadis kecil?"
An Na menyengir dan menyatukan kedua jari telunjuknya. Menatap Pangeran Hong Xiang dengan tatapan memelas andalannya. "Paman jangan marah. Nanti gantengnya hilang." Mengedip-ngedipkan mata imut dengan pipi mengembung lucu.
Pangeran Hong Xiang meraup wajah kesal. Tidak tahan menghadapi keimutan An Na. Akhirnya rasa marah yang sempat dia rasakan tadi menghilang begitu saja. Ia menghela nafas panjang dan mengelus puncak kepala gadis kecil itu sekilas. "Bagaimana mungkin aku bisa marah padamu kalau kau semenggemaskan ini, gadis kecil?"
An Na tersenyum lebar dan berpindah duduk ke atas pangkuan Pangeran Hong Xiang. "Pokoknya paman jangan marah-marah ke An Na." Rengeknya.
Pangeran Hong Xiang menjitak kepala An Na gemas. "Jangan sembarangan duduk di atas pangkuan pria, gadis kecil."
Pangeran itu takut sikap terbuka An Na akan dimanfaatkan oleh orang jahat. Dia tidak ingin An Na terluka karena orang jahat di masa mendatang. Dan jangan salah sangka pada dirinya, ia hanya menganggap An Na sebagai anak kandungnya sendiri. Tidak lebih!
"Tapi paman kan orangtua An Na sekarang. Jadi tidak masalah 'kan An Na duduk di atas pangkuan paman?"
"Iya. Kau bebas duduk di pangkuanku tapi tidak boleh duduk di atas pangkuan pria lain. Kau mengerti, gadis kecil?"
"Mengerti, paman."
"Bagus."
"An Na mengantuk, paman." Adu gadis kecil itu tiba-tiba.
Pangeran Hong Xiang teringat. Gadis kecil itu pasti kelelahan karena kabur dari kejaran bibi dan kakak yang hendak menjualnya.
Pangeran tampan itu mengelus puncak kepala An Na lembut. "Aku akan mengantarkanmu ke kamar."
An Na mengangguk patuh dan kembali mencari posisi ternyaman di dada bidang Pangeran Hong Xiang.
Sementara itu, Pangeran Hong Xiang meninggalkan ruang makan dan mengantar An Na ke kamar yang terletak tepat di samping kamarnya.
Meletakkan gadis kecil itu penuh kehati-hatian di atas tempat tidur dan mengecup keningnya lembut.
Ia tersenyum melihat wajah polos An Na yang sudah tertidur. "Selamat tidur, gadis kecil. Aku akan selalu melindungi mu apapun yang terjadi."
Pria itu menyelimuti tubuh mungil An Na dan berlalu pergi meninggalkan ruangan.
Pergi ke kamarnya sendiri untuk mengobati lukanya dan memulihkan energi agar punya kekuatan untuk merebut kekuasaan dan melindungi An Na.
Tak lama setelah pria itu meninggalkan kamar, An Na membuka mata dan tersenyum lebar sambil mengangkat kedua tangannya ke atas. "Misi berhasil!" Pekiknya tertahan.
"Di masa depan, paman pasti tidak akan menyerang Kekaisaran Wu karena sudah terjebak dalam pesonaku."
Ya, kedatangan An Na ke Kekaisaran Hong adalah dengan tujuan tertentu.
Tujuannya yaitu menyelamatkan tempat tinggalnya dari ambang kehancuran.
Beberapa bulan yang lalu, An Na mendapatkan penglihatan masa depan Kekaisaran Wu.
Di dalam penglihatan masa depannya, Kekaisaran Wu diserang oleh Kekaisaran Hong karena Kaisar Hong Xiang yang raganya diisi oleh jiwa seseorang dari masa depan sangat berambisi menaklukkan semua orang.
Tidak hanya Kekaisaran Wu yang diserang tapi juga kekaisaran lainnya hingga akhirnya Kaisar Hong Xiang menjadi penguasa satu-satunya yang sangat ditakuti semua orang.
An Na memang bukan gadis biasa. Dia memiliki kemampuan melihat masa depan dan membaca pikiran seseorang. Kedua kemampuannya itu tidak diketahui oleh siapapun karena An Na merahasiakannya.
Demi mencegah malapetaka itu terjadi, An Na kabur dari kerajaannya dan mendatangi Pangeran Hong Xiang secara langsung.
Sekarang An Na menyerahkan semuanya pada waktu tentang apa yang akan terjadi ke depannya.
Bersambung ....
8-8-21
FOLLOW GENGS firza532
Dan kepoi juga ceritaku yang lainnya. Siapa tahu suka😌
Jangan lupa baca cerita yang dibawah yaa..
Ini tentang seorang artis terkenal yang tidak sengaja time travel ke zaman kuno dan menjadi rebutan 5 cogan( ꈍᴗꈍ)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love In The Past
FantasíaDamian Alexander adalah pria lajang berusia 30 tahun yang sangat berpengaruh di dunia. Perusahaannya berdiri di seluruh negara dan menguasai berbagai bidang. Suatu hari, Damian dibunuh oleh Charlos. Namun, itu bukan lah akhir dari kisah hidupnya mel...