30

35 1 0
                                    

Neyza berlari ke arah kamar apartment yuli. Berkali-kali mengetuk pintu kayu itu dengan keras, memanggil nama temannya namun tak ada jawaban dari dalam sana.

Dengan geram, neyza langsung membuka pintu apartment dengan kartu akses yang dia miliki. Kenapa neyza bisa mempunyai kartu itu? karena yuli sempat mendaftarkan neyza sebagai tamu VIP agar memudahkan nya keluar masuk apartment nya.

BLAMM

Pintu terbuka dengan keras menampilkan seisi apartment yuli yang sudah berantakan. Varel yang baru datang dan melihat itu sama terkejutnya dengan neyza.

"ini ada apa, ney" tanya varel semakin bingung. Pertanyaan dari rumah neyza tadi belum sempat terjawab dan kini varel semakin bingung dengan keadaan apartment yang dia tidak tahu milik siapa ini.

"yuliii!!!" teriak neyza mengecek seluruh ruangan. Dapur, kamar mandi, balkon, tapi Keberadaan gadis itu tidak ada.

Neyza berlari ke arah kamar gadis itu. Berharap yuli baik-baik saja dan tidak seperti apa yang dia bayangkan.

"YULI!!!"

Neyza memeluk kaki yuli yang berdiri di atas kursi membuat ia terjatuh dan memeluk leher neyza. Sedangkan Varel masuk kedalam dan langsung menarik tali yang tadi di genggam yuli hingga putus.

Ya, yuli mencoba gantung diri. Neyza benar-benar tak habis pikir dengan temannya itu. Ntah masalah apa yang sekarang membuat yuli sekacau ini.

"lo kenapa yul!? kenapa lo kaya gini!!?" tanya neyza tanpa memberhentikan gerak tangannya yang mengelus punggung yuli yang bergetar.

"gu-gue mau mati aja, neyy!!"

"jangan kaya gini, yul. cerita sama gue"

Varel hanya berdiri diam sambil memandang dua gadis yang duduk di lantai itu. Dia masih bingung dengan gadis yang sedang di peluk neyza ini. Dan kenapa dia nekat ingin mengakhiri hidupnya?

"ney, biarin dia tenang dulu"

Neyza mengangguk dan membimbing yuli untuk berjalan ke arah kamar mandi. Mungkin membasuh wajah nya akan membuat yuli lebih tenang.

........

"hati gue sakit, neyy.. " ucap yuli dengan air mata yang daritadi tidak berhenti keluar. Varel yang dari awal mendengar cerita yuli akhirnya tahu apa yang terjadi dengan gadis ini.

Kekasih yuli selingkuh dan menghamili seorang wanita yang yuli sendiri tidak tahu siapa. Dia kecewa dengan perbuatan kekasih nya itu, padahal tanggal pertunangan mereka sudah di depan mata.

Yuli benar-benar frustasi dengan semua persiapan yang sudah hampir rampung. Kekasih yang dia pacari hampir 2 tahun itu malah dengan mudah menghancurkan semuanya.

"gue mau mati aja, ney. Gue ga sanggup lihat dia main di belakang gue" sambung yuli sambil memukul dada nya berulang kali.

Neyza mempererat rangkulan nya. Yuli benar-benar terlihat hancur sekarang. Neyza tak bisa membayangkan jika ini terjadi pada dirinya juga.

Varel meringis memerhatikan gadis yang sedang di rangkul neyza itu. Benar-benar menyedihkan.

"lo ga boleh kaya gitu, yul"

"ngga ney! gue bener-bener ga sanggup. Gue udah ga ada siapa-siapa sekarang!" jawab yuli. Tangan nya masih tak berhenti memukul dada nya dan mencakar leher nya.

Neyza benar-benar bingung ingin melakukan apa. Berkali-kali dia mengkode varel untuk melakukan sesuatu tapi dia hanya diam tanpa melepas pandangan nya dari yuli.

"lo yang sabar, yul. Kuatin diri lo. Apa perlu gue bunuh laki-laki itu biar lo puas?!"

"jangan, ney. Dia ayah dari anak gue. Jangan lo bunuh"

Neyza melotot tak percaya. Dia memandang wajah yuli lalu bergantian ke arah perut gadis itu. Ya tuhan, masalah apa lagi ini.

"lo h-hamil!??

"lo kenapa ga pernah bilang, yul! Selama ini gue kira..." sambung neyza.

"maaf ney, gue ga bermaksud rahasia in semua ini. Gue hanya takut berita ini tersebar"

Neyza terdiam. Dia pun tidak ada hak untuk mengetahui semua tentang yuli. Dia hanya sebagai teman disini.

"lihat ney, betapa menyedihkan nya gue. Bagaimana bisa gue hidup seperti ini!"

"tolong yul, jangan kaya gini!" hancur sudah pertahanan neyza. Dia ikut menangis sambil memeluk tubuh yuli.

Varel terduduk diam di sofa depan neyza dan yuli berada. Jujur dia bingung ingin melakukan apa, rasanya varel salah karena sudah berada di tengah masalah ini.

"tolong tinggalin gue ney"

"ngga, yul. Nanti lo... "

"ngga, ney. Gue hanya butuh waktu" jawab yuli dengan senyuman yang di paksa.

Neyza yang awalnya ragu akhirnya mengangguk setelah memandang varel yang meyakinkan nya. Mereka berdua keluar dari apartment yuli untuk memberi waktu sendiri pada gadis itu.

"rel, makasih udah anterin aku kesini. Maaf juga kamu jadi ikutan lihat masalah tadi" ucap neyza kepada varel saat mereka berjalan ke arah loby.

"it's okay, neyza. Mau aku antar pulang?" jawab varel.

"ah, ngga. Aku pakai taxi aja"

"ayo lah, ney. Jangan merasa aku direpotkan. Kamu itu kakak ipar ku"

"Aku pulang sendiri saja, varel"

"baiklah jika itu mau mu. Aku duluan ya?"

Neyza mengangguk dan membiarkan varel berjalan terlebih dulu di depannya. Saat pria itu sudah hilang dari pandangan baru lah neyza memesan taxi online yang bisa menjemput nya.

Baru saja handphone neyza dihidupkan, sebuah panggilan masuk membuat dia menyiritkan alis nya.

Ibu nya menelpon.

"assalamualaikum buk"

"....."

"ibuk kenapa nangis!?"

"......"

"buk jangan bercanda!"

"......."

"tenang, buk. neyza segera kesana"

...........

hayolo neyza kenapa😔
ni bagi yg nanya, loh darel nya kemana? kok ga muncul.

Nahhh sengaja nihh biar kita fokus ke varel duluu ahahhah

jgn lupa vote mniezz

69 days with my boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang