Voment;)
Suasana terasa sangat canggung.
Seorang anak kecil berdiri di tengah-tengah orang dewasa yang mengeluarkan aura dingin.
Gadis kecil yang tak lain tak bukan An Na itu memijit kepalanya melihat tingkah laku kedua orang dewasa yang sedang perang dingin itu.
Baru kali ini dia melihat pasangan seaneh mereka.
"Kepalamu sakit, gadis kecil?" Tanya Hong Xiang peka.
An Na menggeleng.
"Lalu, kenapa kau memijit kepalamu?"
"Karena tingkah paman dan kakak membuat An Na pusing. Dari tadi kalian mengeluarkan aura dingin penuh permusuhan. An Na tidak akan bisa pergi dengan tenang kalau kalian seperti ini terus."
Hong Xiang refleks menghentikan langkahnya dan menatap An Na tajam. "Kau ingin pergi kemana?"
Gadis kecil itu menggaruk pipinya canggung. "Tentu saja pergi bermain bersama teman-teman baru An Na."
"Siapa temanmu? Dimana kau bertemu mereka? Siapa orangtua mereka? Apakah mereka memperlakukanmu dengan baik?"
Persis seperti ayah gadis kecil itu Hong Xiang bertanya sehingga membuat An Na meringis.
Shu Rien mencubit lengan Hong Xiang gemas. "Jangan menanyainya seperti itu. Kau membuatnya takut."
"Bukan urusanmu!"
"Bukan urusanku katamu? Apakah kau lupa siapa aku?! Aku ini istrimu! Jadi artinya aku juga punya hak atas An Na. Aku sebagai ibu angkatnya tidak suka melihat An Na takut karenamu."
"Kau memang istriku tapi lebih tepatnya istri yang tidak dianggap."
"Kau juga. Suami yang tidak dianggap."
"Cih, aku tidak ingin dianggap olehmu."
"Begitu pun dengan aku."
"Menjauhlah dariku!"
"Kau yang menjauh dariku!"
"Kau!"
"Kau!"
"Berhenti!!" Teriak An Na kencang.
Kedua orang itu sontak terdiam seraya menatap An Na terkejut.
"Kenapa kalian selalu saja berdebat? Tidak bisakah kalian berdamai saja? An Na tidak suka melihat kalian bertengkar seperti ini."
Pipi gadis kecil itu mengembung dengan tatapan terlihat sangat kesal. Kemudian gadis kecil itu berbalik dan berlari secepat kilat meninggalkan mereka berdua.
Hong Xiang melototi Shu Rien kesal. "Ini semua karena mu. Kau membuat An Na kesal!" Tudingnya.
"Kau yang membuat An Na kesal bukan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love In The Past
FantasyDamian Alexander adalah pria lajang berusia 30 tahun yang sangat berpengaruh di dunia. Perusahaannya berdiri di seluruh negara dan menguasai berbagai bidang. Suatu hari, Damian dibunuh oleh Charlos. Namun, itu bukan lah akhir dari kisah hidupnya mel...