Part 50. Akhir Kisah Hong Xiang

9.5K 1K 138
                                    

Happy reading🖤

Shu Rien bergerak gelisah, membuat Hong Xiang mengernyitkan kening heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shu Rien bergerak gelisah, membuat Hong Xiang mengernyitkan kening heran.

Perlahan di dekatinya Shu Rien, duduk di samping Shu Rien, dan memberikan teh permintaan istrinya itu. "Kenapa kau terlihat gelisah?" Tanyanya langsung.

Shu Rien tertunduk. Menatap lurus teh yang ia pegang. Kemudian menghela nafas panjang. "Aku merasa akan ada sesuatu yang buruk terjadi pada kita."

Hong Xiang merangkul bahu Shu Rien. Lalu mengecup pipinya lembut. "Jangan terlalu dipikirkan karena aku akan selalu melindungi mu."

"Hatiku tetap tidak tenang." Lirih Shu Rien.

Hong Xiang meletakkan cangkir Shu Rien ke meja lalu menggendong tubuh wanita itu. Membawanya ke dekat jendela. Lalu menurunkannya secara perlahan dan mendekap tubuh mungil Shu Rien dari belakang seraya menumpukan dagunya di bahu istrinya itu

"Kalau hatimu tidak tenang, mungkin rembulan dan bintang bisa membuat hatimu sedikit tenang. Lihat lah langit malam ini. Sangat indah meskipun tidak seindah dirimu."

Shu Rien tersenyum lebar. Baper oleh perkataan manis Hong Xiang.

Wanita cantik itu mendongak, menatap langit malam. Memang sangat indah seperti yang dikatakan Hong Xiang. Bulan purnama bersinar terang, bintang berkelap-kelip, dan tidak ada awan yang menghiasi sedikit pun.

Mereka terdiam. Meresapi kebersamaan satu sama lain. Perasaan mereka sama-sama menghangat dan berdebar.

Lama mereka saling diam mengagumi langit malam, akhirnya Hong Xiang mulai bersuara. "Bagaimana? Apakah perasaanmu terasa membaik setelah melihat langit?" Celetuk Hong Xiang mengagetkan.

"Iya. Perasaanku sedikit membaik sekarang."

Hong Xiang mengecup bahu Shu Rien sekilas. "Kita tidur sekarang ya. Angin malam tidak baik untuk tubuh."

Shu Rien mengangguk patuh.

Hong Xiang menggendong tubuh Shu Rien kembali ke tempat tidur. Merebahkan tubuh istrinya itu lembut seolah tubuh Shu Rien akan pecah kalau diletakkan dengan kasar.

Pangeran itu tidur di samping Shu Rien. Membawa tubuh Shu Rien ke dalam pelukannya serta mengelus puncak kepala istrinya supaya nyaman. "Aku mencintaimu." Bisik Hong Xiang lembut.

"Aku juga mencintaimu. Tetap lah bersamaku dan anak kita."

"Tentu!"

Kedua orang itu perlahan tertidur dan terjatuh ke alam mimpi.

Orang-orang yang sedari tadi mengintai mereka mulai menjalankan aksi. Mereka membius sepasang suami istri itu agar mudah membawanya ke luar kediaman.

Hong Xiang dan Shu Rien dibawa pergi sejauh mungkin dari istana. Orang-orang itu meletakkan tubuh Hong Xiang dan Shu Rien di dekat tebing. Di sekeliling Shu Rien dan Hong Xiang terdapat banyak orang yang bersenjata.

My Love In The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang