BAB 14 : TEMAN BARU

1.2K 228 5
                                    

Setiap kelas dibagi beberapa tingkatan, dan kelas yang paling di incar semua murid baru adalah kelas elite. Kelas dimana semua kasta dan ras bisa masuk dengan persyaratan yang cukup tekat.

Arabella berjalan mencari kelas elite tersebut. Dia cukup senang mendengar kabar jika dia masuk ke kelas elite, dan menyesal karena wali kelas nya adalah salah satu si kembar Blackburg.

Dosa apa yang baru saja dia lakukan hingga mendapatkan wali kelas semenyebalkan itu.

"Aku ucapkan selamat datang di kelas ku, murid baru."

Yah, cepat katakan apa mau mu, dan aku bisa ke kantin.

Arabella penasaran bagaimana semua orang membedakan kedua kembaran Blackburg itu. Tato mereka hanya terlihat mengintip dikrah. Mungkin dari letak tatonya. Memikirkan nya membuat Arabella berpikir jika kedua orang itu bisa saja saling bertukar pekerjaan sewaktu-waktu. Keuntungan punya kembaran.

 Keuntungan punya kembaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hallo." Sapa seorang gadis bersurai pirang keemasan yang mengambil duduk di samping Arabella.

"Em, hallo juga."

Gadis itu mengulurkan tangannya. "Theresa, kau?"

Arabella menerima uluran tangan itu dan berjabat tangan dengan gadis yang baru pertama kali dia temui itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arabella menerima uluran tangan itu dan berjabat tangan dengan gadis yang baru pertama kali dia temui itu.

"Bella, tidak ada nama keluarga?" Tanya Arabella yang merasa aneh.

"Aku punya sponsor. Kita sama-sama tidak punya pin." Tunjuk gadis itu ke dada Arabella yang memang tidak memakai pin.

Di academy Xavier ini semua anak bangsawan memiliki pin sedangkan mereka rakyat biasa tidak punya.

"Ah, ya, aku juga punya sponsor." Ucap Arabella melepas jabat tangan mereka berdua.

Vian terus berceloteh dan menerbangkan lembaran ke semua anak. Untuk melihat jadwal mereka masing-masing di academy, dan bahkan ekstrak kulikuler yang mungkin mereka nikmati.

"Kalian bisa memilih maksimal dua ekstrak kulikuler. Itu pun kalau kalian punya waktu senggang."

Vian pergi begitu saja dengan lonceng besar yang berada di atas salah satu menara berbunyi. Menggema di seluruh academy Xavier ini. Sekarang adalah waktu bebas mereka. Entah itu pergi berkeliling academy. Melihat kelas lain nya atau pun ekstrak kulikuler.

Aku... Tuan Putri?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang