26. Smile

7K 349 27
                                    

Senyummu hanya untukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyummu hanya untukku. Senyummu hanya terbit karenaku, dan senyummu hanya tertuju padaku. Begitu dan akan terus begitu.

.
.
.
.

Selamat membaca❤




Teriknya matahari membuat mereka bergegas melewati tembok belakang sekolah. Melewatkan pelajaran Sejarah di jam terakhir menjadi pilihan mereka. Jika mengikuti kelas, mereka hanya akan tidur dan merusuh saja. Jadi lebih baik tidak usah masuk kelas pikir mereka.

Setibanya di warjok alias warung pojok, yang memang terletak di pojok kanan belakang sekolah, kelimanya disambut anggota lain yang sudah bolos lebih dulu. Memesan minuman dingin dan beberapa makanan ringan. (warung langganan di kantin jaman gua smp sebutannya warjok)

"Bunol, biyasa yaaa" seru Raka yang diacungi jempol oleh Bunol alias Ibu Bahebol pemilik warjok.

Menyesap rokoknya lalu menggebrak meja yang membuat Galang tersedak es yang ia minum.

"Biasa aja anying!" tangan Galang mendarat pada bahu Juna.

"Nihh ya. Semalemkan gue jalan sama bebeb Jessy, ketemu beberapa anggota Demonic"

"Ahh elah kirain apaan" potong Raka kemudian menyesap es miliknya.

"Gue belom selsai ngomong sat!"

"Lanjut-lanjut"

"Pas ketemu gue, tuh rombongan langsung ngalihin pandangan trus langsung pergi. Biasanya nyari ribut, ini tumben engga, dan salah satu dari mereka mukanya babak belur gitu" terang Juna yang diperhatikan seisi warjok.

"Ibaratnya lo sendiri ya gada kita. Kok tumben tuh para bangsat engga ngeganggu?" tutur Gabriel yang dibenarkan oleh lainnya.

"Nahh makanya itu"

"Mereka kek keliatan takut-takut gitu. Aneh banget dah" lanjut Juna.

"Sukur deh mereka engga nyari gara-gara" ucap Raka santai.

Salah satu dari mereka sedang berpikir keras. Menerka kemungkinan-kemungkinan di otaknya. Apakah sudah terjadi sesuatu tanpa sepengetahuannya. Seseorang menepuk bahunya yang membuat ia tersadar dari lamunan.

"Diem aja Gi?"

"Lahh biasanya juga gitu" tutur Juna yang membuat Galang berdecak.

"Kan biar keliatan peduli gitu"

"Helehh"

"Btw entar malem nongki di Elección cafe pada bisa ga?" tanya Raka yang dijawab bisa oleh banyak orang.

"Gue ngajak Jessy ya?" tutur Juna meminta persetujuan.

"Yang mau ajak pacar atau gebetan juga boleh kok. Yee gak Boss" Gio hanya berdeham yang menandakan ia setuju.

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang