34.

36 1 0
                                    

"kesalahpahaman yang tak terselesaikan, dan akhirnya menyerah dengan keadaan"

...
..

darel pov

"oh ya, kita kan hanya suami istri bohongan. iya ga? aku sampai lupa hahaha lucu sekali" ucap nya.

"kamu ingat kan hari ini udah hari ke 69?!sekarang kamu bisa ceraikan aku dan menikahlah dengan wanita busuk itu. Aku sudah tidak kuat menjalani rumah tangga ini"

Bodoh, satu kata yang berkali-kali kuucapkan untuk diriku sendiri. Benar kata neyza, aku benar-benar brengsek menjadi pria yang tak bertanggung jawab.

Semua nya terjadi begitu saja, saat aku ingin memperbaiki semuanya selalu saja ada masalah yang datang. Apakah aku dan neyza memang ditakdirkan bersama?

Bukan, ini terjadi karena aku yang sangat bodoh dan egois. Perjanjian konyol itu yang membuat pernikahan kami hancur.

Memang perjanjian itu aku buat dalam keadaan emosi karena cemburu melihat kebersamaan neyza dengan bimo. Tapi jujur, ada rasa menyesal terselip dihati ini.

Saat mendengar kabar ayah mertua ku meninggal, aku hanya bisa terkejut. Jujur hati ku juga sakit mengetahui pria yang menjodohkan ku dengan anaknya itu sudah pergi untuk selamanya.

Dan kini hati ku bertambah sakit mendengar semua isi hati neyza. Sesakit itu kah dia selama ini? kenapa aku tidak pernah memikirkan nya?

Semua umpatan yang neyza ucapkan memang pantas untuk pria bodoh seperti ku. Memiliki istri yang baik seperti neyza tapi selalu ku abaikan, bukankah itu bodoh?

..

Aku mengejar gadis yang berstatus istri ku itu di depan mata. Aku tahu dia berlari sambil menahan tangis, berkali-kali ku lihat dia menutup wajah nya menahan isakan.

Laju mobil dari jauh seperti sudah kehilangan kendali. Semua terjadi sangat cepat, mobil itu menabrak neyza hingga tubuh gadis itu terlempar jauh beberapa puluh kilometer.

"NEYZAAA!!!"

Dunia ku seakan hancur melihat darah menggenang di seluruh tubuh neyza. Ku berlari kearah nya dan ku rengkuh tubuh lemas itu.

Oh tuhan, kenapa seperti ini jalan cerita ku.

Aku tak bisa lagi menahan tangis ku melihat neyza yang tersenyum sambil memegang tangan ku. Sakit sekali rasanya.

"ney, tolong bertahan—"

"m-ma maaf... "

"ngga neyza!! tolong saya ga bisa lihat kamu pergi!"

"makasi"
 
Aku memeluk tubuh neyza. Berharap tenaga ku bisa berpindah ke gadis itu. Neyza, sosok perempuan yang selalu terlihat kuat kini terbaring lemah di dalam pelukan ku.

Orang-orang di sekitar ku sudah ramai dan mencoba menghubungi ambulance. Aku berharap mereka cepat datang untuk menyelamatkan istri ku.

Ya, istri ku. Tetap menjadi istri ku sekarang dan selamanya. Dia takkan pergi, apapun masalah nya.

......

Kemeja ku masih kotor karena noda darah yang menempel dimana-mana. Aku terduduk di depan ruang operasi. Melihat pintu itu tertutup rapat membuat ku kalut bukan main.

Maaf, pak harry. Aku gagal menjaga anak cantik mu. Aku gagal menjadi suami yang baik untuk neyza.

Bibir ku tak berhenti mengucapkan rapalan doa untuk kelancaran operasi neyza. Perempuan itu sedang berjuang hidup di dalam sana.

tolong neyza, beri aku kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya.

"kak?"

kepala ku terangkat memandang varel yang memasang raut wajah panik. Aku berdiri, menatap pria itu dan kedua orang tua ku yang berdiri di belakang.

Bunda melangkah ke depan ku. Hanya ada raut wajah kecewa yang dia berikan. Sedangkan ayah hanya duduk sambil menopang kepalanya.

PLAKKKK

"sejak kapan bunda mendidik kamu menjadi pria brengsek seperti ini, darel!!"

Aku tertunduk sambil menahan rasa panas yang menjalar di pipi ku. Wajar jika bunda semarah ini, lagi pun aku pantas menerima nya.

"bimo bilang neyza datang ke kantor dan melihat mu bermain wanita di depannya, Itu benar!!?" tanya bunda. Dan aku hanya bisa mengangguk tanpa mengangkat kepala ku.

"apa kamu tega memberikan kabar ini ke ibu neyza?? Kamu seharusnya berpikir darel, berpikir!!! anak perempuan di dalam sana itu istri kamu! kenapa kamu malah bermain di belakang nya!"

"bunda tidak sanggup melihat ibu neyza nanti melihat anak nya di dalam sana. Coba kamu bayangkan! Setelah kehilangan suaminya lalu sekarang harus melihat anaknya di antara hidup dan mati?!"

"seharusnya kamu malu darel! berminggu-minggu kamu mengabaikan neyza dan lebih memilih perempuan lain sampai-sampai tidak tahu kemarin neyza sedang berduka!"

"bunda, tenang dulu.. " ucap varel sambil mengelus pundak bunda.

Bunda menangis. Dia mendorong tubuh ku pelan lalu duduk di sebelah ayah. Sedangkan varel hanya bisa menatap ku dengan datar.

Lihatlah, bahkan keluarga ku sendiri berada di pihak neyza. Bisa dilihat disini betapa jahatnya aku.

Aku menatap sendu kearah bunda yang menangis di pelukan ayah. Aku tidak bisa membayangkan betapa hancur nya nanti ibu mertua ku setelah mendapat kabar ini. Mungkin akan lebih hancur dari aku sendiri.

......

"dengan keluarga neyza?"

Aku yang semula nya duduk di lantai langsung bangkit berdiri berhadapan dengan dokter yang berbicara tadi.

Sedangkan bunda dan ayah menunggu aku di belakang.

"saya suaminya"

"operasi nya berhasil, sekarang bu neyza masih dalam kondisi kritis. Luka dan pendarahan nya tadi cukup parah jadi saya tidak bisa memprediksi kapan dia bangun" ucap dokter itu membuat aku mengucap syukur.

"maksudnya neyza koma, dok? Apa dia bisa sadar?" tanya ku untuk memastikan.

"kami tidak bisa menjawab, pak. Hanya tuhan yang bisa membantu. Saya sarankan banyak berdoa agar bu neyza segera sadar"

"saya permisi, setelah perawat keluar, Bapak dan keluarga bisa masuk untuk melihat pasien" sambung dokter itu dan langsung pergi.

Aku mengintip dari arah jendela yang sudah tidak tertutup tirai. Terlihat neyza sedang berbaring dengan selang yang menempel di hidung nya.

Hati ku terasa teriris melihat banyak perban di bagian tubuh nya. Aku merasa menjadi pria bodoh karena membiarkan wanita yang ku cintai merasakan sakit seperti itu.

"cepat sadar neyza, aku akan memperbaiki semuanya. Aku janji"

..
.
.

Huaaaa neyzaaa

Sedih ga? ngga ya biasa aj
jujur nulis beberapa part ini berat banget karena ga terbiasa bikin konflik😔

moga suka yaa jgn lupa voment muah muah

69 days with my boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang