25.

16 1 2
                                    

Neyza memandang lekukan tubuhnya di pantulan cermin. Kini dia terlihat cantik dengan gaun sebatas lutut tanpa lengan berwarna biru dongker. Tak lupa juga rambutnya di biarkan tergerai dan polesan make up tipis menambah kecantikan nya.

Darel masuk ke dalam kamar dan langsung memandang neyza dari atas ke bawah.

satu kata, cantik.

"saya cantik kan, pak?" tanya neyza.

"biasa saja" jawab darel membuat neyza merenggut kesal lalu memasukkan lipstik nya kedalam tas dengan kasar.

"nyenengin istri gitu loh pak sekali-sekali! kerjanya nyakitin hati mulu" ujar neyza.

"sudah? ayo kita pergi"

Neyza menghentakkan kaki nya mengikuti darel yang sudah keluar dari kamar. Sesuai rencana kaila, kini mereka akan pergi ke acara makan malam bersama keluarga darel.

....

Mobil yang di kendarai darel berhenti tepat di halaman luas milik keluarga adiwijaya. Neyza membuka pintu mobil dan keluar sambil membawa buah sebagai buah tangan untuk kaila.

"assalamualaikum" ucap neyza hampir bersamaan dengan darel.

"waalaikumsalam, eh kalian udah datang. Ayo masuk" ujar kaila dengan ramah sambil memeluk kedua pundak neyza.

"kalian sebenarnya tidak perlu repot-repot bawa buah begini" ujar kaila saat melihat neyza menyodorkan sekeranjang buah-buah an.

"tidak masalah bun" jawab neyza membuat senyum kaila merekah.

"ayo kita ke meja makan, ayah dan adik mu sudah menunggu" sahut kaila.

Darel berjalan di depan, di belakang nya ada kaila dan neyza yang  bercengkrama ringan sesekali menanyakan kabar.

"kak!" panggil varel membuat neyza memandang sumber suara itu.

Neyza berpikir keras. Pria yang barusan bersuara tadi seperti tidak asing di ingatan nya. Sedangkan varel terkejut saat melihat neyza ada bersama darel.

"ini siapa?" tanya varel masih dengan wajah terkejut nya.

Darel yang mendengar itu bingung. Kenapa adik nya ini malah terkejut melihat istrinya. Apa dia pernah mengenal neyza sebelumnya?

"dia kakak ipar mu, varel" jawab kaila sambil tersenyum ke arah neyza.

"kamu kenapa terkejut seperti itu varel? Kalian pernah bertemu sebelumnya?" tanya harry saat menyadari raut wajah varel.

"ah, i-iya yah. Kami sempat bertemu kemarin" jawab varel sesekali mencuri pandang pada neyza yang sudah duduk di depannya. Gadis itu duduk di antara kaila dan darel.

"oh ya, dimana?" tanya harry.

"kemarin di kantor kak darel. Kami tidak sengaja bertabrakan di pantry" jawab varel.

Ah, sekarang neyza ingat. Pria ini lah yang kemarin menabrak neyza di kantor.

Tapi menurut neyza, kini varel 10x lebih tampan dari pertama kali neyza bertemu dengan nya. Kemeja hitam panjang yang di gulung sampai siku dan dua kancing paling atas dibiarkan terbuka. Sangat sexy

Darel melihat pandangan neyza kepada adik nya hanya merenggut. Dia tak suka dengan tatapan itu, darel tau neyza sedang memandang kagum pada varel.

"ayo kita makan"

.......

Acara makan malam pun selesai, neyza dan darel langsung pamit pulang dikarenakan pria itu mempunyai jadwal meeting di pagi hari.

Varel pun juga ikut pulang ke apartement nya. Pria itu memang dari bangku SMA sudah tidak tinggal serumah dengan orang tua nya. Jadi apartement yg sudah lama tak di tinggali selama kuliah kini di tempati lagi.

"kalian hati-hati ya" ujar kaila sambil melambaikan tangan ke dua mobil yang ada di depannya.

Mobil darel keluar dari pekarangan rumah adiwijaya begitupun dengan varel. Tapi varel tidak langsung pulang ke apartement nya melainkan berbelok ke bar.

Pria itu sedikit kecewa sekarang. Wanita yang dia bilang jatuh cinta pada pandangan pertama kini ternyata adalah kakak ipar nya sendiri.

"lo ga boleh egois, varel!"

......

"bapak kenapa sihh!!?" teriak neyza saat melihat darel yang memberhentikan mobil nya secara mendadak membuat gadis itu terkejut.

Darel masih diam. Tangan nya mencengkram stir mobil dengan kuat. Emosi nya tiba-tiba ingin meledak saat mengingat kejadian tadi saat neyza memandang varel dengan tatapan kagum.

"apa maksud kamu memandang varel seperti itu?" tanya darel tanpa memandnag neyza.

"apaan sih, pak. Saya ga paham" jawab neyza.

"kamu suka kan sama varel?!!"

"bapak kenapa sih!!"

"KAMU SUKA KAN SAMA VAREL!!?"

Neyza tersentak kaget. Dia benar-benar takut melihat darel yang memandang nya ganas. Bahkan tubuh neyza kini menempel dengan pintu mobil sangkin ketakutan nya.

"pak?"

Bukannya menjawab, darel malah menarik kepala neyza paksa dan mencium nya. Bukan di kening ataupun pipi. Melainkan di bibir.

Neyza yang melihat itu membulatkan mata nya. Bibir darel sekarang sedang menempel di bibir nya, tangan neyza hanya diam di dada darel tanpa ada niatan mendorong pria itu.

Jantung neyza berdegup kencang. Ini pertama kali nya darel mencium neyza. Ciuman pertamanya sudah di ambil oleh pria itu.

Cukup lama mereka di posisi ini. Neyza hanya diam sambil menikmati hembusan nafas dari darel.

"maaf, saya cemburu"

.......

udah mencair nihh ceritanya??!!!
ya gatauu sih, hanya darel yang tau xixixi

yuu voment yuu dukung author biar semangat 😘

69 days with my boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang