BAB 22 : TOKO BUKU

935 192 25
                                    

"Apa kita memang perlu--"

Bugh!

"Kita akan kemana kali ini? Kakak ingin kemana?" Tanya Alexa setelah memukul Aidan untuk diam tidak mengeluh.

Arabella hanya bisa tertawa masam melihat adik laki-lakinya itu memiliki benjolan dikepalanya. Entah sudah berapa kali Alexa memukulnya, dan Aidan tidak pernah jengah.

Penampilan mereka terlihat seperti keluarga pada umumnya. Surai pirang keemasan yang ternyata menyita perhatian semua orang. Pesona keluarga kerajaan mereka tidak bisa mereka tutupi.

Rasanya aku ingin bersembunyi dibalik perut Tommy kali ini.

Arabella merasa bukan apa-apa ditengah keluarga Aldrich. Dengan surai pirang keemasannya mereka tampak sangat bersinar ditengah ibu kota. Siapa yang akan mengira jika sekelompok orang yang penuh pesona ini adalah keluarga kerajaan yang sedang menyamar.

Aku ingin pulang. Ini terlalu mencolok.

"Bella ingin apa?" Tanya Mark mendekat dengan aura positif yang selalu Arabella sukai, dan dia juga merasa aman bersama lelaki ini.

"Kata ibu kan kita akan pergi berpiknik, Bella ingin membeli beberapa makan, dan seperti rencana awal Bella ingin berkunjung ke toko buku."

Aileen menyeka sudut matanya yang membuat Arabella membelalak. Kenapa Aileen terlihat sedih sekarang?

"Ahh... Putri ibu sudah besar ternyata." Arabella langsung memeluk Arabella. "Bella jangan cepat-cepat besar yaa!!"

Tiba-tiba dari arah lain seseorang memeluk Arabella. Dia tau siapa yang akan berada disposisi ini.

"Iya, benar kata ibu, jangan cepat-cepat besar kak. Kakak ku sangat imut."

Siapa lagi kalau bukan adik perempuannya yang sangat aktif dan tangguh itu sangat menyukai kakak nya yang masih di mode anak kecil. Arabella menoleh menatap Arion yang mengangguk setuju begitu pun juga Mark. Arabella mengerti jika dia telah tertidur lima belas tahun lama nya, dan terjebak di tubuh anak kecil. Arabella menoleh menatap Aidan yang hanya menatapnya.

Tolong.

Aidan yang tidak mengerti arti tatapan Arabella membuang wajah nya tidak ingin melihat tingkah keluarganya yang selalu diluar ekspentasinya.

Adik tidak tau diri. Tolong kakak mu ini, sialan!

Keluarga kerajaan yang dikatakan selalu berwibawa dan sopan itu langsung hancur saat Aileen datang. Putri dari Arion itu berjiwa bebas, dan itu terlihat jelas dari Arabella, dan juga sifat lembut yang dimiliki Mark yang menurun kepada Alexa. Sedangkan Aidan, dia tidak tau mirip dengan siapa secara pasti.

Karena Arabella ingin menghabiskan waktu luangnya, dan memanfaatkan waktu bolosnya, tapi malah semuanya mengikuti langkah Arabella kemana pun. Sungguh Arion yang diam terus memperhatikan cucu pertamanya itu sekedar melihat-lihat. Bahkan Aileen dan Mark juga memanfaatkan wkatu luang mereka berdua saling berpegang tangan. Sedangkan Alexa menceritakan semua yang dia ketahui di ibu kota, dan Aidan, lelaki itu sungguh hanya diam disampingnya. 

"Kakek." Panggil Arabella yang mendapat senyuman tipis dari lelaki itu.

"Ya, Bella."

Arabella sungguh iri dengan penampilan itu. Bagaimana bisa penampilannya tidak seperti kakek-kakek pada umumnya. Apa kelaurga Aldrich memiliki rahasia awet muda?

"Kakek suka apa? Bella akan belikan."

"Tidak, tidak usah, Bella beli apa yang Bella inginkan saja."

Arabella berdehem mencoba memikirkan apa yang Arion sukai. Dari yang dia tau Arion tidak suka sesuatu yang manis. Dia sama seperti Rey. Rey bahkan menolak saat dia membelikan boba untuknya.

Aku... Tuan Putri?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang