Suara riuh tepuk tangan menggema diseantero ruangan beraroma kopi ini. Azril sudah menanggalkan gitarnya, turun dari podium dengan senyum yang masih bertahan di wajah tampannya.
"Gimana? Tadi, gue keren, kan?"
Alsha terkekeh, lalu mengacungkan kedua ibu jarinya. "Sumpah, keren banget."
"Gue deg-degan tadi, tapi cuma sebentar." Azril menyengir.
Alsha menepuk pundak Azril. "Gue bangga sama lo, Zril."
"Bangga doang, nih? Sukanya enggak?" canda Azril seraya menyeruput cappuccino latte miliknya.
"Eh?"
Azril tertawa. "Bercanda, sayangku."
Alsha tertawa sumbang. "Zril, pulang, yuk? Udah malem soalnya."
Azril melirik alrojinya. "Oh, iya. Udah jam sembilan. Yuk." Azril meraih jemari Alsha, membawa gadis itu untuk keluar dari cafe. Entah kenapa, Azril merasa bahwa tangan yang saat ini ia genggam, adalah tangan yang harus ia jaga. Tak boleh ada yang menyakiti pemilik tangan suci ini. Tak rela rasanya jika si pemilik tangan mungil ini harus merasa sedih dan kecewa.
Azril menyerahkan helm pada Alsha, seraya menatap lekat-lekat bola mata Alsha yang teduh. "Sha?"
"Yap?"
"Lo harus bahagia." Azril memasangkan helm di kepala gadis cantik itu.
Alsha mengrenyit, lalu terkekeh. "Apa, sih, Zril? Suka tiba-tiba, deh."
Azril mengaitkan kancing helm yang Alsha gunakan. "Hehe. Nggak, kok." Azril mengalihkan pandangannya, mulai menaiki motor dan menghidupkan deru mesinnya.
"Gue bahagia kok, Zril," ucap Alsha seraya memegang pundak Azril sebagai tumpuan untuk duduk di motor Azril. "Kan ada lo. Iya, kan?"
"Iya. Ada gue." Azril tersenyum, tanpa menoleh pada Alsha.
***
Suasana kelas sudah mulai sepi, hanya ada beberapa siswa yang sedang mendiskusikan tugas kelompok, piket kelas, atau hanya mengulur waktu untuk pulang ke rumah.
"APA?!!" pekik Azril seraya menggebrak meja tanpa sadar. Membuat teman-teman yang sedang piket kelas menoleh.
Alsha berdecak lidah sebal. "Bisa nggak, sih, lo nggak usah lebay kaya tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kode Etik Pertemanan [HAECHAN] || TAMAT ✔️
Novela JuvenilIni tentang Alsha dan Azril yang ternyata sama-sama berada di satu lingkaran. 360 derajat itu sempit, nggak bisa kemana-mana, dan membosankan. kata Alsha, Azril itu sok ganteng tapi emang ganteng, dia juga bersinar, bahkan kayanya matahari aja mind...