34 - TWIO6C

41 8 0
                                    

Alsha mengerjap-ngerjap, kemudian mulai membuka kelopak mata, dan menyadari tubuhnya sudah tidur dengan posisi yang sangat nyaman, selimut lembutnya pun berhasil menjaganya hingga pagi. Mungkin mama.

           Gadis cantik itu masih bergeming, lalu menggeliat, merentangkan kedua tangannya, hingga saat tangannya tak sengaja memukul perut dari sebuah benda berukuran besar yang berada di sampingnya.

           Selamat ulang tahun, Shafarza.

Manusia cantik tapi keras kepala.

Bahagia selalu, ya.

Nana sayang Alsha

“Hm?” Alsha beranjak duduk, dengan kening berkerut Alsha kembali memukul perut dari boneka besar itu. kemudian terdengar lagi suara lucu itu.

Selamat ulang tahun, Shafarza.

Manusia cantik tapi keras kepala.

Bahagia selalu, ya.

Nana sayang Alsha

Alsha tertawa. “Nana nih? Gemes banget, sih.”

Terdengar suara pintu terbuka, menghadirkan mamanya. “Sha, yaampun udah jam tujuh. Belum ngapa-ngapain?”

“Ma?”

“Semalem Najendra tuh kesini, kamu tidur apa pingsan sih, Sha? Dia malam-malam bawa boneka besar banget buat kamu.” Mama duduk di tepian kasur. Lalu mencolek dagu Alsha. “Dia suka ya sama kamu?”

“Ha? Enggak, Ma.” Alsha menggeleng cepat.

“Masa, sih? Tapi kenapa dia rela malam-malam anterin boneka? Padahal kan bisa siang ini.”

“Gatau juga.” Alsha mengangkat kedua bahunya. “Ma, tau nggak?” Alsha mendekat pada Mama. “Azril lulus beasiswa, Ma! Ke Kanada dia, Ma!”

Mama terkekeh. “Alsha, kamu udah cerita sama Mama lho kemarin.”

“Iya, gitu?”

“Iya, Sha. Masa lupa? Baru juga dua puluh tahun udah pikun. Makannya kalau bangun tuh subuh. Biar otaknya fresh terus.”

Alsha hanya cengengesan. “Ma, liat deh ini.” Alsha menunjukkan liontinnya pada Mama. “Azril ngasih ini untuk Alsha, Ma.”

“Romantis banget. Kamu itu pacarnya atau sahabatnya sih, Sha?” Mama menatap Alsha dengan penuh selidik.

Alsha menahan senyum. “Mmm... Sekarang udah pacar, Ma. Hehhe.”

“Sha, Mama tau kamu baru aja ditinggal tunangan sama Galen, tapi jangan jadiin Azril sebagai pelarian dong.”

“Ma... nggak gitu. Alsha nggak mungkin kaya gitu. Alsha beneran sayang sama Azril, Ma.”

“Terus gimana nasib kalian nanti? Hubungan jarak jauh?”

Alsha mengangguk ragu. “Mungkin iya, Ma.”

Kode Etik Pertemanan [HAECHAN] || TAMAT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang