9.

29 3 0
                                    

Sinar matahari pagi yang cerah masuk melalui celah jendela kamar mengusik kegiatan tidur darel. Pria itu mengusap wajah nya sambil mengelus kasur di samping nya.

Darel agak aneh sendiri mengingat hari ini dia bangun dalam keadaan sudah menjadi suami orang. Bisa dikatakan darel belum terbiasa menjadi seorang suami.

Darel bingung melihat sebelah nya yang kosong. Kemana neyza? Apakah tadi malam neyza diculik oleh makhluk halus? Yakali rel

Darel langsung menyibak selimut nya lalu berjalan ke kamar mandi. Dia akan melakukan ritual pagi nya sebelum berangkat ke kantor.

.......

Setelah siap dengan setelan kerja nya, darel turun dari lantai atas lalu berjalan ke arah dapur. Tapi belum sempat dia menginjakkan kaki di dapur, aroma masakan langsung singgah di hidung nya.

Terlihat seorang wanita yang darel nikahi kemarin sedang sibuk berkutat dengan kompor di depan nya. Ia memakai setelan kantor yang sudah melekat di tubuh nya menambah kesan cantik pada neyza.

"kamu ngapain?"

"jualan pulsa pak, ya masak lah" jawab neyza kesal.

"emang bisa?" tanya darel lagi.

"jangan ngeremehin saya, pak. Gini-gini saya pernah ikut master chef di ercetei" jawab neyza.

"tapi boong" sambung nya.

Darel hanya mengidikkan bahu nya acuh lalu duduk di meja makan. Menunggu masakan neyza matang lalu menyicip nya.

Dua piring nasi goreng sudah tersaji di atas meja. Darel menatap nasi goreng buatan neyza itu. Tampak menggiurkan tapi belum tentu dengan rasanya.

"ngapain di liatin aja? Makan pak" ucap neyza.

Darel pun mulai menyicipi nasi goreng itu. Dan rasanya tidak terlalu buruk bahkan mendekati enak.

"gimana? Enak kan, pak?" tanya neyza.

"biasa aja"

Neyza langsung merapatkan gigi nya saat mendengar jawaban darel. Sabar neyza, kalau bukan suami udah gue ajak duel. Gumam nya.

Sebenarnya darel terlalu gengsi untuk mengatakan enak pada masakan neyza. Bahkan sangkin gengsi nya darel memakan nasi goreng itu tak sampai habis.

Umpatan di dalam hati neyza terhenti saat melihat darel yang sibuk menggaruk leher dan sekitar pipi nya.

"bapak kospley jadi monyet?" tanya neyza.

"kamu masukkan apa kedalam nasi goreng ini?!" tanya darel yang terlihat marah.

"masukin nasi sama bumbu-bumbu nasi goreng lah!" jawab neyza.

"eh, sama udang halus tadi" sambung neyza membuat darel melotot tak percaya.

"arghhh siall!!" ucap darel yang masih tak berhenti menggaruk tubuh nya. Bahkan kini leher darel sudah menimbulkan bercak merah.

"bapak kenapa sih!?"

"saya alergi udang, neyza!"

"hah? Serius? Saya gatau pak, aduh maaf" sahut neyza yang seketika panik.

Darel bangkit dari duduk tanpa menghentikan kegiatan garuk nya. Dia meninggalkan neyza yang masih memasang wajah panik.

kalau sampai pak darel mecat gue dari istri gimana yaa

Neyza yang takut pikiran nya itu menjadi nyata pun langsung mengejar darel ke dalam kamar. Terlihat di sana darel sedang meminum obat sambil menaruh salep yang tidak neyza ketahui ke area leher nya.

Neyza benar-benar baru tahu jika darel mempunyai alergi udang.

"maaf, pak. Saya benar-benar gatau bapak punya alergi" ujar neyza. Tapi bukan darel jika tak mengubris perkataan neyza. Dia langsung melenggang pergi melewati neyza dan keluar dari rumah.

Darel pergi ke kantor

Neyza menghembuskan nafas nya sekali lagi. Dia yakin sekarang darel marah besar pada nya.

Lebih baik neyza pergi ke kantor menyusul darel dan membujuk pria itu agar memaafkan nya.

........

"bim, Pak darel nya ada?" tanya neyza kepada bimo, sekretaris darel yang baru keluar dari ruangan boss nya.

"ada, emang mau ngapain ney?" tanya bimo. Kebetulan bimo dan neyza saling mengenal karena berasal dari lulusan kampus yang sama. Bahkan mereka berdua semakin dekat saat tahu bekerja di satu perusahaan.

"anu.. Mau antar ini" jawab neyza sambil memberikan sebuah kotak berwarna hijau muda.

"ini apa?" tanya bimo.

"tolong banget ya, bim. Gue duluan" jawab neyza mengalihkan pertanyaan bimo. Dia langsung berlari meninggalkan pria itu.

Semoga si darel maafin gue.

.........

"ada apa lagi, bim?" tanya darel melihat bimo yang kembali masuk ke dalam ruangan nya.

"ini pak ada titipan" jawab bimo sambil memberikan kotak milik neyza tadi.

"dari siapa?"

"dari karyawan staf pak, nama nya neyza" jawab bimo.

Darel mengerutkan alis nya, kenapa neyza tiba-tiba memberikan kotak ini padanya. Darel yakin ada yang tak beres dengan gadis itu.

"oke, kamu bisa keluar"

Bimo mengangguk lalu keluar dari ruangan darel. Setelah pintu tertutup, darel langsung membuka kotak itu dan melihat isinya.

Sebuah botol minum berisi air madu dengan jeruk lemon di dalam nya. Dan tak lupa secarik kertas yang terselip disana.

Darel membuka kertas itu dan membaca nya.
_________________________________

Maaf kejadian tadi pagi, pak.
Ini saya buat kan air madu, kata ibu saya bisa mengurangi rasa gatal.

Maaf sekali lagi pak, setelah ini saya akan berhati-hati memilih bahan masakan:)

-neyza
_________________________________

Sudut bibir darel sedikit terangkat ke atas. Darel memandang botol minum itu dan meminum nya hingga setengah. Tanpa sadar dia meminum nya sambil tersenyum.

.........

Aduohohhhh si darel senyum² nanti dikira kerasukan loh😭

Oh iya gays, author juga kurang tau cara nyembuhin gatal akibat alergi. Jadi tadi searching ke google katanya air madu bisa manjur sembuhin gatal.

Moga aja bener yak😂

Huhuhu jangan lupa voment nya mniezz



69 days with my boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang