12. Baratha

9.9K 388 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

Asap rokok dan juga sampah makanan ringan memenuhi ruang tengah bangunan itu.

Rumah dua lantai yang dibeli menggunakan uang kas yang dikumpulkan selama 3 tahun dipenuhi oleh remaja laki-laki.

Suara game sangat mendominasi,  juga gelak tawa yang memenuhi telinga.

Lima pria masuk membawa lima karung penuh. Meletakkannya di depan seorang lelaki yang sedang menyesap rokoknya.

Menatapnya sebentar, "Bagiin" titahnya, yang langsung dikerjakan oleh mereka.

Memanggil satu persatu nama yang tertera pada hoodie yang masih terbungkus rapih.

"Anjirr makin chakep gue pake nih hoodie" ujar Raka yang mendapat toyoran dari Juna.

"PD lo! Muka kek adonan bakwan aja bangga" ejek Juna yang sedang moncoba hoodie baru anggota Baratha.

Hoodie warna hitam dengan lambang Griffin di bagian punggungnya. Yang terdapat tulisan King Of Beasts And Lord Of Air di bagian bawah.

Baratha memiliki 3 jaket yang pertama berbahan kulit dengan bordiran Griffin, kedua jaket bomber dan yang ketiga hoodie dengan sablon Griffin di belakang. Ketiganya memiliki nama masing-masing anggota di dada kiri dan lambang Baratha di lengan sebelah kanan.

Langit memperhatikan teman-temannya yang sedang mengenakan hoodie baru dengan wajah senangnya. Lalu menatap miliknya yang masih terbungkus rapih.

"Coba kali Lang, nanti kita fotbar"

"Lo kalok bilang atau manggil Langit jan pake Lang, gue-kan jadi nengok juga" Galang protes pada Gabriel yang dengan santainya hanya mengangkat bahu tanda bodo amat. Galang mendengus.

"Divisi I baris! Mau dokumentasi nih. Buru!" seru Galang sebagai ketua Divisi I.

Mereka langsung menyusun barisan dengan cepat. Mengambil foto sebanyak 3 kali dengan tiga gaya berbeda.

Begitupun dengan Divisi II sampai Divisi IV. Yang terakhir adalah inti Baratha yang berjumlah 6 orang. Dengan Gio dan Langit di bagian tengah.

Hal ini sudah dilakukan setiap mereka mempunyai jaket baru, atau saat acara tertentu. Sudah menjadi hal wajib untuk mendokumentasikan momen berharga walaupun sederhana.

Saat mereka tua, mereka dapat bernostalgia dengan melihat album lama. Susah senang bersama. Juga kenangan indah masa remaja yang takan mereka lupa.

Gio tersenyum melihat pemandangan di sekitarnya. Melihat keluarganya tertawa dan bercanda sangat membuatnya senang.

Gak akan gue biarian tawa bahagia mereka luntur, batinnya.

Mengalihkan pandangan pada Raka dan Juna yang sedang membahas liburan kemarin. Pura-pura bermain handphone padahal telinganya bekerja dengan semestinya.

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang