18.

21 1 0
                                    

Neyza memandang kalender yang menggantung di depannya, menghembuskan nafas gusar karena mengingat sudah hari ke-20 perjanjian.

Pandangan neyza berpindah ke arah darel yang menuruni tangga dengan wajah baru bangun tidur. Pria itu terlihat gemas dengan rambut berantakan dan mata yang menyipit.

"pagi, pak"

"hm"

"sarapan nya udah saya buatkan. Ada di atas meja" ujar neyza.

"kamu tidak sarapan?"

"ngga, saya diet" jawab neyza. Darel hanya mengangguk lalu berjalan ke arah meja makan.

Neyza juga berjalan mengikuti darel dan duduk di depan pria itu. Neyza memang tidak sarapan hari ini, dia hanya memandang wajah darel seperti biasa.

"pak"

"hm" sahut darel dengan mulut yang sibuk mengunyah.

"hari ini kan hari libur.. "

"hm"

"temenin saya ke mall dong, pak. Saya udah lama ga belanja ke mall" ujar neyza sambil memainkan kuku nya.

Darel memberhentikan kegiatan makannya lalu memandang neyza. Membuat gadis itu terdiam ketakutan. Neyza takut darel akan marah.

"kalau ga mau gapapa kok, pak" ujar neyza.

"saya selesaikan pekerjaan kantor dulu, setelah itu baru kita pergi" ujar darel lalu melanjutkan makan nya.

eh demi apa dia mau nemenin?

.........

Neyza memoleskan lip balm di bibir lalu merapikan rambut nya. Dia memandang tubuhnya di pantulan cermin.

Celana jeans yang tidak terlalu ketat di padukan dengan blouse berwarna hijau mint. Rambut neyza di biarkan tergerai menutup punggung putih nya.

"oke siap" ujar neyza.

Dia berjalan ke arah luar kamar. Tapi belum sempat neyza membuka pintu, darel sudah membuka nya terlebih dahulu membuat gadis itu terkejut.

"astaga kambing!" ujar neyza sambil memegang dada nya.

Neyza memandang darel dari atas ke bawah. Pria itu memakai celana panjang cream dipadukan dengan swetear hitam nya. Sangat simple tapi mampu membuat neyza memuji dalam hati.

Jangan puji om-om ini neyza! Bisa-bisa pantat nya makin lebar.

"sudah siap?" tanya darel dan neyza hanya menggaguk.

"ayo pak, kita jalan"

.......

Sesampai di mall, neyza langsung menarik darel masuk ke dalam dan menjelajahi seisinya.

Dia senang akhirnya bisa menginjakkan kaki ke mall ini lagi setelah sekian lama. Mungkin terakhir kali neyza datang ke mall saat dia masih kuliah.

Mereka berdua berjalan sambil melihat-lihat toko pakaian maupun sepatu yang berada di kanan kiri jalan. Beberapa kali sales toko menawarkan barang kepada neyza tapi gadis itu selalu menolak nya.

"kamu tidak belanja?" tanya darel melihat neyza yang dari tadi hanya berjalan tanpa ada niatan masuk ke salah satu toko.

"ngga, Saya pengen main di timezone aja" jawab neyza.

"ya sudah sana" ucap darel.

"bapak temenin dong. Saya ngomong gitu biar bapak peka mau nemenin saya"

69 days with my boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang