35 - TWIO6C

39 8 0
                                    

Pemotretan hari ini berjalan lancar. Alsha pun sudah kembali mengenakan baju yang semula dipakainya dari rumah. Kini gadis cantik itu tengah duduk seorang diri di salah satu sudut studio, sedangkan Najendra masih berkutat dengan monitornya, berdiskusi dengan pihak Allure tentang foto mana yang akan mereka unggah untuk promosi produknya.

           Alsha masih memerhatikan Najendra. Pemuda yang sesekali menyeruput ice americano itu nampak lelah. Garis matanya sayu, namun gerak geriknya tidak menunjukkan kelelahan sedikitpun.

           Alsha kembali melirik alroji yang melingkar di lengan kirinya. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Gadis cantik itu mengeluarkan ponsel, untuk menanyakan keberadaan Azril.

Zril, masih di mana?
Masih lama?

Azril♥
OTW bosss
Sha aku bawa temen gapapa?
Kasian, dia belum hafal Jakarta.
Boleh gak?

Cewek?

Azril♥
Iya, Sha.
Kalau gak boleh gue gak akan ajak

Eh kenapa?
Ajak aja gapapa, Zril
Kita makan berempat.
Sama Nana juga

Azril♥
Oke, sayang.
Wait ya..

           Alsha mengunci layar ponselnya, bergegas berdiri, menghampiri Najendra yang sedang mengucek matanya. “Kena radiasi tuh, Na.”

           Najendra mengangsurkan kopi dingin miliknya itu pada Alsha. “Mau?”

           Alsha menggeleng cepat. “Nggak. Pahit.”

           “Masa, sih?” Lalu Najendra kembali menyeruput. “Manis, kok. Kan saya minumnya sambil lihat kamu.”

           Alsha terkekeh seraya menggeleng-gelengkan kepalanya. “Kayaknya kamu harus berguru sama Azril. Gombalan kamu tuh super basi, Na.”

           “Siang siang siang!!!!” Seru seseorang dari arah tangga.

           Alsha menoleh cepat, lalu tersenyum senang. “Zril?”

           Azril mengangkat dua paper bag yang ada di kedua tangannya. “Oya, kenalin ini Avi, temen gue.”

           Avina, gadis yang muncul di belakang Azril itu terlihat malu-malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

           Avina, gadis yang muncul di belakang Azril itu terlihat malu-malu.

           Alsha mengacungkan jempol. “Wah, pasti Avi pinter banget nih waktu sekolahnya, sampai tembus beasiswa.”

           “Hehe, makasih, Kak. Kenalin saya Avina, panggil aja Avi. Ini pasti Kak Alsha, ya?” Lalu Avi menunjuk pada paper bag yang Azril bawa. “Oya, ini aku bawa sedikit makanan khas Bandung, Teh. Tempe Bandung.”

Kode Etik Pertemanan [HAECHAN] || TAMAT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang