5.

39 3 0
                                    

Penyakit lima huruf saat ini sedang menyerang neyza di hari minggu. Apa lagi kalau bukan MALAS. Gadis ini tanpa minat bangkit dari ranjang nya padahal santi sudah berteriak dari luar kamar.

"neyzaa!! Buka pintu nya atau ibu dobrak!" teriak santi membuat neyza geram.

"ada apa gerangann sih kawan" ujar neyza saat membuka pintu nya. Dan santi menggelengkan kepala nya saat melihat penampilan neyza. Rambut acak-acak an, muka lusuh, dan memakai daster kusut. Ini anak ibu santi apa gembel nyasar?

"udah jam segini anak gadis belum keluar kamar! Mau jadi nyonya besar?" sembur santi.

Neyza hanya diam sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. Hari ini dia benar-benar tak bersemangat untuk melakukan aktivitas. Bahkan keluar kamar saja neyza malas.

"kamu cepetan mandi, nanti sore calon mantu ibu mau lamar kamu" ujar santi membuat neyza melotot tak percaya.

"cepet amat sih buk. Rumah kita kan belum di dekor, baju neyza juga belum ada" jawab neyza.

"kamu lihat tuh" suruh santi. Neyza pun memandang arah jari santi ke lantai bawah. Dan benar saja, ruang tamu sudah di dekor sedemikian rupa dengan pernak-pernik khas acara lamaran.

"loh, kapan dekor nya?" tanya neyza.

"udah dari tadi subuh, tapi kamu nya ga sadar" jawab santi kesal.

"terus baju neyza gimana?"

Dan detik berikut nya santi langsung memberi sebuah paper bag berisi setelan kebaya berwarna biru dongker kepada neyza.

"kamu nanti pakai ini" jawab santi.

Neyza memandang isi paper bag itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Neyza memandang isi paper bag itu. Ntah kenapa tiba-tiba mood nya berubah menjadi buruk.

"ibu sama ayah beneran mau jodohin neyza?" tanya neyza dengan nada lesu.

"bukannya kamu sudah menerima perjodohan itu? Kamu ga merasa terpaksa kan?" tanya santi balik. Neyza mengangguk. Perjodohan ini neyza juga yang mengiyakan dan artinya dia juga harus menanggung resiko dari keputusan nya sendiri.

"gatau kenapa, bu. Makin hari neyza makin berat hadapin ini semua" ujar neyza.

"nak, denger ibu. Ini jalan hidup kamu neyza. Berdoa semoga keputusan kamu menjadi keputusan yang benar. Ga ada orang tua yang menjerumuskan anak nya ke lubang yang salah. Ibu juga yakin calon suami kamu adalah pria yang baik" jawab santi sambil memegang pipi neyza.

"tapi calon suami neyza ganteng kan, buk?" tanya neyza dan langsung mendapat cubitan keras dari santi.

"aishh! kamu mau ibu jewer?" jawab santi geram.

"jangan galak-galak, bu. Nanti keriput nya nambah loh" ujar neyza dan langsung berlari ke luar kamar.

"awass ya kamu neyzaa!!" teriak santi menggema ke seluruh ruangan.

...............

Acara lamaran pun berlangsung di sore hari dengan lancar. Keluarga mempelai pria dan wanita berkumpul untuk melekatkan tali silaturahmi. Hanya sedikit orang yang menghadiri acara ini, bahkan tak ada teman neyza yang hadir.

"baik, kedua pihak keluarga sudah setuju. Sekarang mempelai wanita boleh masuk untuk pertukaran cincin" ujar mc yang tak lain adalah sepupu neyza.

Santi yang mendengar itu bangkit dari duduk nya. Dia hendak ke kamar neyza untuk memanggil gadis itu.

Sedangkan neyza yang berada di dalam kamar sudah cantik dengan setelan kebaya tadi siang. Dia duduk di tepi ranjang sambil menggigit ujung jari karena gugup.

"nak, kamu udah boleh turun. Ayo" ujar santi.

Neyza mengangguk lalu menggandeng tangan santi. Kedua wanita itu turun tangga dengan perlahan. Semua mata tertuju pada neyza yang sangat cantik dengan balutan kebaya.

Mata neyza menatap punggung mempelai pria yang membelakangi nya. Jujur dia penasaran dengan pria yang akan menikahi nya nanti.

"neyza sekarang boleh duduk di depan mempelai pria" ucap mc.

Neyza berjalan memutari mempelai pria. Dia duduk dengan anggun lalu menatap pria di depannya ini.

Seketika mata neyza melotot dengan sempurna. Jantung neyza serasa merosot ke bawah. Kenapa harus pria ini?

Sedangkan pria itu menempelkan jari telunjuk nya ke bibir mengisyaratkan neyza agar tetap tenang. Dia tahu gadis di depannya ini terkejut.

"baiklah, darel silahkan.. "

Darel mengangguk, dia menerima mic pemberian mc lalu membaca secarik kertas yang dia genggam.

"bismillahirahmanirrahim, dengan izin allah. Mau kah kau menerima aku menjadi suami mu? Mungkin aku tidak sebaik pak harry selaku ayah mu. Tapi insha allah aku bisa membawa kita ke surga allah"

"bismillahirahmanirrahim, dengan izin allah dan kedua orang tua ku. Aku menerima mu menjadi calon suami ku. Semoga allah selalu membimbing kita ke jalannya"

Seluruh tamu bertepuk tangan dan mengucapkan hamdallah. Selesai sudah kata-kata pengikat di antara keduanya.

"darel, pasangkan cincin di jari manis neyza" ucap mc dan di angguki oleh darel. Ya, pria itu adalah darel. Pria yang baju nya pernah di tumpahi kopi oleh neyza.

Darel mengambil cincin di kotak berwarna merah lalu memasang nya di jari manis neyza. Dan neyza juga melakukan yang sama pada darel.

Setelah acara doa, kedua keluarga melakukan sesi foto. Dengan posisi neyza berdiri di sebelah darel.

"saya ga nyangka kamu akan terkejut" bisik darel tepat di samping telinga neyza.  Neyza yang mendengar itu hanya memasang wajah kesal nya.

Bagaimana dia tak terkejut? Menikah dengan orang yang belum dia kenal sama sekali? Bahkan pertemuan pertama nya terjadi sangat tidak bagus. Tumpahan kopi.

Akhirnya acara lamaran neyza dan darel berjalan tanpa ada hambatan sedikit pun. Separuh keluarga sudah pulang menyisakan orang tua darel dan neyza yang sekarang sudah berkumpul di ruang keluarga.

"bunda mau bicara sama ibu nya neyza, kalian berdua bisa keluar dulu sebentar" ucap kaila sedikit dengan nada suruh.

Neyza terlebih dulu bangkit dari duduk nya lalu keluar dari rumah. Di ikuti oleh darel yang mengekor di belakang nya.

"om tahu kalau calon mempelai wanita itu saya?" tanya neyza saat berada di teras rumah.

"tahu"

"darimana?"

"dari kejadian kamu tumpahin kopi ke baju saya" jawab darel dengan enteng.

"hah?" tanya neyza tak mengerti.

"nametag kamu" jawab darel masih membuat neyza kebingungan.

"oke, lupain! Terus kenapa om terima perjodohan ini?" tanya neyza yang mulai ingin menangis. Ntah lah mood nya tiba-tiba buruk saat ini.

"terpaksa"

Neyza memijat pangkal hidung nya. Kenapa dia bisa bertunangan dengan pria yang ingin menikahi nya secara terpaksa? Sepertinya dunia sedang bercanda saat ini.

Oh tuhan, neyza ingin menangis sekarang.

.
.
.

Aduhh neyza bersyukur dongg lu kawin sama boss sendiri😭

Eh tapi masalah nya neyza belum tahu nih guys. Dia mah emang gitu. Agak bego

Xixiixixi jgn lupa voment😘

69 days with my boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang