Bersamamu sepertinya tidak buruk. Bagaimana jika kita coba bersama. Siapa tau bisa bersama selamanya..
.
.
.Meletakkan gadis itu pada ranjang secara perlahan. Menatap wajah cantiknya lamat-lamat. Memperhatikan setiap lekuk wajah yang terpahat dengan sempurna. Dari alis turun ke hidung lalu ke bibir seksinya.
Gio menyentuh bibir itu lagi. Bibir pertama yang ia sentuh dan langsung menyukainya.
Mengusap pipi yang memerah lalu tangan dengan jari lentik itu menggenggamnya.
"Mama, jangan pergi" masih dengan mata memejam, gadis itu berbicara lirih. Tidurnya mulai terusik. Gio mengusap dahi yang berkerut juga mengucapkan kata-kata penenang.
Pakaiannya basah? Apa gara-gara mimpi atau....., pikirnya.
Melangkah menuju lemari pakaian, ia mengambil kaos putih dan hot pants. Membuka atasannya dengan perlahan dan beruntung, karena gadis yang sedang tertidur itu mengenakan dalaman tanpa tali.
Untuk pertama kali Gio melihat tubuh wanita dengan pakaian mini sedekat ini. Beberapa saat ia terpaku. Menatap tato pedang yang dililiti ular di perut bawah dada.
(gambar untuk membantu imajinasi pembaca)
Menyentuhnya dengan lembut lalu mengusapnya dari atas ke bawah.
Tersadar dengan apa yang ia lakukan, buru-buru Gio memakaikan kaos oversize lalu melepas rok hitam ketatnya.
Yang sialnya, gadis itu tidak memakai celana pendek dan sejenisnya.
Menahan napas, ia menarik pelan celana pada kaki mulus di depannya. Menghembuskan napas berat lalu mengusap kasar wajahnya.
Menatap lekat usahanya yang cukup menguras tenaga karena perang batin.
Berjongkok di samping ranjang. Mengusap kepalanya dengan lembut dan lagi-lagi tangannya digenggam.
"Sini aja" gumam gadis cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle
Dla nastolatkówMereka tidak tau rasanya dicintai dengan tulus, berkumpul dengan anggota keluarga yang lengkap, dan bercerita betapa sulitnya tugas sekolah pada orang tua. Mereka hanya ingin mengisi kekosongan dengan bersenang-senang dan melanggar aturan. Tapi rua...