30 - TWIO6C

40 8 0
                                    

Galen Ray Saurendra, seorang laki-laki yang berhasil masuk ke dunia Alsha, yang telah memberi warna selain putih dan abu di masa SMA Alsha, walau dia tidak bisa singgah lama-lama di dunia Alsha.

Galen hadir begitu saja, mengisi ruang kosong di hati Alsha, yang pernah menjadi seseorang yang sangat istimewa bagi Alsha. Sikapnya yang manis membuat Alsha tak butuh waktu lama untuk bisa beradaptasi dengannya.

Terakhir, satu tahun lalu Alsha berkomunikasi dengan Galen, di sebuah meja yang terletak paling sudut dalam ruangan beraroma kopi yang menenangkan. Saat itu, mereka sama-sama memutuskan untuk mengakhiri cerita yang pernah dirangkai. Mencoba kembali menjadi diri sendiri setelah kurang lebih tiga tahun lamanya mereka saling bergantung.

"Masih aja diliatin undangan pertunangan mantannya." Azril yang sedang berhadapan dengan laptop itu kini merentangkan kedua tangannya, sampai-sampai menyibak topi seseorang yang berada di sampingnya. "Sori, sori, Na."

Alsha tertawa. "Marahin, Na. Marahin."

Kini mereka bertiga tengah berkumpul di salah satu food court di Bandung. Saat ini, Alsha dan Najendra telah menjadi salah satu mahasiswa di kota Jakarta, mereka berhasil tembus di universitas yang sama walau akhirnya berujung pada jurusan yang berbeda.

Najendra akhirnya mengambil jurusan fotografi, sedikit meleset dari tujuan awal yaitu ilmu komunikasi, namun akhirnya Najendra merasa bersyukur, karena selain menjadi hobinya, kuliah jurusan fotografi bisa membuatnya lebih fokus pada apa yang telah dirintisnya semenjak sekolah, yaitu Arjuna Cafe and Photostudio.

Sedangkan Alsha, gadis cantik itu berhasil masuk fakultas ekonomi. Dengan mengambil jurusan Managemen SDM, yang membuat Alsha berfokus pada sumber daya manusia atau human resource. Jurusan ini dipilih Alsha sebagai opsi kedua ketika pilihan pertamanya gagal, yaitu ilmu komunikasi. Alsha memilih Manajemen SDM karena sangat cocok bagi dririnya yang senang terlibat dengan banyak orang dan senang bertemu dengan orang-orang baru.

Sementara Azril, pemuda itu masih sibuk dengan segala persiapan beasiswanya di Kanada. Berbagai macam tahapan tes sudah Azril lalaui di Jakarta, dan saat ini Azril masih menunggu untuk pengumuman hasil tes ketiga yang akan menentukan bahwa layak atau tidaknya Azril mendapat beasiswa di sana.

Jadi, saat ini, Alsha dan Najendra telah menyelesaikan semester pertamanya di bangku kuliah, mereka tengah liburan semester dan memilih Bandung sebagai tujuan utama. Tak lupa untuk menyeret orang Bandung asli, yang akan bertugas secara sukarela menjadi tourguide mereka.

Ponsel Alsha bergetar panjang, menandakan satu panggilan masuk. "Bang Angga?" gumamnya. Dengan cepat Alsha menerima panggilan itu. "Halo, Bang? Kenapa?"

"Sha, Aluure Skincare follow up lagi nih ke abang, kapan mau pemotretan untuk persiapan launching produk baru mereka."

"Lusa aja, Bang. Aku lagi liburan dulu sebentar."

"Oke. Lusa ya? Masih di tempat biasa kan pemotretannya? Atau kamu mau pake studio dari mereka?"

"Nggak. Aku mau di Arjuna aja." Lalu Alsha menjauhkan ponselnya, kemudian menyenggol lengan Najendra yang sedang menyeruput Ice Americano miliknya. "Bisa kan, Na?"

"Bisa, bisa," jawab Najendra cepat.

Lalu Alsha kembali menempelkan ponsel ke indra pendengarannya. "Kata Nana bisa kok, Bang."

"Oke. Abang tutup, ya. Nanti kalau pulang jangan lupa bawa makanan. Abang laper ini di kosan gak ada makanan."

"Siap!"

Kode Etik Pertemanan [HAECHAN] || TAMAT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang